Jumat, 17 September 2010

sinopsis personal taste episode terakhir

Jin Ho, "Jadi menurut anda, Sang Go Jae adalah proyek gagal, iya kan?"

Jin Ho melanjutkan, "Anda pernah berkata, Sang Go Jae adalah tempat dimana isteri dan putriku bisa bermimpi, tapi ternyata isteri anda meninggal dan putri anda mendapat luka batin.Tapi profesor, tahukah anda apa yang paling membuat gagal Sang Go Jae? yaitu anda sendiri. Anda, Prof Park, yang gagal bertanggung jawab pada putri anda. Yang membuatnya terluka selama ini".

Kae in marah, "Hentikan! Kau ini apa..? Bisa-bisanya berkata mengenai keluarga kami seolah-olah kau tahu semuanya?" Jin Ho menjawab, "Kae in sshi, kau bukan pembunuh ibumu". Kae in membalas, "Bagaimana cara aku hidup, apa artinya untukmu? Bukankah kau hanya memanfaatkanku saja?"

Kae in minta Jin Ho "Pergi, pergi! ayo pergi!" Kae in langsung masuk ke dalam

Prof Park memandang Jin Ho, "Jangan..jangan pernah datang ke rumahku lagi! Pergi!"

Paginya, Kae in dan Young Sun beres-beres di galery. Kae in sudah menyelesaikan sebagian besar furniture anak-anaknya dan ia harus memindahkan ke museum. Young Sun tanya apa Kae in mau memindahkan semua barang sendiri? Kae in minta bantuan Youn Sun tapi Young Sun tidak bisa karena anaknya harus disuntik.

Sang Jun datang membawa roti, Young Sun minta Sang Jun membantu Kae in, tapi Sang Jun juga tidak bisa, akhirnya keduanya berkata minta tolong Jin Ho saja. Kae in tidak menjawab dan mengalihkan pembicaraan, "Ah roti ini enak sekali, ayo makan..makan." Young Sun dan Sang Jun hanya menghela nafas saja.

Kae in tanpa sengaja mencuri dengar percakapan Young Sun dan Sang Jun. Sang jun berkata "Perusahaan mereka sedang gawat dan ia stress di dekat Jin Ho karena Jin Ho jadi gila kerja untuk melupakan Kae in". Sang Jun berkata "Jika salah paham kalau Jin Ho mencuri design Prof Park ini terus berlangsung, ia tidak tahu lagi apa yang terjadi dengan perusahaan-nya".

Young Sun mendesah, ia tidak mengerti Jin Ho itu masih mencintai Kae in tapi mengapa bertingkah seperti itu. Kae in mendengar semuanya dan ia pergi diam-diam.

Kae in juga menenggelamkan diri di pekerjaan-nya sampai malam. Kae in tertidur di meja. Jin Ho masuk diam-diam. Jin Ho melihat Kae in tidur dan memandang dengan tatapan sedih dan rindu, lalu ia mengambil sweater Kae in dan menyelimuti Kae in. Jin Ho keluar.


"Kae in ah, Kae in ah, ayo bangun, mengapa kau tidur di sini?" Kae in terbangun dan ternyata Chang Ryul membangunkannya. Kae in bingung dan tanya apa Chang Ryul melihat ada orang tadi, tapi Chang Ryul tidak melihat siapa2. "Ini sudah malam, apa kau masih banyak kerjaan?" Chang Ryul memaksa Kae in pulang. Ia ingin mengantar Kae in. Kae in berkata akan naik taksi saja, tapi Chang Ryul berkeras mengantarnya.

Akhirnya mereka berdua pulang.Jun Jin Ho, ada di mobil dan melihat keduanya.

Paginya, Prof Park dan Do bin ada di galeri. Do Bin menunjukkan sebuah design yang baru dan Prof Park terlihat kagum, "Milik siapa ini?" Do Bin berkata "Itu karya Direktur Jun Jin Ho." Prof Park terdiam.

Ayah Chang Ryul menemui Presdir Choi, ia berkata perusahaan Jin Ho itu hampir bangkrut dan bahkan menghadapi tuntutan hukum. Presdir Choi kaget "Benarkah?" Mereka tidak tahu ada yang mendengar percakapan mereka. Do Bin dan Prof Park mendengar dari luar.

Do bin berkata, "Kita menemui ayah nanti saja kalau ia sudah selesai dan Do Bin mengajak Prof Park makan". Do Bin berkata "Ia juga baru tahu sekarang mengenai Jin Ho". Park tanya "Mengapa Do Bin terus membela Jin Ho?". Do Bin menjawab, "Kalau Direktur Jun Jin Ho ingin mencuri desain Sang Go Jae, ia tidak akan muncul dengan design baru secepat ini. Ia sudah punya design sendiri tapi tidak mengatakannya pada Anda kan Profesor? Bagaimana menurut anda?"

Park tanya "Lalu apa yang anda ingin saya lakukan?" Do Bin berharap Prof Park tidak melewatkan design Jin Ho, tetap objektif menilainya, itu saja harapan saya. Prof Park menghela nafas.

Jin Ho dan Sang Jun dalam mobil, Sang Jun minta maaf dan mengusulkan agar Jin Ho tidak gengsi lagi dan minta pinjaman ke ayah Tae Hoon. Jin Hoo tidak menanggapi dan ia mendapat telpon dari Do Bin.

Jin Ho menemui Do Bin, Do Bin mengenalkan Jin Ho pada 2 staf seniornya dan berkata mereka akan membantu Jin Ho. Kemudian setelah sendirian, Do Bin menawarkan pinjaman pada Jin Ho. Jin Ho menolaknya. Do Bin berkata, "Kita temankan, bukankah teman itu saling membantu jika ada kesulitan?" Jin Ho menjawab, "Membantu yang lemah, aku kira itu bukan teman".

Do Bin berkata "Jika kau menolaknya juga, aku tidak tahu harus bagaimana lagi, apa benar kau tidak akan menerima bantuanku?"

Do Bin akhirnya berterus terang, "Ia tidak mau Jin Ho tersingkir hanya karena kurang back-up". Do Bin berkata, "Sebenarnya Jin Ho lolos tapi panitia berkata Jin Ho kurang pengalaman, tapi pada dasarnya lolos dan masuk final". Jin Ho kaget. Do Bin menghela nafas, "Ini sebenarnya masih belum diumumkan, tapi aku berkata kau lolos, selamat".

Jin Ho tanya apa benar? Do Bin berkata "Ini baru permulaan, kau tidak akan menyerah kan?" Do Bin menyarankan Jin Ho beristirahat ke villa-nya waktu itu, tapi kita tidak berangkat bersama. Dengan kata lain Do Bin sudah melepaskan Jin ho.

Do bin berkata pada In hee kalau Jin Ho akan pergi sebentar. Do Bin, In Hee mengunjungi pembukaan ruangan untuk anak2 karya Kae in, Do Bin senang sekali dengan hasil karya Kae in. In Hee masuk dan berkata ternyata hasilnya bagus juga, ia tidak menyangka. Kae in hanya tersenyum dan berkata terima kasih.

Sang Jun datang dengan bunga, Kae in senang dan Sang Jun berkata aigoo..saat seperti ini alangkah baiknya jika Jin Hoo datang mengucapkan selamat padamu. Kae in terdiam dan Sang Jun salah tingkah dan pergi. Tidak lama, Prof Park juga datang membawa bunga.

Kae in berkata ia ingin sekali hasil karyanya diakui ayahnya. Prof Park mengaku ia sangat egois dan memikirkan dirinya terus.

Prof Park berkata, ia sebenarnya juga mencintai Kae in sama seperti ibunya, hanya saja melihat Kae in tumbuh dengan minat yang sama dengan ibunya dan mengerjakan hal yang sama seperti ibunya membuatnya tidak tahan.

Prof Park mengaku Kae in sangat berbakat dan kau melakukan pekerjaan yang bagus. Kae in terharu, ayahnya mengangkat tangan Kae in dan berkata tangan ini dulu kecil sekali dan sekarang tampaknya kau sudah tumbuh besar.

Kae in dan ayahnya berpelukan. Jin ho melihat mereka dari jauh, tersenyum tipis dan pergi.

Kae in dan Prof Park jalan bergandengan tangan dan Kae in melihat Jin Ho sekilas. Kae in berkata pada ayahnya untuk masuk dulu, ada yang ingin ia lakukan.

Kae in mencari Jin Ho di seluruh galeri dan ia berusaha menelpon Jin Ho, ternyata Jin ho tidak jauh. Kae in berkata "Mengapa kau mengikutiku?"

Jin Ho kaget dan menjawab, aku tidak mengikutimu. Kae in "Aku tahu kau mengikutiku, saat aku tidur di ruang kerja, kau menyelimutiku. Mengapa kau selalu begitu? Semua yang kau katakan adalah bohong".

Jin Ho berkata " Ya, aku memang bohong dan Kae in sshi, karena kau sudah ada di sini, aku sekalian saja berkata kita tidak perlu bertemu lagi. Dan Jin Ho pergi".
Jin Ho ke Sang Go Jae dan mengepak barang-barangnya. Jin Ho masuk ke ruang kerja Kae in dan memandanginya..ia ingat saat Kae in menggunakan gergaji listrik itu untuk menunjukkan kalau Kae in punya harga diri. Jin ho masuk ke kamar Kae in dan melihat si Jin no dan Jin Ho ingat saat mengurut perut Kae in.

Jin Ho merasa berat meninggalkan Sang Go Jae.

Do Bin memberi selamat pada Kae in dan kae in mengucapkan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk menguji kemampuannya. Do Bin heran mengapa ia tidak melihat Jeon Jin Ho. KAe in mengaku mereka sudah putus. Do Bin berkata ia menyuruh Jin Ho istirahat sebentar di villanya. Kae in berkata Do Bin tidak perlu mengatakan ini padanya.

Do Bin kecewa dengan Kae in, saat ia melepas Jin Ho, ia pikir Kae in akan mencintai dan menjaga Jin Ho selamanya. Kae in berkata aku bukan orang yang dibutuhkannya.

Do Bin berkata jika demikian, ia merasa tidak perlu lagi berurusan dengan mereka berdua.

Di Sang Go Jae, Kae in memotong apel jadi dua dan memakannya. "Anak nakal, caramu memotong apel tidak berubah." kata Prof Park. Ayahnya minta juga dan Kae in memberikan setengah apelnya. Prof park mengamati apel itu dan tersenyum, jadi begitu.

Kae in heran, "Apa maksud ayah?" Prof park berkata, "Anak itu, Jun Jin Ho itu.. Dia membuat design museum Dahm berdasarkan apel ini". Kae in kaget, "Apel?" Ayahnya mengatakan sepertinya Jin Ho membuat design ini dengan memikirkan apel. Kae in ingat ia pernah memberikan apel mainan sebagai permintaan maaf, Kae in sadar Jin Ho ingin menggunakan gedung Dahm itu sebagai permintaan maaf padanya.

Kae in langsung berkata pada ayahnya, aku harus pergi, mungkin akan pulang terlambat.

Jin Ho ada di villa Do Bin, berdiri memandangi sungai di tengah hujan dan In hee muncul dengan payung, "Aku takut kau akan melompat ke sungai." Jin Ho berkata "Ia tidak butuh ini. In hee berkeras, "Jika kau seperti ini kau bisa sakit".

Kae in dalam perjalanan ke villa dengan taksi, ia menelpon Do Bin dan minta alamat villanya. In hee membawa Jin Ho ke dalam villa, "Lihat kau demam" kata In Hee. Jin Ho menyingkirkan tangan In Hee, "Ini sudah malam, pulanglah". In hee berkata "Ia akan cari obat".

Jin Ho menyandar ke sofa, dan sambil memejamkan mata ia berkata, "Kim In Hee sshi..biarpun kau ada di sini, aku tidak punya ruang untukmu. Jadi pergilah. Aku sakit sekarang ini karena tidak ada orang yang mengerti hatiku. Pergilah."

In hee berkeras, "Ia tidak minta Jin Ho mengubah hatinya sekarang, tapi ia akan menunggu dan siapa tahu 1 tahun 2 tahun hatimu akan berubah dan kau tidak bisa tanpa diriku". Jin ho berdiri, In hee "Mau kemana?" Jin Ho berkata "Ia akan tidur di mobil". In hee terdiam.

In hee keluar dari villa dan sampai halaman ia bertemu Kae in yang baru datang. Keduanya melampiaskan semuanya.

Kae in berkata,diantara dirinya dan Jin Ho..tidak ada ruang untuk In hee. In hee kesal dan berkata "Ia tahu Kae in tidak pernah menganggapnya teman Kae in hanya kasihan saja padanya". Kae in membalas, "Kau salah, kau adalah keluargaku". In hee mendengus, "Keluarga? aku hanya pura-pura jadi keluargamu agar bisa tinggal di rumahmu".

Kae in terus berkata In hee bohong, "Kau melakukan banyak hal untukku, saat aku ada masalah dengan ayahku kau membantuku, bahkan kau mengaduk-aduk sampah untuk mencari foto ibuku, apa itu bukan dari hatimu?"

In hee berkata "Ia membenci Kae in karena memiliki segalanya, semua yang ia inginkan yang sampai mati tidak akan pernah ia dapatkan". Kae in berkata "In hee bodoh, kau bahkan tidak mengenal dirimu sendiri, kau memiliki semuanya".

Kae in akhirnya masuk ke villa dan ternyata Jin Ho tidak ada di dalam, Kae in bingung dan keluar lagi. In hee masih berdiri di luar. In Hee berkata, "Jin Ho sakit dan meskipun demikian ia tidak ingin ada bersamaku, Jin Ho tidur di mobilnya, pergilah cari dia sendiri."

In Hee berkata, "Jin ho tidak bisa melihatku meskipun aku ada di depannya, ia tidak melihat apa-apa" In Hee pergi.

Kae in pergi mencari Jin Ho dan mengetuk kaca mobilnya, "Jin ho sshi.. Jin ho bangun, apa kau bisa jalan?" Kae in membawa Jin Ho masuk ke dalam villa dan merawat Jin Ho. Jin Ho masih jual mahal dan berkata "Tidak perlu mencemaskanku dan pergi saja".

Jin Ho memunggungi Kae in, "Pergilah! Ayahmu akan cemas, jadi pergilah.."

Kae in berkata "Berbaliklah, aku akan pergi setelah mengganti kain kompresmu". "Pergilah", kata Jin Ho bertentangan dengan hatinya.

Kae in berkata "Aku mengerti, demam-mu sudah hilang sekarang" dan Kae in akan beranjak, Jin Ho langsung menahan tangannya, "Jangan pergi." Kae in "Lepaskan aku."

Jin Ho menarik dan memeluk Kae in. Kae in berkata "Ia ingin mempercayai Jin Ho, meskipun kau hanya ingin memanfaatkanku dan meskipun aku akan terluka lagi, aku akan mempercayaimu". Kemudian perlahan mereka berciuman.

Jin Ho dan Kae in berhadapan, Jin Ho ingin membuka baju Kae in hanya ia ragu, Jin ho menurunkan tangannya dan Kae in perlahan menggenggam tangan Jin ho dan meletakkan-nya di dadanya, bisa diartikan Kae in mempercayai Jin Ho mereka berciuman lagi dan...

Paginya, Jin Ho bangun dan tersenyum melihat Kae in, Kae in membuka setengah matanya dan ia sembunyi di bawah selimut, Jin ho tertawa dan masuk lagi ke selimut.

Jin Ho dan Kae in duduk menghadap jendela, Jin Ho berkata "Ia punya harapan, sebelum meninggal kelak, ia ingin menciptakan mesin waktu". Kae in heran mau apa dengan mesin waktu?
Jin ho berkata "Agar bisa melihat ibu Kae in lagi", Jin ho juga berkata ia ingin muncul di depan Kae in saat Kae in usia 5 th, dan memeluknya.


Kae in terdiam dan Jin Ho berkata "Jangan merasa bersalah lagi, itu bukan salahmu". Kae in tersenyum, "Tidak perlu, Jin Ho tidak perlu menciptakan mesin waktu, sekarang ada kau, aku sudah bertemu dirimu. Jadi tidak perlu mesin waktu lagi". Jin ho dan Kae in berpelukan.



Jin Ho mengantar Kae in pulang. Kae in minta Jin Ho bertemu ayahnya tapi Jin Ho belum siap, justru Prof Park jalan mendekati mereka. Jin Ho dan Kae in berhadapan dengan Prof Park.

Prof Park tanya "Apa kau mencuri designku?" Jin Ho tidak menjawabnya. Kae in berkata "Itu semua Sang Jun yang melakukan tanpa sepengetahuan-mu kan". Jin Ho berkata "Benar, ia yang mencurinya". Kae in dan ayahnya kaget. Jin Ho berkata "Perbuatan rekan atau stafku, karena aku adalah direkturnya, sama saja aku yang melakukannya. Tapi karena Kae in, semuanya berubah".

Prof Park tanya, "Jadi itu sebabnya kau membuat design yang baru, untuk menghapus kesalah pahaman pada putriku?" Jin Ho membenarkan. Prof Park juga tahu rencana Jin Ho di setujui komite, Kae in kaget "Kau lolos? mengapa tidak mengatakannya padaku?" Jin ho ingin mengatakannya nanti. Kae in sebal dan Jin Ho minta maaf dan mereka cekcok di depan Ayah Kae in.

Prof Park tanya "Apa yang disukai Jin Ho dari Kae in? "Jin ho diam, Prof Park tanya lagi "Apa susah menjawabnya?" Bukan, kata Jin Ho "Hanya saja aku susah menemukan hal-hal baik dari Kae in, tapi bagaimana kalau anda memberikan ijin agar aku bisa terus berkencan dengan putri anda? Nanti akan aku cari apa saja yang kusukai darinya".

Ayah Kae in diam saja dan tanya seberapa kuat Jin Ho minum? Kae in kaget dan berkata Jin ho masih sakit sejak kemarin.Tapi Jin Ho berkata ia akan pergi dan beli minuman.

Kae in membawakan makanan ringan untuk Sang Jun dan Tae Hoon. Kae in berkata ia sengaja menyiapkan ini. Jin Ho tertawa, sejak kapan Park Kae in menyiapkan snack? Sang jun dan Tae Hoon senang dan mereka semua akan makan ketika..Ibu Jin Ho masuk ke kantor mereka.

Sang Jun yang pertama kali melihat dan langsung berdiri, semua juga akhirnya berdiri memberi salam. Jin Ho, "Chang Mi.."

Kae in dan Ibu Jin Ho bicara dari hati ke hati. Ibu Jin Ho masih sulit menerima Kae in. Kae in mengerti, Ibu Jin Ho berkata, "Jin ho itu seorang yang tidak pernah berkata sakit meskipun kenyataan-nya sebaliknya".

Kae In menjawab, "Hubungan Jin Ho dan ibu sungguh membuatku iri, saat di Sang Go Jae dan tidak sengaja mendengar percakapan telp kalian, itu membuatku iri. Hubungan anak laki dan ibu yang sedemikian dalam, aku sangat menginginkannya, mungkin jika ibuku masih hidup, aku juga bisa seperti itu dengannya".

Kae in berkata ia ingin dekat dengan ibu Jin Ho. Hati Ibu Jin Ho melunak dan ia berkata, "Kapan-kapan, datanglah ke rumah kami." ibu Jin Ho merestui mereka.

Tiba waktunya presentasi final. Dua perusahaan yang masuk final, Mirae dan M.

Mirae Corp, diwakili Han Chang Ryul mendapat giliran presentasi lebih dulu. Chang Ryul mengenalkan konsep "The Sound of the Sky" dimana semua bangunan saling terhubung tapi juga bisa berdiri sendiri, sehingga tidak menyatu di satu tempat saja, berupa village kecil-kecil.

M Corp, diwakili Jeon Jin Ho mempresentasikan ide "Apple Town" konsep museum yang lebih terbuka, bagaikan Apple town yang tumbuh ke atas, dengan konsep jendela seperti museum Louvre yang membiarkan sinar matahari masuk, seperti konsep apel yang jatuh ke tanah, sehingga sinar matahari bisa masuk lewat tingkap-tingkap jendela.

Prof Park diminta memberikan penilaiannya. Menurut Prof Park, konsep Mirae corp adalah konsep dengan nilai tertinggi. Presiden Han dan Chang ryul terlihat senang. Karena, menurut Prof Park, konsep Mirae menggabungkan unsur modern dan tradisional. Konsep M corp, apple town juga mendapat nilai tertinggi, biarpun konsep museum terbuka masih termasuk baru tapi sangat menarik. Jadi kesimpulannya, nilainya sama.

MC minta Direktur Choi memberikan keputusan akhirnya. Do Bin "Design yang terpilih adalah Apple Town dari perusahaan arsitekur M!" Sang Jun langsung melompat berdiri dan semua memberi tepukan selamat pada Jin Ho. Presiden Han langsung pergi. Do Bin tersenyum senang.


Kae in gelisah menunggu hasilnya di luar. Chang Ryul keluar duluan dan ia berkata ia bertekad untuk menang pertempuran dengan terbuka dan adil. Dan ia juga siap untuk kalah. Kae in diam saja.

Chang Ryul mengulurkan tangannya, "Ayo salami aku, ini ucapan selamat". Kae in ragu2 tapi ia menyalami Chang ryul juga, dan Chang ryul tersenyum, "Aku sudah banyak melakukan kejahatan, itulah sebabnya aku kalah dari Jin Ho". Kae in kaget dan tersenyum senang. Chang Ryul mengucapkan selamat dan berkata ia menyesal kehilangan Kae in dan Chang Ryul mengucapkan perpisahan. Chang Ryul pergi. Kae in memandanginya.

Jin Ho ada di belakang Kae in. Kae in menoleh dan ia langsung tersenyum lebar, "Selamat." kata Kae in. Jin Ho tersenyum, "Terima kasih, apa kau tahu, konsep museum Dahm itu aku dapat dengan tangisan permintaan maafku?"

Kae in tersenyum, "Aku dengan senang menerima permintaan maafmu." Di kantor M, semua bergembira dan mereka merayakan kesuksesan hari itu. Ada Jin ho, SangJun, Kae in, Young sun, Tae Hoon, Hye Mi.

Sang Jun gembira dan berkata sebelum Jin Ho bicara kita minta.."Kae in menyanyi!" semua bersorak.

Kae in menolaknya, ia tidak bisa menyanyi, Sang Jun menghukumnya dengan memintanya minum soju. Kae in berkata "Oh tidak masalah..aku kuat minum!", dan ia langsung mengambil gelasnya. Tapi Jin Ho tiba2 melarang Kae in, "Jangan!" Kae in bingung, "Mengapa? aku kuat minum kok", ia akan minum tapi Jin Ho berusaha keras melarangnya, Sang Jun mendorong Kae in minum dan kae in meminumnya sampai habis.

Jin Ho hanya bisa mendesah, "Hyung! dia tidak bisa minum..!"mungkin Jin Ho berpikir ada kemungkinan Kae in hamil dan ia takut jika Kae in minum akan berbahaya bagi janin-nya.

Prof Park menunggu Kae in. Jin Ho menggendong Kae in pulang ke SGJ. Kae in mabuk berat. Jin Ho minta maaf, karena terlambat. Prof Park berkata, serahkan dia padaku, Jin ho langsung menolaknya tidak. Prof Park berkeras, serahkan dia padaku. Akhirnya Jin Ho mengalah dan memberikan Kae in pada ayahnya papanya Kae in nggak kuat! dan Kae in hampir jatuh..untung Jin Ho cepat mengangkatnya lagi dan berkata ia akan membawanya ke dalam. Sedang Prof Park membungkuk memegang punggungnya.

Jin Ho menyelimuti Kae in dan ayah Kae in minta Jin Ho keluar untuk bicara.

Prof Park berkata, "Terima kasih, 30 tahun lalu saat ia bertanggung jawab untuk Museum Dahm", ia membangun Sang Go Jae, tapi Jin Ho benar, konsepnya gagal. Ia hanya ingin istrinya bisa melihat anaknya sambil bekerja. Tapi semuanya hancur dan ia tidak menyangka anaknya akan menderita.

Jin Ho berkata," Penderitaan yang dialami Kae in sama dengan penderitaan Anda. Kalian berdua sama2 terluka". Jin Ho menambahkan, "Maafkan saya".

Prof Park menghela nafas dan berkata, "Putriku, jagalah dia". Jin ho mengiyakan. Prof Park berkata, "Aku masih ada urusan dan harus terbang ke Inggris, jadi kuminta jagalah Kae in baik2". Jin ho mengiyakan. Tapi, kata Prof Park, "Jika kau menyakiti Kae in lagi, aku sendiri akan menguburmu di sini!" Jin ho tersenyum, "Baik".

Kemudian Jin Ho dan Kae in bersenang-senang dengan membeli baju pasangan dan foto-foto.

Jin ho dan Kae in main ke taman, bersepeda, Kae in duduk di bangku dan tiba2 anak2 mendekatinya dan memberinya balon, tidak hanya satu, tapi hampir setiap anak di taman itu memberinya balon, kemudian Jin Ho datang dengan balon ungu dan berkata, "Kae in, ini lamaranku.." Kae in kaget sekali dan melepaskan semua balonnya sehingga tersangkut ke pohon. Jin ho panik "Oh tidak..apa yang kau lakukan?"

Kae in bingung "Aku..habisnya kau" , Jin ho minta Kae in naik ke pundaknya dan mereka berusaha mengambil balon ungunya, karena di tali balon itu ada cincin! Kae in mengeluh mengapa Jin ho melamar dengan cara seperti ini, tidak langsung diberikan saja. Jin ho beralasan, ia ingin melamar dengan cara lebih kreatif.

Do Bin mengamati lukisan di galerinya sore-sore. Jin Ho mendatanginya. Do bin mengucapkan selamat atas rencana pernikahan Jin Ho. Jin Ho mengucapkan terima kasih atas segalanya. Do bin mendesah, "Ah hanya saja..sekarang aku kesepian sekali, tidak ada yang bisa kuajak ngobrol".

Jin ho tersenyum, "Direktur, telpon kami kapanpun Anda ingin bicara". Do Bin berkata sejak bertemu Jun Jin Ho dan Park Kae in, ia merasa lebih punya keberanian menghadapi dunia yang tidak adil ini. Keduanya tersenyum dan Jin Ho pergi. Do Bin menahan perasaannya.

Jin Ho menemui Chang Ryul, Chang Ryul berkata ia akan ke China, Jin ho menghela nafas, "Ayahmu, selalu ingin menguasai Mirae Corp". Chang ryul membenarkan, "Jin ho apa kau ingat, dulu ketika kita remaja..kita suka camping bersama". Jin Ho membenarkan, "Iya..kita, ayah kita, keluarga kita..dan aku bahkan saat itu ingin menjadi entimologis /ahli serangga."

Chang Ryul ketawa, "Iya..kita mencari serangga bersama, aku bahkan masih menyimpan serangga yang kita tangkap waktu itu di kamarku". Chang ryul berkata "Jika bukan karena kepentingan ayah kita, kita seharusnya bersahabat". Jin ho membalas, "Setelah pulang dari China telpon aku!"," Mau apa?" tanya Chang Ryul, "Apa kau mau mengajakku ke rumahmu? Itu sedikit sulit!" jawab Jin ho, "Soalnya calon istriku punya kesulitan dalam memasak". Chang Ryul tertawa, Jun Jin ho "Selamat atas pernikahanmu". Jin Ho, "Terima kasih."

Sang Jun dan Young Sun mengagumi hasil foto USG, "Wow..lihat ini jarinya.Benar!!Dia pasti bayi yang cantik"Keduanya bergandengan tangan dan duduk di sofa RS mengagumi foto itu.Tiba-tiba ada seorang yang menjewer telinga Sang Jun! Suami Young Sun!

Young Sun dengan manja berkata pada suaminya, "Sayang.Aku kan sudah bilang..kalau aku tidak mau periksa sendirian", Suaminya melotot ke arah Sang Jun. Setelah suaminya pergi, Young sun berkata pada Sang Jun, "Hei..apa kau lihat..Tadi suamiku cemburu, itu karena kau!" Sang Jun berkata, "Aku benar2 ngeri dengan suamimu.." Young Sun berkata "Ia akan mengatur kencan untuk Sang jun untuk membalas kebaikannya". Sang jun tiba2 ingat Kencan!!

Tae Hoon dan Hye Mi juga akhirnya berkencan.

Sang Jun lari-lari ia ikut blind date, dan ia kaget ketika melihat In hee!

Sang Jun menyapa In hee, "Apa kabar lama tidak bertemu.."In hee tersenyum, "apa kabar". Keduanya bingung, "Apa yang kau lakukan di sini..ternyata keduanya ada kencan..dengan orang lain".

Sang Jun menghadapi "calon-nya" yang berkata Sang jun bukan tipenya dan ia mengajukan banyak syarat.

In hee juga menghadapi "calon-nya", seorang broker saham yang sangat membosankan dan yang berbicara tentang indeks KOSPI terus, Sang Jun dan In Hee bertukar pandang dan saling mengeluh dengan matanya.

Akhirnya, In Hee dan Sang Jun minum bersama. Sang Jun berkata In hee ini mirip Jin Ho, dan apa In hee tahu kalau In hee adalah tipe wanita idealnya.

In Hee berkata, "Sang Jun..kau mau kencan?"

Di Sang Go Jae, Jin Ho dan Kae in memandang langit malam. Kae in berkata, "Jin ho apa kau tahu? Sang Go Jae itu adalah nama yang diberikan oleh ibuku, artinya dimana orang akan tinggal dan hidup bahagia bersama". Jin Ho berkata "Iya, itu impian orang tuamu, kita masukkan juga impian mereka dalam impian kita". Jin Ho dan Kae in berpelukan.

Kae in  "Ramalan cuaca besok, Park Kae In, cuaca tidak selalu cerah dan terang, aku akan mengalami cuaca buruk, tapi selama ada pria ini disampingku, aku akan lebih berani, aku tidak akan apa-apa."

Jin Ho "Ramalan cuaca besok, Jun Jin Ho, aku berlari sekuat tenagaku, pada akhirnya aku akan kembali ke impian awalku, tapi sejak aku bertemu wanita ini, aku berhenti sejenak dan tahu kalau aku bisa pergi lebih jauh lagi, aku tahu itu sekarang."

Tidak ada komentar: