Min Jae menolaknya, dan Shin Young menyadari Min Jae masih kekanak-kanakan dan tidak bisa mengendalikan situasi. Min Jae menarik Shin Young dan memeluknya dengan erat, “Jangan pergi.”
Di dalam apartemen, Sang Mi yang marah-marah dan dia menemukan selembar surat dari Shin Young yang ditulisnya untuk Min Jae. Yang isi suratnya :
Min Jae, teman serumahku. Ku kira aku tidak bisa bertemu denganmu sebelum aku pergi, jadi aku menulis surat. Da Jung selalu mengeluh bahwa kamar itu dingin, aku khawatir jika saat kau tidur ternyata memang dingin. Aku ingin menjaga janji yang kubuat pada ibumu. Itu adalah suatu kehormatan baginya sebagai orang yang telah membawa Ha Min Jae yang kucintai ke dunia ini. Aku akan menerimamu sebagai teman serumah sampai akhir minggu ini. Aku akan memberikan selimut berpemanas di studio, supaya kau bisa tinggal di sana. Kalau aku kangen aku akan menemuimu. Ini adalah rasa gembira yang lama tidak kurasakan. Keinginan untuk mencoba dan hidup dengan baik. Ini adalah hadiah darimu. Hadiah apa yang bisa kuberikan untukmu.Aku memikirkannya setiap hari. Terima kasih dan aku cinta padamu. Musim semi di hatiku, Ha Min Jae.
Sang Mi tidak bisa marah lagi setelah membaca surat itu. Ia pergi dan meninggalkan makanan yang dibawanya.Min Jae membawa Shin Young pergi tanpa tujuan dan tidak mau pulang. Shin Young akhirnya merasa cukup dengan kekanak-kanakan-nya dan minta Min Jae untuk menghentikan mobil dan ia turun, pulang naik taksi.
Bu Ki menunggu Shin Young dan membantunya membayar ongkos taksi dan menghibur Shin Young. Shin Young menemukan kotak makanan dari Sang Mi dan ia merasa bersalah. Shin Young mengaku ia merasa ada pemisah diantara dirinya dan Min Jae. Bu Ki berkata, bukan pemisah antar generasi tapi perbedaan pemikiran.
Bu Ki berkata, “Lee Shin Young jika ada begitu banyak rintangan, putus saja dengannya. Setiap pasangan punya gunung untuk di daki. Jika kau tidak mau berurusan dengan pria yang 10 tahun lebih muda darimu, kau bisa memilih pria seumurmu dengan kepribadian yang buruk, atau mungkin kau labih suka berurusan dengan mertua dan saudara ipar. Ini pilihanmu. Siapapun pria yang kau pilih, selalu ada sesuatu yang harus kau hadapi dalam hubungan itu. Pilih yang bisa kau terima.”
Shin Young, “Apa kau tidak punya sesuatu yang bisa kau terima? Itukah sebabnya kau masih single sampai sekarang?” Bu Ki, “Aku hanya suka dengan hidupku sekarang. Itulah mengapa aku masih tetap single.” Shin Young mengirim SMS pada Sang Mi, ia berharap semua kesalahpahaman akan selesai dan ia sudah meminta Min Jae kembali ke rumah.
Min Jae muncul di rumah ibunya. Min Jae mengeluh karena ibunya memperlakukannya seperti anak kecil di depan pacarnya. Min Jae menjelaskan tidak ada apa-apa dan Shin Young cukup frustrasi untuk menjaga janjinya pada ibunya.
Min Jae juga minta maaf dan mengaku kesalahannya. Dan Sang Mi melunak pada anaknya.Shin Young membereskan barang-barang Min Jae dan ia menemukan kartu ID mahasiswa Min Jae, dan Shin Young tertawa karena merasa Min Jae lucu sekali, tapi kemudian ia sadar ada perbedaan usia cukup signifikan diantara mereka.
Da Jung yang sedang mempelajari proyek barunya, merasa kaget saat adik iparnya masuk ke apartemennya dengan kantong-kantong belanjaan dan anaknya. Ternyata adik ipar Da Jung mau Da Jung memasakkan 5 macam masakan untuknya, ia mau memberikan masakan itu untuk mertuanya.
Da Jung sudah merasa cukup dan ia mencari Bu Ki, untuk sharing.
Bu Ki berkata, "Kau ingin menahannya atau keluar dari situasi ini?". Da Jung berkata dengan nada cemburu, “Hari ini, aku cemburu padamu dan Shin Young.” Bu Ki berkata "Da Jung ingatkah? Saat kau berdoa untuk mendapatkan pasangan agar kau bisa berbagi makan agujjim bersama." Da Jung menjawab "Harga untuk berbagi agujjim terlalu tinggi."
Da Jung heran mengapa orang-orang mau menikah, Da Jung ingin menikah karena ingin mengakhiri hidup singlenya, hanya ia baru sadar bahwa pernikahan itu bukan akhir, tapi justru awal segalanya.Shin Young sukses di kantor. Cerita pacar politisi yang sempat dibekukan akhirnya ditayangkan dan Shin Young mendapat pengakuan dari boss-nya.
Shin Young segera ingin menemui Min Jae untuk berbagi berita menggembirakan ini, hanya saja ia melihat Min Jae sedang bersama seorang gadis muda. Gadis itu merangkulkan tangannya ke lengan Min Jae, dan Min Jae juga tidak bisa mengusirnya begitu saja. Kelihatan sekali kalau gadis itu mengejar Min Jae.
Shin Young tahu itu tidak berarti apa-apa, tapi ada sesuatu yang tidak enak, Shin Young berbalik dan pergi. Min Jae melihatnya dan ia segera mengejar Shin Young.
Shin Young dengan santai bertanya "Siapa gadis itu?", Min Jae berkata "Dia adalah Senna, junior-ku, dan juga seorang penyanyi. Aku memberikan lagu untuk album baru Senna.Aku ingin makan malam di rumah, karena aku akan pindah besok, jadi ini makan malam terakhir-ku di rumah Shin Young." Mereka memutuskan bahwa orang pertama yang sampai di rumah harus masak. Dan Shin Young sangat gembira.
Sang Woo membawa Sang Mi ke apartemennya untuk diperkenalkan pada ibunya. Seperti yang sudah di duga, Ibu Sang Woo kaget dan menentang mentah-mentah hubungan mereka berdua. Ibu Sang Woo berkata bahwa ia dan ayah Sang Woo tidak akan menghadiri pernikahan mereka, dan akhirnya Ibu Sang Woo memohon pada Sang Mi untuk melepaskan Sang Woo.
Sang Mi mengalami apa yang dialami Shin Young. (karma itu berlaku!) Ibu Sang Woo minta Sang Mi memikirkan putranya, dan bagaimana orang-orang akan melihat putranya. Sang Woo tidak tahan dan ia menarik Sang Mi keluar dari apartemennya. Sang Mi jadi ingat apa yang dilakukan Min jae waktu ia menarik Shin Young di depan Sang Mi dan pergi.
Shin Young menolak ajakan teman-temannya untuk merayakan kesuksesannya dan memutuskan untuk pulang lebih awal untuk masak agar ia bisa membuatkan Min Jae makanan. Shin Young menyiapkan pasta.
Dan ternyata Min Jae yang mau pulang langsung ditahan oleh teman-temannya, mereka mau mengajak Min Jae minum-minum dan tidak mau mendengar alasan Min Jae. Min Jae akhirnya pergi dengan mereka. Min Jae mengirim sms pada Shin Young dan berkata 'aku pulang telat, jika Shin young lapar, makan duluan saja.'
Shin Young memutuskan untuk menunggu Min Jae karena ini adalah makan malam terakhir mereka di apartemennya.
Da Jung dan Ban Seok makan malam di resto sushi, Da Jung mencoba mengarahkan pembicaraan pada saudara perempuan Ban Seok. Ban Seok salah paham dan berpikir Da Jung mulai cocok dengan saudaranya jadi ia senang sekali. Da Jung benar-benar putus asa.
Ban Seok bahkan mengumumkan dengan senang bahwa saudara perempuannya akan membeli apartemen di atas apartemen mereka. "Apa?" Da Jung kaget sekali, "Dia akan tinggal di lantai atas?" Akhirnya Da Jung tidak tahan lagi dan mengatakan semuanya pada Ban Seok. Mereka bertengkar. Da Jung berkata sambil menangis, "Aku takut saat memikirkan masa depan-ku!", dan Ban seok membalas, "Aku tidak tahu bahwa Da Jung adalah orang yang egois." ini membuat hati Da Jung semakin sakit.
Saat Shin Young menunggu Min Jae, tiba-tiba ada kiriman foto dari teman Shin Young yang kebetulan ada di bar yang sama dengan Min Jae. Di foto itu, Min Jae dan Senna lomba minum bir sambil berangkulan tangan.(tangannya saling bersilangan!)
Sebenarnya Min Jae benar-benar berusaha untuk pulang, tapi teman-temannya tidak mengijinkannya. Shin Young panik dan tiba-tiba kepanasan, ia mematahkan pasta mentah dalam jumlah banyak, karena rasa cemburunya. Lalu Shin Young memutuskan untuk relaksasi dengan yoga. Shin Young mendengar Min Jae masuk dan Shin Young siap untuk menghadapi Min Jae.
Min Jae membawa kue dan bersikap biasa saja. Shin Young terlihat marah. Min Jae sadar situasinya tidak enak, tapi Min jae tidak mengerti mengapa Shin Young begitu marah. Shin Young akhirnya berhasil menenangkan diri, 'aku tidak akan cemburu dengan anak usia 22 tahun'. Shin Young akhirnya memutuskan untuk masuk ke kamarnya saja.
Min Jae menyiapkan kue tart-nya, ia memasang lilin dan masuk ke kamar Shin Young. Shin Young melihat Min Jae dengan kue dan lilinnya dan ia tidak bereaksi. Lalu Min Jae langsung naik ke tempat tidur Shin Young. Shin Young duduk dan minta Min Jae pergi, "Kau tidak bisa di sini!" Tapi Min Jae mendorong Shin Young kembali tidur dan melingkarkan lengannya ke pinggang Shin Young, aku lelah dan mabuk, biarkan aku disini 10 menit saja, Shin Young tidur dengan tangan di kepalanya dan memandang Min Jae dan bertanya "Apa yang sedang Min Jae pikirkan?",
Min Jae, “Aku benar-benar pengacau sampai aku bertemu Ban Seok. Saat aku bertemu hyung aku berubah, dan ketika aku bertemu denganmu, aku berubah lagi.” Shin Young, “Hah?” Min Jae, “Aku akan mengatakannya lagi nanti.” Min Jae langsung tertidur, Shin Young yang juga merasa ngantuk akhirnya mematikan lampu dan mereka tidur.
Sebaliknya Da Jung dan Ban Seok untuk pertama kalinya tidur terpisah. Da Jung merasa sedih karena Ban Seok membiarkan ia tidur sendirian dan tidak membujuknya kembali ke kamar mereka. Paginya, Min Jae dan Shin Young bangun bersama dan Min Jae berkata, "Walaupun Shin Young belum mencuci muka, Shin Young tetap cantik.Jadi kita tidur bersama” Shin Young, “Ya, kukira begitu.” Min Jae, “Aku akan bertanggung jawab, jangan khawatir.” Tiba-tiba Min Jae mendapat telpon dari Senna.
Sang Mi dan Sang Woo jalan-jalan di tepi sungai, dan akhirnya Sang Mi memutuskan untuk meninggalkan Sang Woo. Sang Mi kemudian pergi dan Sang Woo sendirian memandangi sungai. Di rumah Sang Mi menangis sendirian.
Di kantor, Shin Young melihat Min Jae dengan Senna lagi. Shin Young pulang sendirian ke apartemennya dan ia berhalusinasi Min Jae ada di sana menyambutnya. Tapi saat Shin Young melihat lagi, Min Jae hilang.Kemudian ia berhalusinasi melihat Da Jung masuk dari pintu luar membawa arak untuk minum dan ngobrol bersama. Tapi ternyata itu juga halusinasi. Shin Young, “Apakah karena ini, orang-orang memutuskan menikah?”
Tiba-tiba Da Jung keluar dari kamar lamanya dengan membawa tas. Shin Young kaget sekali. Da Jung menjawab, “Jangan pernah menikah. Hidup saja dengan bebas dan nyaman.” Shin Young masih bengong dan Da Jung berkata ia tidak bisa menyelesaikan pekerjaan-nya karena keributan di apartemen atas dan ia menambahkan ia iri pada Shin Young. Da Jung berpamitan dan pergi. Shin Young masih bingung, apa benar tadi itu Da jung.
Shin Young mendapat promosi. Bossnya menyarankan Shin Young menjadi wartawan koresponden di kantor luar negeri .Boss Shin Young berkata sekitar 3 tahun. Shin Young ragu-ragu dan ia ingin menolaknya. Bossnya berkata agar Shin Young memikirkannya lagi dan jangan sampai kehilangan kesempatan bagus ini.
Shin Young menunggu Min Jae, Shin Young mencoba mengatakan ini pada Min Jae hanya tidak mampu dan hanya janji akan saling menelepon.
Shin Young meminta pendapat Bu Ki, dan Bu ki berkata "Shin Young... Jika tetap kau tetap di Korea, kau juga tetap saja akan menua dan mungkin masih tetap single. Kau tidak pernah berpikir kau akan berusia 34 th dan masih single kan? Tapi hidup cukup menyenangkan kan?"
Shin Young berkata "Berarti itu adalah akhir hubungan-ku dengan Min Jae", Bu Ki berkata, "Kalaupun Min Jae ada di sisi-mu, bukan berarti kalian akan tetap bersama, dan jika kalian berjauhan, bukan berarti kalian putus. Masa depan itu misteri dan kalian bisa saja berpisah lalu balik lagi. Dunia ini luas, banyak pria di luar sana, dan kau berharga."
Min Jae mendengar dari ibunya jika ia dan Sang Woo sudah putus. Min Jae, “Mengapa ibu tidak bisa berani seperti Shin young?” Min Jae menemui Sang Woo dan ingin tahu, "Apakah kau benar mencintai ibu-ku? Mengapa kau menyerah begitu saja?". Sang Woo menjelaskan "Aku menunggu Sang Mi kembali dan berubah pikiran." Min Jae tidak percaya. Min Jae, “Kau tidak tahu bagaimana mencintai seseorang. Kau tidak tahu bagaimana mencintai Shin Young waktu itu, dan kau melakukan yang sama pada ibuku sekarang.”
Sang Woo hanya berkata "Min Jae ksu anak yang tidak tahu kesulitan ibunya. Min Jae sebaiknya mencemaskan Shin Young saja, berusahalah mengubah pikirannya.", "Apa?" Min Jae kaget dan ia baru tahu jika Shin Young ragu-ragu mengambil promosinya karena dirinya. Sang Woo berkata "Shin Young dulu tidak ragu-ragu untuk mengambil kesempatan ke LN, sekarang ia ragu. Ini karena Min Jae."
Shin Young akhirnya memutuskan mengambil kesempatan ke LN, dan ia harus mengatakannya pada Min Jae. Min Jae minta Shin Young menemuinya di lorong, dan mereka berdiri diam saja beberapa saat, Min Jae dengan menahan perasaannya berkata "Shin Young pergi saja!".Shin young, “Apa kau benar-benar mau aku pergi?”. Min Jae, “Ya”, Shin Young, “Aku akan pergi selama 3 tahun.” Min Jae “Aku tetap ingin kau pergi.” Shin Young, “Baik tapi aku tidak mau pergi dengan berat hati. Kita putus saja.” Min Jae tanya, “Mengapa kita harus putus?”
Shin Young, “Dalam 3 tahun, kita tidak bisa berkata perasaan kita masih tetap sama. Dan takdirmu aku kira tidak akan berada di sisiku.”
Min Jae, “Aku akan menunggu. Pergi dan kembalilah.”
Shin Young, “Kau tidak bisa berjanji menungguku selama 3 tahun, aku ingin pergi dengan nyaman, kita putus saja.”
Min Jae, “Apa ini yang benar-benar kau inginkan?”
Shin Young, “Ya, aku serius.”
Ekspresinya dapet banget!!! |
Shin Young bertemu dengan Min Jae di lorong dan mereka terus jalan tanpa saling menyapa. Tapi keduanya menangis diam-diam. Min Jae tidak menemui Shin Young lagi seperti yang diinginkan Shin Young, tapi Min Jae naik motor ke apartemen Shin young.
Shin Young merekam episode terakhirnya, setelah itu Shin Young dan timnya pergi ke pesta, mereka semua sedih Shin Young akan pergi tapi juga ikut bergembira untuk Shin Young. Shin Young ketakutan saat ia mendengar suara Min Jae yang tanya apa Shin Young akan pulang terlambat malam ini? Shin Young ketakutan dan memberikan ponselnya pada kameramen-nya. Dan memerintahkan agar jangan memberikan telpon-nya kembali apapun alasannya.
Saat Shin Young berubah pikiran dan mau mengambil ponselnya, kameramen-nya tidak memberikannya.Paginya, saat Shin Young mau ke kantor, ia menemukan sarapan lengkap di mejanya dengan balon-balon dekorasi. Shin Young pikir Bu Ki yang sudah menyiapkannya. Da Jung mendengarkan terjemahan dengan headphone, meskipun iparnya terus mengoceh, sehingga Da Jung tidak mendengarnya sama sekali. Ternyata adik iparnya mau Da Jung membuatkan kopi untuk karyawannya. Da Jung langsung meminta adik iparnya membuat sendiri. Da Jung berkata, "Ada kopi instant banyak dan juga mesin espresso, jadi buat saja sendiri." Adik iparnya tidak suka. Bahkan ia berkata "Kau bermuka dua, mengapa Da Jung begitu baik dan sengan mau menjaminkan apartemen-ku untuk kredit apartemen yang di atas?"
Da Jung baru tahu itu, ia menemui suaminya dan menanyakan kebenarannya. Ban Seok mengaku ia melakukan itu agar Da Jung terlihat baik di mata keluarganya. Da Jung tahu itu memang apartemen Ban Seok, tapi paling tidak Ban Seok diskusi dulu dengannya jika mau menjaminkan apartemennya.
Da Jung menyarankan agar mereka pindah apartemen saja, "Apa aku tidak bisa hidup sebagai istri Ban Seok saja, tanpa harus terikat dengan keluarga-mu? Tidak ada istri yang suka menghabiskan tiap akhir pekan dengan orang tua suaminya, atau punya adik ipar perempuan yang selalu masuk apartemen-nya tanpa ijin." Ban Seok berpikir, ini mudah. Da Jung tinggal mengubah cara berpikirnya saja. Da Jung berkata kalau begitu ini adalah jawabannya, tapi Ban Seok salah sangka, dan berkata bahwa ia ingin sekali segera punya anak. Da Jung hanya menghela nafas.
Da Jung menemui Bu Ki, ia baru saja dari apartemen dimana ia disiram air (di episode1), dan berkata ia lebih bahagia saat itu, ketika ia meratap karena tidak punya pacar. Paling tidak ia tidak kehabisan nafas kala itu. Bu Ki mengingatkan Da Jung bahwa dulu juga ia tidak bahagia. Da Jung jadi heran apa memang ia adalah orang yang ditakdirkan untuk tidak pernah bahagia apapun keadaannya? Da Jung berkata "Mungkin aku ingin bercerai."
Shin Young bergabung bersama kedua temannya dan ia melihat kotak berisi tonik milik Da jung. Itu pemberian Ban Seok untuk membantunya cepat hamil, Da Jung berkata ia membuang sebotol sehari di pembuangan.
Shin young juga berterima kasih pada Bu Ki buat sarapannya. Bu Ki bingung ia tidak membuatnya juga tidak kemarin pagi. Shin Young berpikir pasti Min Jae.Shin Young pulang ke rumah dan menemukan Min Jae tengah menyiapkan makanan untuk Shin Young, bahkan Min Jae juga menyiapkan macam-macam CD dengan label, “Jika kau cemas”, “Jika kau tidak bersemangat”, “Jika kau ingin menari.”
Shin Young tidak mengerti mengapa Min Jae melakukan ini, Min Jae berkata perasaan-nya pada Shin Young tidak akan pergi dan tidak mengerti keputusan Shin Young, "Apa kita harus putus?" Shin Young menegaskan "Aku ingin fokus pada pekerjaan-ku dan tidak mau mencemaskan Min Jae." Min Jae merasa berarti Shin Young tidak percaya padanya, atau pekerjaan lebih penting darinya.
Shin Young berkata "Jika aku melihat Min Jae, yang bisa aku pikirkan adalah betapa muda dan bersemangatnya Min Jae", Min Jae menjawab, "Itu masalah semangat dan bukan usia. Usia 24 tahun bukan berarti aku bisa mencintai siapa saja."
Da Jung menghabiskan waktunya mengasuh anak-anak, ia kesal sekali saat Ban Seok dan adiknya tidak melakukan apapun, sementara Da Jung mondar-mandir ke sana sini melayani anak-anak itu.
Ban Seok ke dapur dan memergoki Da Jung membuang toniknya ke bak cuci, "Apa ini?" tanya Ban Seok. Awalnya Da Jung mau bohong tapi akhirnya ia jujur, "Aku tidak mau minum tonik itu, aku tidak yakin ia bisa hidup seperti yang diinginkan Ban Seok, dan meskipun aku mencintai Ban seok, aku tidak ingin selalu bersama keluarga Ban Seok." Ban Seok tertegun, "Apa ini berarti kau tidak menginginkan anak sama sekali? Bagaimana kau bisa melakukan ini padanya?"
Da Jung menjawab "Aku ingin berpisah sementara", dan langsung menuju rumah Shin Young. Da Jung berkata "Aku tahu Ban seok bukan suami yang jelek, Ban Seok tidak memukulnya, atau berjudi, atau selingkuh. Tapi aku tidak bahagia, mengapa rasanya seperti aku menabrak tembok?" Da Jung menasihati Shin Young agar ia tidak menikah.
Shin Young juga berkata ia terpilih sebagai koresponden asing spesial dan akan terbang ahir bulan ini. Tapi Shin Young tidak merasa senang dan merasa ini sangat cepat. Bu Ki dan Da Jung memberinya selamat dan tertawa saat mendengar Shin Young berkata ia akan berusia 37 th saat kembali nanti. Bu Ki mengingatkan Shin Young juga akan tetap berusia 37 th jika tetap tinggal di Korea.
Min Jae juga mendengar mengenai penugasan Shin Young dari rekan di kantor. Min Jae menyarankan untuk keluar jalan-jalan ke pantai hari Sabtu, dan meskipun Shin Young tidak terlalu merespon, Min Jae mengirim SMS untuk mengingatkannya.Saat hari Sabtu tiba, Shin Young tidak bisa datang, ia sibuk sepanjang hari, dan Min Jae menunggu di mobilnya sampai sore. Lalu akhirnya Min Jae pergi. Da Jung mulai merasa mual_mual, dan memang benar, saat Da jung melihat tanda di alat penguji kehamilannya yang menunjukkan tanda positif, Da Jung menghela nafas, “Orang lain mungkin akan bersorak jika mereka hamil.”
Ban Seok juga sendirian di apartemennya dan bersedih, “Da Jung tidak mencintaiku.”
Sang Woo muncul di studio tari Sang Mi dan mengambil foto-foto saat Sang Mi menari. Sang Mi melihatnya dan marah minta Sang Woo menghapus foto-fotonya. Tapi Sang Woo tidak mau. Sang Woo justru minta sang Mi mengajarnya menari. Sang Woo juga berkata "Aku akan terbang ke Paris dan aku ingin Sang Mi ikut!"
Paginya, adik Ban Seok masuk begitu saja ke apartemen dan mulai mengomel pada Ban Seok. Ban Seok yang merasa betapa sengsara hidup pernikahannya, akhirnya berkata dengan keras pada adiknya "Jangan masuk rumah-ku begitu saja.Aku akan mengubah kode akses apartemen-ku dan menempatkan-mu di tempat semestinya." Ban Seok bisa karena ia adalah sang kakak. Ban Seok akhirnya pergi ke apartemen Shin Young untuk mencari Da Jung. Ban Seok berkata "Aku tidak apa-apa membiarkan-mu sesuai keinginan-mu, atau meskipun Da Jung lebih mencintai diri sendiri daripada aku." Da Jung berkata "Ban Seok jangan bicara seperti itu, aku egois dan aku tidak baik untuk Ban Seok."
Ban Seok bersumpah "Aku tidak bisa hidup tanpa Da Jung, ini pasti cinta, pikiranku sudah berubah, dan benar-benar berubah." Da Jung dengan mata berkaca-kaca memberitakan kabar baik itu,"Aku hamil!" Ban Seok sangat bahagia dan ia menangis bahagia. Ban Seok memeluk Da Jung.
Shin Young bertemu dengan Min Jae terakhir kalinya sebelum berangkat,dan Min Jae berkata kepada Shin Young "Kakak harus menjaga diri baik-baik!" (yang menandakan bahwa Min Jae setuju ndengan keputusan Shin Young untuk putus. Batin Shin Young menjawab 'Ya, Min Jae, mainkan gitar dan kerja keras dengan musikmu. kau masih 24 tahun dan kau masih muda. Pergilah dengan hatimu dan jika cinta datang, cintailah. Hiduplah dengan semangat hari ini, seperti tidak ada hari esok. Terima kasih karena muncul untukku di musim dingin ini. Terima kasih karena mencintaiku. Terima kasih karena membuatku melihat diriku lagi. Perasaan bersemangat,seperti musim semi yang datang, hadiah yang kau berikan untukku. Selama waktu kita bersama. Aku mencintaimu labih dari apapun di dunia.'
Min Jae dan Shin Young terus melanjutkan kegiatan mereka sampai tiba hari keberangkatan Shin Young. Min Jae pulang dari main band, ia naik motor dan ia terbawa emosi dan kurang konsentrasi, ia menghindari mobil, tapi saat ia menghindari mobil, ia kehilangan keseimbangan dan jatuh di aspal.
Di Bandara, Bu Ki dan Da Jung mengantar Shin Young, dan Shin young mengharapkan kemunculan Min Jae, Shin Young mengirim SMS sebelum pesawat berangkat dan ia menerima pesan dari rekan-nya kalau Ha Min Jae kecelakaan motor.
Shin Young tidak peduli lagi, ia langsung mengambil tasnya dan mohon pada petugas agar diijinkan turun dari pesawat. Shin Young panik dan menuju RS, ia melihat pasien dengan perban-perban dan darah lalu Shin Young menangis ketakutan.(dikira Shin Young itu Min Jae!) Seorang pria menghela nafas dan menunjuk ke tempat tidur lain "Itu disana pacarmu." Shin Young bergegas menemuinya dan Min Jae memang terluka hanya tidak serius dan ia tertidur. Shin Young lega dan hanya duduk di sampingnya.
Sang Mi masuk dan ia tersenyum melihat Shin Young, tapi ia tidak mau mengganggu dan pergi. Shin Young tidak membangunkan Min Jae dan akhirnya Shin Young berdiri dan pergi, terima kasih, jaga dirimu.
Shin young ke LN dan melaporkan berita dari Finlandia, Min Jae melihat Shin Young di TV, ibunya tanya "Bagaimana kabar Shin Young?", Min Jae berkata "Mungkin Shin Young baik." Sang Mi berkata "Ibu mengira kalian masih saling mengontak karena terakhir Ibu melihat Shin Young di RS untuk menjengukmu!", Min Jae kaget dan baru mengetahuinya.
Shin Young mengikuti perkembangan Min Jae dari internet, ia melihat rekaman wawancara online Min Jae, ia sedang menyiapkan single baru yang berjudul, “Menunggumu”. Reporter tanya artinya, Min Jae berkata aku kira setiap orang menunggu seseorang. Min Jae berkata, “Aku harap orang yang aku rindukan dan paling kucintai akan muncul di konserku mendatang."
Sang Woo masih saja mengejar Sang Mi, Sang Woo "Aku ingin mengajak Sang Mi ke Paris, melihat grafiti di Notre Dame, dan mengunjungi cafe satre", Sang Mi kesal "Sang Woo, Mengapa kau mempersulit-ku?". Sang Woo balik tanya, "Sulit? Apa itu berarti kau masih mencintaiku?" Sang Woo akhirnya hanya memberikan tiket pada Sang Mi dan ia pergi. Min Jae mengadakan konser dan Min Jae pikir ia melihat Shin Young hanya tidak begitu yakin, lalu Min Jae nyanyi lagu andalannya, “Wanita yang memotong senar gitarku.” dan berkata ia ingin kembali pada waktu ia menulis lagu ini. Ternyata Shin Young benar-benar datang dan ia melihat Min Jae dan setelah lagu selesai ia pergi. Min Jae tidak melihat Shin young.
Sang Mi akhirnya memutuskan pergi ke Paris. Sang Woo yang mengetahuinya senang sekali dan langsung memindahkan Sang Mi ke kelas executive. Anak buahnya memberi info bahwa tempat duduk yang dimaksud sudah terisi dan Sang Woo tersenyum lebar. Awak pesawat memberikan pesan pada Sang Mi, “Meskipun kau ingin menemuiku, kau harus menunggu 11 jam dan 50 menit. Aku mencintaimu.”
Shin Young hanya sebentar kembali ke Korea, nanti ia harus kembali ke LN lagi. Shin Young pergi ke UBN dan menemui rekan-rekan lamanya, dan Shin Young duduk di depan laptop-nya, hanya saja layar laptopnya gelap dan tidak mau nyala, kabelnya diputus.
Shin Young meminjam kabel dan ia menyalakan laptopnya, ada pesan, “Kau Masih Wanita Yang Kucintai!” Shin Young tahu ini Min Jae, ia lari ke arah lorong dan kosong, tapi ia menemukan mp3 player. Saat didengarkan ternyata lagunya, “Wanita Yang Memotong Senar Gitarku.” dan Min Jae muncul dibelakang Shin Young dan menyapanya dengan senyuman.
Min Jae tanya, "Mengapa Shin Young pergi begitu saja hari itu saat konser?" Shin Young tanya, "Kau melihatku?" Min Jae menjawabnya "Aku merasakan kehadiranmu. Aku merindukanmu." Dan mereka berpelukan
Da jung melahirkan, Ban Seok dengan setia menemani Da Jung di sisinya.
Bu Ki, masih tetap single dan masih tidak mempedulikan Myung Seok yang mati-matian menarik perhatiannya.
Sang Mi dan Sang Woo berbaikan lagi setelah dari Paris. Sang Mi mengajar Sang Woo dansa dan mereka benar-benar serasi.
Min Jae perform lagi dan di tengah show, senar gitarnya putus. Ini memang disengaja untuk masuk ke lagu “Wanita yang memutuskan senar gitarku.” Min Jae menjelaskan lagu ini memang berdasarkan kisah nyata, bahkan wanita yang menginspirasi lagu ini ada di sini, Min Jae berkata wanita itu pantas disiram dengan air.
Shin young tertawa dan protes, tapi ketika embernya dibalik, yang keluar bukan air, tapi kertas kecil-kecil.
Laporan Shin Young ”Ketika angin bertiup, tidak mengapa jika kita menggigil. Aku percaya pada satu waktu, angin akan berhenti. Ketika hujan, carilah teman. Kau tidak sendiri. Ketika cinta datang, bercintalah. Dan ketika cinta pergi, lepaskanlah. Ketika kau menerima apa yang tidak bisa kau ubah, cinta yang berbeda akan datang. Waktu dikuasai oleh kecemburuan akan berakhir. Hargailah hari ini…mengaku bahwa aku mencintaimu..sekarang aku berpikir aku bisa bahagia. Ini Lee Shin Young, UBN News”
T H E E N D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar