Shin young yang sedang menikmati sauna pribadinya sambil nonton TV, kaget sekali melihat keduanya, Shin young menarik tirai pink-nya menutupi seluruh badannya dan ia beringsut-ingsut pindah dari ruang tamu ke kamarnya.
Shin young, terperangkap dalam kamarnya dan Da jung yang mabuk justru mengundang Ban Seok untuk minum teh, ia berkeras jika Ban Seok langsung pulang, maka Shin young akan merasa tidak enak. Shin young kesal sekali dan ia bahkan merencanakan bagaimana cara membunuh Da Jung.
Kemudian Min Jae muncul di TV, menyanyi untuk program TV di stasiun Shin young. Ban Seok langsung menyebut bahwa Min Jae adalah teman baiknya, dan Da Jung berkata dia pernah bertemu dengan Min Jae. Ban Seok mengartikan kata-kata Da Jung bahwa Da jung adalah fans Min jae.
Shin young masih menunggu untuk keluar, ia ingin sekali melihat Min Jae ketika mendengar suaranya dari ruang tamu, tapi tidak bisa karena ke-2 orang itu masih ada di sana, jadi Shin Young hanya menempelkan telinganya ke pintu kamarnya dan wajah Shin Young terlihat sangat bahagia….
Min Jae, menerima SMS dan telp ucapan selamat dari teman-temannya, tapi ia tidak terlalu semangat. Rekan satu tim-nya menggoda Min Jae. Min Jae pasti menunggu telpon dari kakak. Min Jae berkata dia tidak menggunakan kata-kata kakak untuk seorang wanita. Di tempat lain, Sang Mi juga melihat penampilan Min Jae. Sang Mi terlihat tidak senang.Da Jung akhirnya mengantar Ban Seok pulang, dan Bu Ki tiba. Bu Ki melihat Ban Seok, dan ia yakin pernah bertemu Ban seok sebelumnya. Lalu, Shin Young berlari menghambur keluar dari kamarnya ke ruang tamu, dan menerjang Da Jung, Shin Young mencekik Da Jung di sofa.
Keduanya terlibat pertempuran dan saling menyalahkan berteriak. Bahkan Bu Ki ikut disalahkan karena membawa steam pantat itu ke rumah. Tiba-tiba, Bu Ki ingat dimana ia pernah melihat Ban Seok, pria coklat itu! Da Jung merasa terpukul. Paginya, saat mempersiapkan sarapan, Da Jung berkali-kali berkata tidak mungkin, Ban Seok pasti bukan pria yang sama yang mereka katakan agar jangan dikencani oleh Shin Young. Dia pasti bukan si pria coklat itu.
Shin Young siap sarapan dengan semangat lebih baik dari semalam, Da Jung mengikuti Shin Young ke mana-mana di dapur kecil mereka. Da Jung terus tanya apa Shin Young yakin Ban Seok adalah pria yang sama. Da Jung berkata tidak seperti dia mencuri pria Shin Young, karena mereka hanya sebatas memberi coklat.
Shin Young berkata pada Da jung untuk mencoba jalan dengan Ban Seok. Nada suara mereka menjadi pendek-pendek dan ketus, akhirnya masing-masing menyangka temannya cemburu dengannya. Da Jung bahkan berkata, “Kau tidak seharusnya seperti wanita-wanita single itu yang kesal saat temannya mulai kencan karena mereka takut sendirian.”
Shin Young tidak bisa menahannya, “Baik, kau pergilah mencari cincin emas yang dibungkus coklat itu.” Shin young lalu berangkat kerja, Da Jung masih kesal dan ia lupa tentang sesuatu yang penting yang harus ia katakan pada Shin Young.
Di kantor, Shin young dan timnya mencari cerita baru, dan mereka sepakat untuk mengangkat cerita mengenai pria-pria yang membayar gadis untuk menciumnya dengan imbalan uang, hampir seperti prostitusi terselubung. Maka Shin Young ingin menggunakan hidden camera untuk mengungkapkan adanya kamar-kamar berciuman di tempat-tempat tertentu.
Shin Young minta semua rekan prianya untuk membantu dan menyamar, tapi tidak berhasil. Kameraman-nya juga tidak mau, ia takut akan ketahuan oleh pacarnya. Senior Shin Young juga tidak mau kecuali ia mendapat bagian dari cerita Shin Young.
Di rumah, Da Jung menghabiskan paginya dengan gugup menunggu telp dari Ban Seok. Da Jung mencoba mengisi waktunya dengan kegiatan-kegiatan yang remeh.
Da jung dengan putus asa menunggu dan membutuhkan nasihat teman-temannya. Tapi tidak akan tanya Shin Young, maka ia menelepon Bu Ki. Bu Ki tentu saja tidak terlalu pusing apakah pria itu akan menelepon atau tidak, ia hanya berkata masih banyak ikan di laut, Da jung harus terus maju.
Da jung tidak puas, ia pergi ke restauran Bu Ki untuk membicarakan lebih lanjut, dan Shin Young juga di sana. Keduanya meneruskan kebekuan diantara mereka, dan saling membalas mengejek. Sang Mi ternyata duduk di belakang mereka dan mendengar semua yang mereka obrolkan.Da Jung mengatakan kelemahan Shin Young, bahwa Shin Young tidak puas dengan mantannya yng mau balik denagnnya, justru mengingini pria yang jauh lebih muda.
Shin Young tidak membalas Da Jung. Da Jung marah dengan Shin Young. Marah karena Shin young cemburu dengannya, marah karena Shin Young berpikir bahwa Da Jung cemburu dengan Shin Young. Kesal karena Shin Young kesal karena Da Jung kencan dengan seseorang.
Shin Young akhirnya membalas, bahwa dia akan mengencani KEDUA-nya! Sesuai dengan nasihat Da Jung! Bu Ki mendesah dan mencoba mendinginkan suasana dengan menawarkan kelas memasak pada mereka.
Bu Ki berhasil meyakinkan Da Jung, Shin young, dan Sang Mi untuk mengkuti kelas memasaknya. Shin Young berdiri di antara Da Jung dan Sang Mi.
Semua memasak sesuai karakter mereka, Sang Mi membuat tortellini kecil yang sempurna dengan caranya yang sempurna. Shin Young membuat semua isinya berceceran, dan Da Jung hampir tidak melakukan apapun dan hanya menunggu telpon. Akhirnya, Ban Seok menelepon dan Da jung berpose semanis mungkin dan bahkan mengoleskan tepung di wajahnya, dan mengirim fotonya ke Ban Seok. Shin Yeong hanya menggelengkan kepalanya.
Shin Young dan Sang Mi sangat berbeda dalam memasak dan Sang Mi tidak terlalu suka dengan Shin Young.
Sang Mi Hamil di usia 20, menikah karena itu, menyesali pilihan hidupnya saat ini. Berusia 44 tahun. Suaminya mengejar wanita berusia 34 th dan anaknya 24 th tanpa sepengetahuannya mulai dekat dengan wanita usia 34 tahun.
Shin Young akhirnya memutuskan bahwa kelas memasak bukan bagiannya, dan meninggalkan kelas untuk makan siang sendiri. Ia pergi ke rumah makan cina dan saat Shin Young akan mulai makan, seorang pelayan mendekatinya dan tanya apa Shin young tidak keberatan berbagi meja karena restauran-nya penuh sekali? Shin young tidak keberatan, dan ia harus tersiksa dengan pasangan yang duduk di depannya yang jelas tidak bisa makan sendiri.
Sang Woo menjalani kencan buta dengan wanita berusia 20-an, ia menelp Shin Young dan berkata bahwa dia menolak wanita itu karena ia lebih suka dengan Shin Young. Shin Young hanya menjawab, ya dia pasti jelek, dadanya rata, atau miskin. Sang Woo keceplosan, bagaimana Shin young tahu?
Min Jae memutuskan sms Shin Young duluan, dan Min Jae berkata ia kecewa Shin Young tidak melihat perform-nya. Shin young berkata ia ada urusan semalam. Min Jae kesal, “Jika kau menyukai seseorang, kau berharap lebih banyak dari orang itu.” yang membuat Shin Young kaget. Tapi ia bisa tenang dan akan menemui Min Jae.
Min Jae salah paham dan mengira Shin Young sangat ingin bertemu dengannya. Shin young memikirkan sesuatu dan perlu bantuannya. Shin Young menemui Min Jae di kampusnya, Min Jae berkata bahwa dia menyukai Shin Young.
Shin young dengan bodoh dan belum sadar, menjawab “Apa kau benar-benar menyukaiku? Kalau begitu kau pasti mau membantuku.” Shin Young menjelaskan bahwa ia perlu agen yang menyamar untuk cerita kamar untuk ciuman itu. Wajah Min Jae langsung berubah,"Kau ingin aku kemana dan melakukan apa?" Shin Young mengajukan ceritanya tapi Min Jae menolak, "Apa kau tidak akan apa-apa jika ia mencium wanita lain." Shin young sangat dikuasai oleh ide itu sehingga berkata "Tidak apa, jika perlu cium saja dia!"
Min Jae berkata, dia tidak mau ciuman pertamanya terjadi dengan cara seperti itu, Shin young berkata, “Apa..tidak mungkin, kau..? dasar pembohong..tidak pernah mencium gadis? tidak mungkin..”
Baiklah kata Shin Young, jika memang itu alasannya, Min Jae bisa mencontoh dari ciuman apa saja, hanya dapatkan berita yang ingin ia dapatkan. Min jae menolak dan minta Shin Young pergi, lalu berubah pikiran dan ia setuju membantunya tapi Shin young harus nonton film dengannya. Oke, deal!
Di luar ruang berciuman, Shin Young memberikan kamera spy pada Min jae dan memberikan serangkaian pertanyaan untuk diajukan. Min Jae ragu-ragu dan melihat ke arah Shin young dengan pandangan “aku melakukan ini untuk kau.” Shin young menyuruhnya masuk, tapi setelah Min jae di dalam, wajah Shin Young berubah.
Shin Young dengan gelisah menunggu Min Jae di luar, dan mulai berimajinasi macam-macam.
Ternyata di dalam, Min Jae sangat kikuk dan ia tidak sukses dalam menggunakan kamera tersembunyinya, dan membuat gadis itu tahu bahwa ia menyamar. Germo gadis itu ingin tahu apa isi tas Min Jae, Min Jae tidak terlalu tangguh tapi juga tidak bodoh, ia memukul kepala pria itu dengan tas kamera dan langsung lari. Min Jae menarik Shin Young dan mereka melarikan diri.
Mereka menertawakan kejadian itu di cafe, dan Shin Young minta maaf karena menyeretnya melakukan itu. Min Jae berkata dialah yang gila dan setuju melakukan hal seperti itu. Shin young tanya mengapa Min jae melakukan itu, Min Jae : “Mengapa coba?”Shin Young tertawa, "Kau dan aku?" Min Jae berkata Shin young tahu bahwa dia suka padanya, kecuali Shin Young bodoh. “Mengapa kau menyukaiku?” tanya Shin Young sambil ketawa, "Kau tidak punya alasan untuk menyukaiku."
Min Jae menggoda, "Kau benar, kau lebih tua, tidak begitu cantik, punya kepribadian jelek, dan kau bahkan bukan reporter yang sukses. Jika tidak ada alasan menyukaimu, tapi aku masih menyukaimu, bukankah itu berarti aku benar-benar menyukai dirimu?"
ShinYoung berkata egonya terluka, dan Min jae berkata bahwa alasan Shin Young begitu senang ialah meskipun cerita samarannya terbongkar, tapi Min Jae boleh dikatakan tidak tersentuh. Maksud Min Jae mengenai ciumannya dan bukan pemukulan tadi.
Bahkan Min Jae memaggil Shin Young bayi, karena wajahnya langsung mencerminkan perasaannya. Min jae kemudian menyadari bahwa Shin Young sudah berhenti mendengarkan dirinya. Shin Young perhatian pada sesuatu, ia melihat seorang wanita menuntun pelajar masuk ke sebuah van. Shin Young yang pada dasarnya workaholic, langsung memanggil cameramannya dan krunya untuk menyelidikinya.
Min Jae heran dengan Shin Young, heran bagaimana Shin Young bisa begitu ambisius.Shin Young tidak melepaskan matanya dari mobil van itu, yah, aku dicampakkan oleh mantanku karena alasan itu. Min jae menajwab, “Aku tidak akan mencampakkan-mu. Kau bisa tenang dengan aku.” Tapi Shin Young bahkan tidak mendengarnya karena sangat konsen dengan yang ia kerjakan. Min Jae hanya tersenyum dengan jengkel.
Setelah kru dan tim beritanya datang, Shin Young tenggelam dalam pekerjaannya dan ia hanya melihat Min Jae sekilas dan senyum padanya. Ternyata van itu hanya toko mobil, mungkin menjual barang curian pada wanita muda yang tidak menduganya. Mereka merasa bahwa ada organisasi kejahatan besar yang ada di balik mereka. Anggota tim Shin Young bertanya-tanya apa yang dijual orang-orang itu pada pria-pria muda? Dan Min Jae, sekali lagi menyamar untuk mencari tahu.
Maka Min Jae pergi belanja, hanya kali ini mobil van itu langsung melaju dengan Min jae di dalamnya! Shin young kaget dan ia berteriak memanggil dan mengejar Min Jae tapi terlambat! Mobil itu sudah melaju pergi!
Shin young menyuruh krunya pulang dan ia menunggu Min Jae di tempat itu sendiri. Shin Young mencemaskan Min Jae, ia takut terjadi sesuatu dengan Min Jae, soalnya ponselnya mati. Pada saat yang sama, Ban Seok menelepon Da Jung untuk makan siang, yang memicu sesuatu dalam memorinya, sesuatu yang ingin ia katakan pada Shin Young, Da Jung menelepon Shin Young, tapi Shin Young terlalu terganggu dengan menghilangnya Min Jae, jadi ia langsung memutuskan telp Da Jung.
Da Jung yang narsis berat, tidak percaya bahwa shin Young begitu cemburu padanya. Shin Young terus menelepon Min Jae di cafe, sampai cafenya tutup dan akhirnya Shin Young menunggu di luar cafe, berjongkok di jalan. Bu Ki meneleponnya dan Shin Young, terbuka dengan temannya itu.
Shin Young “Aku tahu mengapa aku selalu sendirian. Aku terlalu egois. Aku hanya tahu diriku sendiri. Ingatan pernah dicintai sudah pudar. Sekarang, aku membiarkan seseorang dalam hatiku, membuka diriku pada seseorang, sangat susah untukku. Karena tidak seorang pun mencintaiku karena aku ingin menjaga diriku sendiri mungkin aku membiarkan diriku menjadi egois.”Bu Ki hanya berkata untuk menutup telpon dan datang ke restauran-nya. Kemudian saat Shin Young ada dalam keadaan putus asa, Min Jae muncul. Shin Young jongkok meringkuk di trotoar dan Min Jae berdiri di depannya, kedatangan Min Jae membuat Shin Young bangun.
Shin Young dengan air mata di wajahnya bertanya "Apa yang terjadi dan mengapa aku tidak bisa menghubungimu?" Min Jae berkata dengan ringan, “Aku mematikan telponku agar kau semakin merindukanku.” Mereka pergi ke restauran Bu Ki untuk makan dan menenangkan diri, Min Jae berkata ia berhasil membuat mereka menunjukkan gudang yang lain penuh barang curian, “Kau pasti sangat mencintaiku karena mendapatkan info ini kan?” Benar, memang Shin Young sangat senang.
Min Jae mengingatkan Shin young bahwa mereka belum menyelesaikan percakapan mereka, Shin young : Percakapan apa?
Min JAe "Aku ingin memanggilmu tiap hari, makan denganmu, dan bicara denganmu setiap saat. Jadilah pacarku." Shin Young langsung berkata, “Aku kira aku tidak bisa melakukannya.”
Shin Young berkata Min Jae terlalu muda untuknya, Min Jae tanya lalu berapa usia yang ideal, Shin young berkata paling sedikit, 32 th. Min Jae berkata, “Baiklah, berkencanlah denganku dan tunggu…suatu hari aku akan 32 th.” Shin Young tidak mau menyia-nyiakan waktunya dan Min jae menyebut Shin Young takut dan malu dengan usianya sendiri.
Min Jae “Maka aku akan mundur. Jika pria yang ingin kau nikahi muncul, aku akan mundur. Sampai dengan saat itu, bersamalah denganku.”
Shin Young : “Aku tidak mau”
Min Jae “Jadi sambil menunggu pria yang akan atau tidak akan muncul, kau akan kehilangan aku? apa begitu?”
Shin Young “Jika orang melihat kita bersama, mereka akan tertawa.”
Min Jae “Itulah mengapa kau masih sendirian. Kau berpikir terlalu banyak. Hatimu ingin pergi, tapi otakmu menghentikanmu. aku bilang jika pria itu muncul, aku akan melepaskanmu.”
Shin Young “Dan jika ia tidak muncul?”
Min Jae :“Bersamalah denganku selamanya.”Min Jae mengaku sangat menyukainya. Shin Young akhirnya berkata, kenyataan bahwa aku mungkin akan berakhir dengan menyukaimu itu menakutkanku." Min Jae “Kau sudah menyukaiku” lalu ia meraih tangan Shin Young dan menggenggam tangan Shin Young.
Shin Young mengakui, “Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama jantungku berdetak kencang.” Min Jae, “Kau cantik jika tersenyum.” dan Bu Ki yang menyaksikan itu dari kejauhan bergumam, “Sebuah hubungan dimulai dengan baik.”
Mereka berdua menghabiskan malam di restaurant dan paginya Shin Young menurunkan Min Jae sebelum langsung ke kantor, dan Shin Young berseri-seri. Hari itu Shin Young bekerja untuk program barunya.
Da Jung dan Ban Seok makan siang, Ban Seok dengan bangga menunjukkan bahwa ia sudah menyimpan foto Da Jung sebagai wallpaper hp-nya. Da Jung sangat senang, lalu ia ingat sesuatu, ia tanya pada Ban Seok tentang teman-nya yang lebih muda yang bertaruh itu..untuk menggoda wanita yang lebih tua dan mencampakkannya. Apa temannya itu Ha Min Jae? Ban Seok kaget sekali dan ia menumpahkan kacang kedelainya, dan Da Jung mengerti..
Shin Young masih terpengaruh dengan situasi penuh cinta semalam, menelepon teman-temannya untuk datang ke apartemen untuk pesta kecil. Shin Young menari berkeliling dengan menggunakan lagu Min Jae, putar-putar seperti anak kecil.
Da Jung dan Bu Ki tiba, dan Da Jung mencoba untuk mengatakan tentang taruhan itu pada Shin Young hanya dia tidak menemukan kata-kata yang tepat. Shin Young mulai mengutip lirik lagu, “Jika aku menutup mataku dan memikirkanmu, bahkan tanpa sayap, aku akan terbang ke surga.” Shin Young berkata ia akhirnya dapat mendengar liriknya.
Shin Young mengatakan pada kedua temannya bahwa ia sudah memulai hubungan yang baru, dan ia sangat gembira dan bahagia.Bu Ki ikut bahagia untuk Shin Young, tapi mendengar bahwa mereka sudah menghabiskan malam bersama, Da Jung menjadi panik. Tapi setelah diyakinkan bahwa mereka belum tidur bersama, Da Jung menjatuhkan bom-nya, “Ha Min Jae membuat taruhan bahwa ia bisa menaklukkan wanita yang lebih tua. Dan wanita itu adalah kau.”
Shin Young tertegun dan merasa terhina, ia langsung meniup mati lilin-lilin dengan marah dan menahan kepalanya dengan tangannya. Da Jung merasa ikut sedih, ia juga tanya Shin Young belum mengatakan apapun kan yang merendahkan harga dirinya, misalnya kalau Shin Young juga mencintai Min Jae dan hal seperti itu.
Shin Young terpukul dan ia membayangkan Min Jae melakukan semua hanya untuk taruhan saja.Bu Ki, bijak seperti biasa, berkata Min Jae mungkin mulai benar-benar suka dengan Shin Young, apa kau tidak melihat caranya memandangmu, Tapi Shin Young sudah tidak bisa mendengarnya lagi, dia malu dan terluka karena taruhan ini.
Min Jae tiba-tiba menelepon, teman2nya mendesak Shin Young untuk memaki Min Jae, tapi Shin Young hanya melepas baterai ponselnya. Sang Mi masuk ke apartemen Min Jae, wajahnya tampak kesal dan berkata Min jae sudah berbohong dengannya. Min Jae janji tidak bermain musik lagi, tapi justru tampil di TV. Sang Mi langsung minta Min Jae berkemas dan keluar dari apartemennya.
Min Jae memperlakukan ibunya dengan hormat, tapi ia juga membela dirinya, Min Jae berkata dengan lembut bahwa dia sudah melakukan semua yang diinginkan ibunya sejauh ini, tapi ia ingin menjalani hidupnya sendiri.
Sang Mi berkata bahwa Min Jae adalah satu2nya yang dia miliki, dan ia berharap banyak pada Min Jae. Sang Mi ingin Min Jae sukses, tapi Min Jae tanya mengapa memikirkan apa kata orang tentang dirinya.Min Jae merasa sedih mendengar pemikiran ibunya, Min Jae mengingatkan ibunya bahwa ibunya punya kehidupan-nya sendiri. "Usia ibu 44tahun, Ibu masih muda dan cantik, mengapa ibu berbicara sepertinya ibu tidak penting?" Sang Mi mengangguk, “Ya, aku memang tidak penting.”
Min Jae "Aku lelah mendengarnya, aku mencintaimu juga, tapi aku tidak bisa menjadi impian dalam hidupmu. Jangan menghalangi langkahku. Aku harap ibu juga bisa berbahagia tidak peduli apapun yang aku lakukan."
Sang Mi menjadi murka, "Kau bukan putraku lagi. Aku ingin meninggalkanmu dan juga ayahmu sekarang. Baik! Aku akan hidup. Mengapa kau tidak berkemas?aku sudah bilang kau harus keluar. Aku akan menyewakan tempat ini, jadi lebih baik kau segera pergi." Shin Young bersedih dan mengurung diri di kamar, Bu Ki menghibur tapi Shin young hanya berkata, "Jika sesuatu meninggalkanmu, bukankah sesuatu akan mendatangimu juga? Jika seseorang pergi, tidakkah ada orang yang datang? Aku kira aku sudah dibuang oleh dunia, aku malu karena bahagia dengan permainan anak2."
Bu Ki tetap mencoba menghibur dengan mengingatkan pada semua pengalaman yang lalu, "Paling tidak Min Jae itu jauh lebih manis dari semuanya kan? Jadi Shin Young seharusnya menganggap ini sebagai “hubungan” singkat yang menyenangkan dan melanjutkan hidupnya."
Bu Ki masih yakin perasaan Min Jae itu benar, dan bahwa Min Jae mencintai Shin young. Tapi Bu Ki tidak mau Shin Young juga mempermalukan dirinya sendiri, itulah mengapa ia dan Da Jung mengejar Shin Young, ketika Shin Young lari dari rumah.
Bu Ki takut Shin young akan melakukan seperti waktu lalu dan membuat keributan di tengah malam. Mereka mengikuti Shin Young dengan panik, di sepanjang jalan, dalam bis, dan berakhir di taman.
Shin Young melihat kota Seoul dari atas, dan ia berkata beberapa tahun lalu ketika ia masih belajar menjadi reporter, ia naik bis setiap hari ke perpustakaan, lalu ia melihat kota Seoul dari atas dan bersumpah akan menjadi reporter. Shin Young bersumpah akan membuat awal yang baru lagi, tanpa gangguan dari pria yang tidak perlu.
Ia mengutip Jane Eyre, “Semakin sendirian, semakin banyak teman, semakin tidak berkelanjutan aku, semakin aku akan menghormati diriku sendiri.” Shin Young menyatakan dia akan menjalani kencan buta, tapi ia tidak akan mati kesepian. Shin Young berteriak, “Karena aku berharga!!!”
Shin Young akan mengambil Sang Woo kembali dan membuatnya berhasil.
Da Jung menemui Sang Woo dan menjelaskan semuanya. Sang Woo bersorak kesenangan dan Da Jung memberi semangat, dan ia juga mengatakan untuk mendekati Shin Young dengan alami dan jangan biarkan dia tahu bahwa Sang Woo sudah mengetahui bahwa hati Shin Young berubah.
Di Kantor, shin Young dan Myung seok masih saling bersaing seperti biasa. Shin Young melihat Min Jae di lorong UBN dan Min jae langsung tersenyum melihatnya. Tapi kali ini Shin Young tidak mempedulikan Min Jae dan terus jalan.
Min Jae bingung, ia mengikuti Shin Young ke kantornya, dan Min Jae justru melihat reaksi Shin Young saat menerima rangkaian bunga yang cantik dari sang Woo. Min Jae minta waktu untuk berbicara, Shin Young tetap ramah tapi pura-pura tidak ada apa-apa diantara mereka.
Min Jae mengajak Shin Young makan malam, karena Min Jae sudah memesan tempatnya. Shin Young menolak dengan ringan dan berkata Sang Woo sudah mengajaknya makan duluan. Min Jae jadi diam saja di studionya, ia heran : “Jika aku lahir 10 tahun lebih awal, apa yang terjadi?”Min Jae semakin terpukul saat ia melihat Sang Woo datang dan jalan di cafetaria kantor menemui Shin Young.
Shin Young sengaja berakrab ria dengan Sang Woo agar Min Jae melihatnya. Tapi setelah di restaurant, Shin Young sibuk dengan kertas kerjanya sementara Sang Woo bicara. Shin Young bahkan menyarankan agar mereka menikah saja. Sang woo komentar, “Aku lihat kau menyukai Ha Min Jae.” Shin Young mengakuinya, dan ia tanya apa Sang Woo tidak apa2 dengan itu.
Shin young hanya capai seperti ini dan ingin menetap dengan seseorang, “Aku pikir kau lumayan juga.” Sang Woo senang dan ia mau mencium dahi Shin Young…dan berhenti untuk berkata, “Kau belum mencuci rambutmu kan?” dan Shin Young menghela nafas…
Ketika Sang Woo mengantarnya ke apartemen-nya, Shin Young berimajinasi melihat Min Jae menunggu di depan apartemen-nya, dan ia kecewa saat sadar itu hanya imajinasi. Shin Young mengingatkan dirinya sendiri, Min Jae tidak tahu dimana ia tinggal.
Da Jung membuat kue dengan nama Ban Seok dan ia memberikannya pada Ban Seok. Ban Seok sangat tersentuh dan hampir menangis, “Apa kau benar-benar manusia? Kau bukan malaikat?”
Mereka berkencan dan saat di museum, Ban Seok mau menggandeng Da Jung hanya ia kikuk sekali dan tidak berhasil, tapi saat nonton di drive-in Ban Seok mencoba mencium Da Jung tapi Ban Seok sangat tegang, jadi justru Da Jung yang mencium duluan. hihi..
Da Jung masuk ke apartemen Bu Ki, sebenarnya Shin Young ada di sini juga hanya ia sembunyi sebelum Da Jung masuk. Da Jung sangat bahagia dan bahkan ia akan bertemu dengan orang tua Ban Seok akhir pekan ini.
Bu Ki berkomentar bahwa Da Jung bergerak cukup cepat, tapi Da Jung merasa semuanya sudah benar dan ia memperkirakan akan menikah dalam setahun. Da Jung menyinggung Shin Young saat berkata bagaimana waktu tidak sebanding dengan sukses, Shin Young yang kesal langsung keluar dari persembunyian-nya dan memukul Da Jung dengan bantal.
Setelah Bu Ki memisah keduanya, Da Jung minta maaf, ia terlalu senang akhirnya bertemu dengan seseorang untuk diajak nonton dan makan bersama. Da Jung berkata ia sudah lelah makan sendirian, misalnya ketika ia makan di rumah makan dan pesan stew ikan yang tidak pernah disajikan untuk menu single, selalu banyak, bahkan porsinya sangat besar sehingga meskipun dibawa pulang juga masih terlalu banyak. Da Jung mendoakan Shin young agar bahagia dengan Sang Woo. Shin Young tidak terlalu bersemangat.
Shin Young cemas, Aku bahkan tidak bisa membayangkan dalam mimpiku bahwa hatiku akan berdebar dan aku akan melihat Ha Min Jae sebagai seorang pria biarpun ia jauh lebih muda dariku. Aku merasakan cinta dari seseorang yang baru lahir saat aku sudah sekolah. Shin Young takut hal-hal mengejutkan seperti ini akan terjadi tanpa peringatan, seperti dengan Min Jae.Bu Ki menjawab, Menerima, itulah arti hidup. Apa kau pikir kau hanya satu-satunya? Semua seperti itu. Kita mengerti, menjadi bijak, dan menjadi tua.
Da Jung, “Aku tidak mau jadi tua!” Shin Young melihat dengan putus asa, “Krim mata mana yang paling bagus kerjanya?”
Sang Mi kembali ke apartemen Min Jae, dan sudah dibersihkan sesuai perintahnya. Sang Mi mulai membersihkan. Min Jae ternyata tinggal bersama hyung-nya, Na Ban Seok. Min Jae janji akan pergi jika pacar Ban Seok datang.Ban Seok tanya apa Shin Young tidak mengatakan apapun pada Min Jae. Min Jae tidak mengerti maksud Ban Seok, tapi kemudian semuanya jadi jelas saat ia dengar Ban Seok mungkin sudah berkata sesuatu tentang taruhan Min Jae untuk membuat Shin Young jatuh hati ke tangannya. Meskipun Ban Seok tidak menyebut detilnya pada Da Jung, tapi para wanita itu pasti sudah menyimpulkannya sendiri.
Hebatnya lagi, Min Jae tidak marah, ia justru lega, paling tidak sekarang semuanya jadi masuk akal, dan ia tersenyum, “Tiba-tiba aku merasa lebih baik” Bahkan Ban Seok berkomentar, hei jika kau senyum seperti itu kau terlihat benar-benar sexy. Ban Seok menambahkan, Apa aku harus mencoba senyum seperti itu di depan Da Jung? Dan ia benar-benar mencobanya.
Min Jae mengeluarkan ponselnya dan mengirim sms 'Shin Young, kau pasti sangat menyukaiku.' Shin Young bingung dan sebal membaca sms Min Jae.Shin Young meneruskan program “News & People” nya, yang akhirnya disiarkan. Saat Min Jae melihat Shin Young di TV, lalu ia mengecek rating acara itu secara online, lalu bersorak saat tahu ratingnya masuk top 10 sebesar 15,9%
Myung Seok merasa terancam, mencoba merendahkan Shin Young, tapi tidak seorang pun yang terpengaruh. Atasan di TV sangat puas, apalagi saat ia menerima banyak telp pujian. Maka Boss Shin Young memberikan slot waktu tetap pada Shin Young setiap Rabu malam.
Reaksi Shin Young juga mirip Min Jae, hanya ia mengadakan perayaan pribadi di toilet dengan menggunakan tissue kertas seperti ia sedang menari tari pita tradisional Korea. Malamnya, Sang Woo bergabung dengan tim Shin Young untuk minum-minum, mereka merayakan kehidupan Shin Young yang semarak. Tapi tetap saja Shin Young terpecah perhatiannya dengan ponselnya, berkali-kali ia mengecek, apa ada sms dari Min Jae. Tapi tidak ada. Bahkan saat rekannya Hye Jin berkata bahwa Sang Woo sangat hebat, Shin Young tetap memperhatikan ponselnya.
Sang Woo berjalan pulang dengan Shin Young dan ia bisa merasakan kalau Shin Young sebenarnya tidak terlalu mengingini kehadirannya. Sang Woo berkata; “Aku berterima kasih karena boleh ikut di perayaanmu, tapi mengapa aku merasa seperti boneka? Seperti menunggu kereta yang tidak akan tiba.”Shin Young menjelaskan ia mencoba, dan minta waktu. Sang Woo mengerti dan ia tidak akan mendesaknya. Dan berkata, “Aku bersyukur bahkan biarpun cuma sebanyak ini.” Tapi setelah Shin Young pergi, senyumnya lenyap, bagaimanapun Sang Woo bukan boneka.
Sang Mi mengunjungi Bu Ki di restauran-nya dan ia tetap menjaga jarak dengan Bu Ki. Tapi Bu Ki tidak bisa dibohongi, "Kau menyukaiku kan? Jika kau tidak suka padaku, kau tidak akan terus datang ke restauranku."
Sang Mi berkata bahwa selama kelas memasak, ia dengar 2 teman Bu Ki dan ia ingin mengingatkan mereka jangan menikah, mereka seharusnya tetap single saja.
Sang Mi agak murung karena terpengaruh perselisihannya dengan Min Jae, dan Bu Ki menyadarinya, ia memberikan cincin-nya pada Sang Mi, ia berkata ini adalah cincin keberuntungannya. Sekarang keberuntungan sedang mencari Sang Mi.
Dan ternyata cukup cepat Sang Mi membuka pintu apartemen Min Jae, untuk bertemu dengan calon penyewa baru, ternyata Sang Woo, dan saat mereka berpandangan, masing-masing tergetar hatinya. Sang Woo juga merasakan Sang Mi itu baik, ia bahkan mau langsung mengambil apartemen itu. Sang Mi bahkan memintanya untuk memikirkannya lagi sehari.
Sang Woo menyebut perjalanan dinasnya ke Paris dan Sang Mi tertarik. Sang Mi ingin sekali pergi ke cafe di Sartre (Saint Germain) , Sang Woo tahu cafe yang dimaksud dan ia menawarkan diri menjadi guide-nya jika nanti kesana. Dan ia janji akan mengambil foto dari lokasi-lokasi di Paris untuk Sang Mi.Setelah mereka berpisah, mereka heran dengan perasaan masing-masing. Apa yang terjadi denganku? pikir keduanya.
Ban Seok dan Da Jung bertemu dengan ayah Ban Seok di restaurant, ayah Ban Seok bukan orang yang menyenangkan. Misalnya, Da Jung mencoba menyanjung dengan sopan bahwa Ban Seok mirip ayahnya, ayah Ban Seok menjawab bahwa Da Jung pembohong yang baik. Ketika mereka mencoba bercakap-cakap, Ayah Ban Seok memotongnya dan menunjukkan jika ia membuang waktunya. Itulah mengapa ibu juga tidak mau repot-repot datang.
Ban Seok harus keluar sebentar untuk menerima telpon, dan ayah Ban Seok langsung berkata pada Da Jung, Kau hamil ya dan ia meminta Da Jung untuk menikah dalam waktu satu bulan, Da Jung berkata ia tidak hamil, ayah Ban Seok tidak minta maaf, bahkan ini lebih gampang lagi, karena ia tidak mau mereka bersama. Ayah Ban Seok tidak menginginkan menantu yang bekerja dari bukan apa-apa menjadi sukses, anaknya tidak perlu istri yang bekerja. Ayah Ban Seok selalu ingin anaknya menikah dengan wanita yang selevel dengan mereka. Besannya harus orang yang ada dalam ligkup sosialnya.
Ayah Ban Seok langsung pergi setelah mengeluarkan semua kata-kata kasar itu, Da Jung sangat terpukul sampai ia kehilangan semua energinya. Ban Seok masuk dan tanya ada apa, apa yang dikatakan ayahnya? Da Jung hanya berkata tidak, ia hanya terlalu stress karena bertemu orang tuanya. Da Jung ingin sendirian saja.
Malam itu, Shin Young bekerja sendiri di kantornya saat seseorang menyelinap dan mematikan lampu. Shin Young kesal dan mengejar bayangan orang itu di lorong, dan apa yang ia lihat sangat mengejutkannya,di sepanjang koridor lilin berjajar membentuk panah ke suatu tempat.Shin Young mengikuti arah lilin itu dan senyumnya lenyap saat ia mengenali Min Jae, yang berkata, “Aku merindukanmu.”
Min Jae menjelaskan bahwa Shin Young salah paham, "Kau tidak tahu ketika seorang pria itu tulus. Itulah mengapa kau tetap sendirian sampai sekarang. Lee Shin Young aku mulai taruhan itu karena aku tertarik padamu, dan sepertinya menjadi lebih menyukaimu. Tidakkah kau melihatnya dari mataku? Jangan marah dan jangan salah paham. Aku benar2 suka padamu.
Shin Young mengaku, benar aku juga dulu tertarik padamu. Tapi kita beda. Hentikan perasaanmu padaku. Mengapa aku harus menyukai seseorang sepertimu?" Min Jae menghentikan Shin Young, dan ia mendekat seperti akan mencium ternyata Min Jae menarik rambut putih dari kepala Shin Young. Min Jae ketawa, dia mencabut rambut Shin Young dan berkata Shin Young terlalu stress, “Kau pasti sangat mencemaskanku ya.”
Min Jae mau mengambil rambut putih lagi, tapi Shin Young menahan tangan Min Jae dan ia sedang tidak ingin bercanda. Shin Young sudah kehilangan kesabarannya, "Ada alasan lain mengapa kita tidak bisa bersama, ini buktinya. Kau dalam kemudaanmu dimana kau bisa main seenaknya, sementara aku, waktu sangat berharga bagiku. Jangan main-main lagi denganku."
Shin Young pergi, meninggalkan Min Jae yang memandang ke arahnya.
Di rumah, suasana agak murung malam itu, Bu Ki mencabut rambut putih Shin Young sementara Da Jung berbaring di sofa dengan diam saja.
Paginya, Shin Young kembali kerja, membicarakan kemungkinan programnya. Mereka bisa mengontrak mahasiswa untuk VJ misalnya, dan banyak yang tertarik dengan posisi VJ. Kemudian pintu terbuka, Min Jae masuk, dengan rambut di cat putih. Semua terperanjat melihatnya, dan ia mengumumkan ia disini untuk posisi VJ mahasiswa itu.
Semua wanita yang ada di kantor Shin Young terbengong-bengong melihat Min Jae. Min Jae berkata ia datang untuk melamar posisi VJ. Rekan kerja Shin Young semuanya berdebar-debar, tapi Shin Young dingin, "Aku tidak ingin main-main dengan anak kecil." Min Jae terus mendesak dan Shin Young "Mengapa kau ingin kerja dengan kami?" Min Jae sangat serius hari ini, ia memandang Shin Young dengan tajam dan berkata, “Kau tahu mengapa…”
Shin Young tidak bisa menguasai perasaan-nya, langsung meninggalkan ruangan. Min Jae mengikuti Shin Young ke lorong dan ingin tahu apa yang ditakutkan Shin Young. Shin Young minta agar Min Jae menjaga bicaranya.
Min Jae berkata kepada Shin Young "Kau sangat berani dalam banyak hal, tapi ketakutan jika itu menyangkut cinta. Apakah berusia 40 saat aku 30, 50 saat aku 40 itu sangat menakutkan? Mengapa? Mendapatkan kerutan lebih cepat dari aku, rambutmu putih duluan, lalu apa?" Min Jae "Aku mengakui ini pertama kalinya dalam hidupku dan kau menghentikanku begitu saja?"
Shin Young "Kemunduran membuat kau dewasa."
Min Jae "Dunia sudah berubah, dan begitu pula pikiran orang. Ikuti kata hatimu dan beranilah!"
Shin Young "Ini tidak ada hubungannya dengan keberanian."
Min Jae "Apa kau tidak menyukaiku"
Shin Young (berusaha untuk tidak menangis) "Tidak."
Min Jae "Apa kau tidak melihatku sebagai seorang pria?"
Shin Young "Tidak, aku tidak melihatmu sebagai pria."(walaupun dalam hati kecil Shin Young berkata iya.)
Min Jae "Aku tahu kau berbohong."
Shin Young "Tidak masalah jika itu kebohongan."
Min Jae "Aku mengerti. Terima kasih karena mengacaukan hatiku, karena menjadi orang yang ingin kulihat setiap hari. Kau membuatku merasa hal-hal yang baru dalam hidupku. Aku sangat bersyukur karena itu. Saat warna rambutku kembali ke asal, aku akan melupakanmu, jaga dirimu." Min Jae pergi, Shin Young melihat punggung Min Jae dan ia ingat semua kenangan-nya dengan Min Jae. Tiba-tiba Shin Young memanggilnya. Min Jae berhenti.
Shin Young mengusulkan "Bagaimana kalau kita kencan 10 hari.", "10 hari ?" Min Jae tanya "Apa kau sedang mempermainkanku?" Shin Young berkata "Bersama denaganmu hanya akan membuang-buang waktu, tapi... aku pikir aku bisa meluangkan waktu untuk 10 hari." Min Jae tanya "Lalu apa yang akan ia lakukan pada hari ke-11?" Shin Young menjawab, "Baik, 3 hari saja." Min Jae "Apa? Oke, 10 hari, deal!" Min Jae berkeras, untuk mulai menghitung besok pagi saja, sekarang sudah terlambat dan ia tidak mau menyia-nyiakan setengah hari.
Min Jae berjalan menjauh dengan senyum penuh kemenangan! Di rumah, Da Jung masih memikirkan kata-kata calon ayah mertuanya. Ban Seok meneleponnya, tapi ia tidak bisa menjawabnya. Da Jung mencari solusi dengan mendatangi konselor, tapi ia juga tidak mendapat jawaban.
Lalu ia ke RS, mau menemui Ban Seok, hanya ternyata ayah Ban Seok juga ada di sana, mengenalkan Ban Seok dengan anak perempuan temannya. Da Jung berkata pada dirinya sendiri, bahwa ini bukan jawaban yang ia cari. Dan ia benar-benar terpukul.
Bu Ki sedang berlatih bela diri. Bu Ki mendapat sms dari kedua temannya, mereka ingin minum sambil curhat.
Shin Young mengatakan pada teman-temannya mengenai kencan 10 harinya dengan Min Jae, dan minta mereka tidak mencoba dan berkata hal-hal yang masuk akal padanya.
Bu Ki tanya apa yang terjadi setelah 10 hari itu lewat? Shin Young berkata mereka akan kembali ke posisi semula.
Bu Ki "Ke Sang Woo?" Shin Young mengiyakan, Bu Ki kemabali bertanya "Benar? Apa itu yang kau pikirkan"
Da Jung mengumumkan ke sejuta kalinya bahwa ia tidak akan menikah, Da Jung akhirnya mengatakan mengenai ayah Ban Seok yang tidak setuju jika ia bersama putranya dan semua kata-kata menyakitkan yang ia katakan pada Da Jung. Kedua temannya, tentu saja, kaget! Bu Ki berkata seharusnya Da Jung mulai makan dengan tangannya untuk menunjukkan pada ayah Ban Seok betapa kasarnya Da Jung. Shin Young tanya mengapa Da Jung menyimpan ini sendiri?
Da Jung mengeluh, “Apakah berusia diatas 30 adalah dosa? Apakah wanita single diatas 30 seharusnya mati saja?” Shin Young memegang lehernya sendiri, berseloroh, “Mati..!”
Da Jung "Aku kerja keras. Aku melakukan yang terbaik, aku diakui. Dengan caraku sendiri, aku sukses. Mengapa aku diperlakukan seperti ini? Menikah? Siapa yang membutuhkannya? Aku tidak akan menikah. Aku akan mencampakkannya dengan dingin. Bahkan jika ayahnya memohon dengan berlutut, aku tidak akan kembali padanya!" Bu Ki dan Shin Young bersorak dan memberi Da Jung tepuk tangan, mereka lalu siap tos Da Jung membiarkan tangan mereka tergantung di udara dan ia berkata, “Hanya saja jika aku bisa seperti itu.”
Da Jung mengakui bahwa dia tidak ingin kehilangan Ban Seok. Da Jung mohon agar kedua temannya membantunya.
Shin Young berkata Da Jung seharusnya melupakan Ban Seok dan menemukan pria yang baru. Da Jung tidak bisa menunggu pria lain, dan apalagi pria baru. Pria itu mungkin punya hal yang lebih mengerikan. Bu Ki setuju dengan hal ini, hidup jarang yang sempurna. Jika pria berikutnya memiliki orang tua sempurna, mungkin saja ia punya hutang judi.
Di tengah pembicaraan mereka, Ban Seok menelepon. Da Jung pura-pura sakit untuk menghindari telponnya. Ban Seok ada di bawah dan ia akan menunggu Da Jung semalaman. Da Jung terkesan, tapi Shin Young mengatakan "Jangan gampangan", Da Jung harus membuatnya menunggu sedikit lebih lama dan jual mahal.Tapi bersamaan dengan itu, telpon Shin Young berdering, "Min Jae!" dan kita lihat perubahan Shin Young Min Jae mau bertemu tepat jam 12 malam, saat resmi untuk mengawali hari 1, tapi Shin Young memajukannya jadi jam 9 malam. Dia memberikan 3 jam sebagai bonus awal.
Kemunafikan ini tidak lolos dari pengamatan Da Jung Bu Ki membawa Da Jung ke apartemen-nya. Da Jung akan pura -pura sakit.
Shin Young bersiap untuk kencan-nya, ia menyanyi dan menari di shower, dengan senang.
Ban Seok tiba di apartemen Bu Ki, Da Jung dengan konyol-nya pura-pura sakit dan mengatakan semua kejelekan ayah Ban Seok. Dan mereka berhasil, Ban Seok memeluk Da Jung dan ia menyesal ayahnya telah kasar dan Ban Seok ada di pihak Da Jung sekarang. Ban Seok berkata ia mencintai Da Jung dan setelah Ban Seok pergi, kedua wanita itu merayakan kesuksesan mereka.
Shin Young turun untuk bertemu Min Jae, yang datang dengan mobil putihnya.(kayak mobil yang di pake sama Lee Min Hoo di Personal Taste!) Min Jae berkata agar Shin Young masuk ke mobil sebelum ia menciumnya. Saat mereka kencan, Shin Young mendapat telpon dari Sang Woo, yang sedang di Paris. Shin Young bohong pada Min Jae tentang siapa yang menelepon-nya, lalu bohong pada Sang Woo ditelpon. Shin Young berkata ia sibuk kerja selama 10 hari ke depan. Mereka jalan berdua, Min Jae menggandeng tangan Shin Young dan memasukkan-nya ke sakunya. Min Jae berkata "Tanganmu halus", dan Shin Young berkata "Aku sudah sering mendengarnya."
Min Jae berhenti dan dengan senyum berkata "Aku cemburuan. Jangan berkata hal-hal seperti itu lagi."
Paginya, Sang Mi memilih wallpaper untuk apartemen Sang Woo, dan ia mendapat 2 pesan, pertama dari Min Jae yang berkata bahwa ia mencintai ibunya (anak yang sangat berbakti!), dan kedua dari Sang woo yang berkata Sang Mi tidak perlu buru-buru dengan wallpapernya dan ia akan mengontaknya saat ia sudah kembali ke Seoul. Sang Mi tidak menghiraukan yang pertama tapi membaca terus yang kedua.
Sang Mi memasang wallpaper baru dan ia mengirim fotonya pada Sang Woo, Sang Woo terlihat sangat senang. Sang Woo kembali dari Paris dan ia bertemu Sang Mi untuk minum kopi. Sang Woo memberikan scarf dan mereka saling memandang. Da Jung datang menjumpai Ban Seok di RS karena Da Jung harus diobati atas sakitnya, saat Ban Seok menunduk untuk memeriksa Da Jung, Da Jung mencuri kesempatan dalam kesempitan! Da Jung mencium pipi Ban Seok.
Tapi kehangatan mereka terusik oleh datangnya ayah Ban Seok. Ayah Ban Seok membawa putri temannya dan memperlakukan Da Jung seperti warga kelas tiga. Ban Seok tidak bisa membela Da Jung dan Da Jung hanya minta maaf dan pergi. Ban Seok mencoba beradu pendapat dengan ayahnya, tapi gagal. Akhirnya Ban Seok mengancam akan membuat bayi dulu agar bisa menikah dengan Da Jung!
Da Jung pergi ke restauran Bu Ki, mengatakan sekali lagi ia tidak akan menikah. Bu Ki sudah tidak bisa menganggap serius Da jung dan mengingatkan semua alasan Da Jung mempertahankan hubungannya. Da Jung pergi dan berkeras ia tidak akan menahannya lagi.
Da Jung menunggu di halte bis dan melihat ke atas pada tanda kedatangan bis. Da Jung bergumam, pasti menyenangkan jika hidup bisa seperti itu, ada yang mengumumkan siapa yang akan datang kemudian dan kapan. Dan refleksi Da Jung membuatnya mau memberi kesempatan pada Ban Seok lagi.
Pekerjaan Shin Young semakin bagus dan seniornya sebal, ia bermuka dua, di depan Shin Young ia meremehkan rating mereka, di muka boss ia ingin diijinkan bergabung dalam show karena Shin Young perlu bantuan. Sang Boss tampaknya setuju karena adanya sogokkan yanhg berupa sarung tangan. Kencan Shin Young dan Min Jae saat ini adalah mengajar Shin Young main gitar, mereka mendengarkan musik dan bermain batu, gunting kertas karena mereka tidak ingin berpisah.
Ban Seok berkata pada Min Jae untuk keluar besok malam. Min Jae menyeringai dan ia mengerti, ia berkata Ban Seok bergerak cukup cepat juga dengan Da Jung. Min Jae juga mengaku pada Ban Seok bahwa ia sedang jatuh cinta pertama kalinya dalam hidupnya.
Di rumah, Shin Young melihat kalender dan sadar ia hanya punya 3 hari lagi dengan Min Jae. Shin Young berdoa agar mereka melakukan kencannya dengan perlahan.
Sang Woo mencari alasan lagi untuk bertemu Sang Mi, dan mereka pergi untuk kencan keduanya dan Sang Woo bahkan memanggil Sang Mi dengan namanya saja. Sang Mi bahkan tidak tahu bagaimana bereaksi mendengarnya. Sang Woo kemudian tanya mengapa Sang Mi menyewakan apartemen itu, Sang Mi menjawab jujur.
Sang Mi berkata dia punya anak usia kuliah dan suami. Sang Woo tertegun dan tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya dan ia hanya bisa memandang Sang Mi berjalan pergi. Sang Woo kecewa dengan Sang Mi dan ia menelepon Shin Young. Sang Woo ingin bertemu Shin Young, tapi Shin Young beralasan ia sibuk. Sang woo berkeras mau bertemu Shin Young malam ini, dan berkata ia akan menunggu telpon Shin Young.
Shin Young juga sudah mendengar bahwa seniornya ingin mengambil alih program barunya, dan Min Jae membicarakan hal ini pada Shin young, mendukung Shin young. Setelah menghibur Shin Young, Min Jae berkata agar Shin Young tidak pulang malam ini. Shin Young "Mengapa?". Min Jae" Karena kau akan terus bangun semalaman. Ayo kita tidur bersama."
Eits... Jangan PikTor!!! (Pikiran Kotor!) Karena maksud Ha min Jae tidur bersama bukanlah di kamar! Tapi di suna umum yang buka 24 jam. Shin Young tanya pada Min Jae "Apa yang akan kau lakukan jika berusia 34 tahun", Min Jae "Sepertinya aku akan menulis musik untuk film…dan aku ingin bersama dengan wanita berusia 44 tahun yaitu Kau."
Shin Young "Aku tidak pernah sekalipun memikirkan ini, sampai sekarang, jika aku berusia 24 th sekarang, seperti apa rasanya? Aku berpikir tentang itu…untuk pertama kalinya." Dan kemudian tidur bersama saling berhadapan. Shin Young tidur diatas lengan Ha Min Jae. Saat Shin Young dan Ha Min Jae tidur tiba-tiba ada orang yang tidak di duga datang. Tadinya Sang Woo tidak sadar bahwa itu adlah Shin Young. dan setelah itu dia kembali untuk memastikan dengan jelas siapa itu?! Dan Sang Woo langsung terkejut!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar