Hyo Sun menunjukkan pada Eun Joo kamar mereka. Hyo Sun juga bahkan telah mempersiapkan segalanya untuk Eun Joo. Mulai dari lemari sampai baju tidur. Dan semuanya bernuansa pink dan ungu.
Eun Joo jelas sekali merasa tidak nyaman dengan semua kemewahan itu. Dia sebelumnya belum pernah merasakan semua hal mahal. Bahkan waktu masuk ke dalam toilet, dia tidak tahu bagaimana mengoperasikan kran otomatis. Dia juga tidak nyaman pada Hyo Sun yang kaya dan memperhatikannya.
Eun Joo keluar dan menemui Ki Hoon yang sedang menikmati minuman. Dia senang melihat gadis itu dan tersenyum padanya ketika mengundangnya untuk bergabung. Eun Joo curiga dan bertanya apa mau Ki Hoon dengan tersenyum seperti itu. Ki Hoon tidak tahu bagaimana harus menjawab karena dia bahkan tidak sadar kalau sedang tersenyum. Jadi dia hanya bilang kalau ada banyak alasan tersenyum dan itu bukan berarti dia menginginkan sesuatu dari Eun Joo.
Eun Joo kabur, meninggalkan Ki Hoon yang terkejut dan terabaikan. Kemudian dia bernyanyi untuk dirinya sendiri. Di dalam suaranya ada sesuatu yang seolah-olah berbicara pada Eun Joo di saat gadis itu sedang menguping dari kejauhan.
Eun Joo dan Hyo Sun duduk di kelas yang sama meski Eun Joo sebenarnya lebih tua. Hyo Sun dan kawan-kawannya memberikan sambutan hangat pada si anak baru dan bertanya apakah mereka harus memanggilnya kakak. Eun Joo menjawab bahwa mereka lebih baik tidak memanggilnya sama sekali.
Sementara itu, Ki Hoon mendapatkan kunjungan tidak terduga dari seorang penjahat yang berkendara motor. Penjahat itu memukul Ki Hoon yang membuatnya ambruk ke tanah. Dia juga mengancam Ki Hoon untuk berhenti ikut campur. Kemudian melemparkan beberapa foto yang menunjukkan kalau Ki Hoon sedang bekerja di pabrik keluarga Hyo Sun. Sebenarnya, Ki Hoon ini anak orang kaya.
Ketika dia sendirian sikap tenangnya menghilang. Dia merasakan marah selama bertahun-tahun karena dia adalah anak yang terbuang dan lari dari keluarganya. Hal inilah yang membuatnya terhubung dengan Eun Joo.
Kembali ke sekolah. Hyo Sun sangat senang karena mendapat kabar kalau orang tuany sudah kembali dari bulan madu. Eun Joo tidak bisa mengabaikan berita ini. Waktu Ki Hoon memintanya untuk pulang bersama, dia menolak. Hyo Sun kecewa namun Ki Hoon segera memberitahunya kalau gadis seperti Eun Joo tidak bisa dipaksa melakukan hal apapun. Saat Ki Hoon dan Hyo Sun berlalu, lagi-lagi Eun Joo melihat senyum di bibir Ki Hoon.
Seluruh kota menyambut pesta perkawinan Kang Sook dan ayah Hyo Sun. Kang Soo harus memberi hormat pada semua keluarga suami barunya. Paman Hyo Sun terlihat tidak setuju. Begitu pula dengan bibinya Dae Sung (ayah Hyo Sun). Setelah upacara, wanita tua itu bertanya tentang keberuntungannya pada Kang Sook. Untuk pertama kalinya juga, Kang Sook melihat tatapan Eun Joo di arah belakang.
Pada saat ini pula Hyo Sun menyadari tatapan aneh Ki Hoon pada Eun Joo. Dia segera berlari ke cowok itu. Namun, Ki Hoon ternyata tetap tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari Eun Joo. Hyo Sun sadar kalau dia bukanlah satu-satunya di hati Ki Hoon.
Kang Sook beristirahat karena kelelahan. Dae Sung masuk dan langsung memijat kaki istrinya. Kang Sook benar-benar merasa bak tuan putri. Dia juga terkejut oleh sikap Dae Sung itu. Tiba-tiba saja Hyo Sun masuk dan membuat Dae Sung beranjak pergi, membiarkan Kang Sook menjelaskan pada anak tirinya kalau harus mengetuk pintu dulu sebelum masuk.
Sementara itu, Eun Joo mencari sebuah ruangan untuk bersembunyi dan mengerjakan PR. Dia diganggu oleh percakapan antara Dae Sung dan bibinya, yang tidak suka pada kehadiran Kang Sook. Dia juga menyarankan agar pernikahan ini tidak usah diresmikan. Namun, Dae Sung berkata agar bibinya berhenti berkomentar dan menegaskan kalau Kang Sook dan Eun Joo adalah keluarganya sekarang.
Ini berita besar buat Eun Joo. Dia sudah terbiasa pada bibi yang cerewet dan tidak percaya. Tapi, Dae Sung berbeda. Dia bukan tipe pria yang akan melakukan kekerasan. Dia sabar dan setia. Eun Joo jadi penasaran.
Ki Hoon menemukan Eun Joo di tempat persembunyiannya. Dan ketika Eun Joo beranjak pergi, dia membalik sepatu gadis itu. Ki Hoon mengatakan kalau pestanya akan berlangsung lama. Dia juga menawarkan tempat untuk bersembunyi pada Eun Joo. Awalnya dia menolak tapi kemudian setuju juga.
Pestanya berlangsung sampai larut. Dae Sung begitu bangga melihat Hyo Sun memperkenalkan ibu barunya pada seluruh warga setempat. Hyo Sun terlihat sangat-sangat gembira.
Ki Hoon membawa Eun Joo ke tempat persembunyiannya di gudang anggur beras. Dengan tenang Eun Joo melanjutkan PR-nya. Cowok itu bahkan menawarkan meja dan kursi jadi Eun Joo tidak perlu meringkuk di pojok. Tentu saja, Eun Joo menolak tawaran itu. Dia mencemooh sikap dingin Ein Joo tapi tidak mengatakan apa-apa lagi.
Hyo Sun sudah mencari Ki Hoon dan Eun Joo kemana-mana. Akhirnya dia menemukan mereka di ruang penyimpanan. Dia melihat dari jendela dan langsung sadar kalau dia tidak ingin membagi Ki Hoon dengan siapapun.
Tapi, keesokan paginya Hyo Sun malah mengobrol seru dengan Eun Joo. Dia bercerita kalau di sekolah ada cowok yang tidak membalas sms-nya. Dia bertanya-tanya apakah sms itu tidak sampai. Apakah dia harus mengganti nomer hp-nya. Eun Joo mengatakan bahwa sms itu pasti sampai. Hanya saja, diabaikan. Hyo Sun awalnya tidak menerima penjelasan itu namun akhirnya berpikir bahwa itu mungkin saja terjadi.
Dalam perjalanan ke sekolah, mereka melihat cowok itu. Eun Joo mengobrol dengan cowok itu dan menanyakan kenapa dia tidak membalas sms Hyo Sun. dia juga berkata kalau sebaiknya bersikap jujur bila tidak menyukai Hyo Sun.
Hari itu, Hyo Sun sedang ada kelas tari dan dia menerima sms dari cowok itu. Dia pulang ke rumah sambil menangis dan mengatakan kalau cowok itu tidak mau mengiriminya sms lagi. Dia berterima kasih pada Eun Joo karena sudah membantu.
Ibu memeluk Hyo Sun yang sedang menangis dan Eun Joo memerhatikan dengan penuh cemburu. Ayah memperhatikan Hyo Sun dan sadar gadis itu pasti merasa kesal melihat hubungan antara ibu dan Hyo Sun.
Ayah memutuskan untuk mendekati Eun Joo. Jadi malam itu dia meminta gadis itu untuk menemuinya dan mengatakan kalau dia sudah bertemu dengan wali kelasnya yang mengatakan kalau Eun Joo sangat pintar. Dae Sung terlihat sangat tulus. Dia juga bertanya, Eun Joo ingin menjadi apa. Karena tidak ada jawaban, maka ayah berkata apakah dia ingin menjadi penari seperti Hyo Sun atau belajar piano.
Ayah berjanji akan membantu Eun Joo meraih impiannya dan dia benar-benar tulus. Eun Joo tidak bergerak. Tapi terlihat jelas kalau dia sebenarnya tersentuh sebab, meski ini bukan pertama kalinay ada yang manawarkan janji kosong padanya, tapi ini pertama kalinya ada yang bersikap tulus padanya. Ayah juga berkata kalau Eun Joo bisa bergantung padanya. Meski Eun Joo diam, tapi dia seperti terlihat akan memberi kesempatan.
Di kelas matematika keesokan harinya, guru membuat soal matematika di papan dan meminta seorang siswa untuk mengerjakannya. Hyo Sun dengan bangga mengumumkan Eun Joo untuk mengerjakan. Eun Joo mendongak memandangi gurunya dan menolak mengerjakan soal itu.
Hari itu, Eun Joo mencari ayah dan mengumumkan sesuatu. Eun Joo telah mengingat semua soal dan jawaban dari tes matematikanya. Tapi dia tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya. Ayah bingung karena dia tahu nilai Eun Joo selalu tinggi. Eun Joo akhirnya menunjukkan semua hafalannya. Dia mengatakan kalau dia tidak tahu mengerjakan soal-soal itu karena sering tinggal kelas dan dia tidak tahu dasar matematika.
Eun Joo meminta guru les matematika. Ayah mau mencarikannya guru les matematika dan bahasa. Eun Joo berkata dia tidak perlu les bahasa. Dia yang terbaik di kelasnya. Tapi, ayah dengan lembut berkata kalau dia harus berbicara lebih sopan pada orang yang lebih tua. Eun Joo mengakuinya.
Eun Joo dan Hyo Sun sedang menunggu guru les mereka. Dan seperti biasa, Hyo Sun selalu mencoba mengajak Eun Joo ngobrol. Eun Joo diam saja. Tidak memedulikan Hyo Sun yang cerewet. Guru mereka datang dan ternyata itu adalah Ki Hoon. Eun Joo mencemooh dan Hyo Sun mengumumkan kalau Ki Hoon adalah guru les terbaik sebab dia adalah mahasiswa sebuah universitas top dan hanya bekerja disini sebagai pegawai paruh waktu.
Les dimulai. Hyo selalu mencari alasan agar tidak belajar. Sementara Eun Joo belajar dengan giat. Eun Joo bersikap ketus ketika bertanya pada Ki Hoon jadi dia memutuskan agar Eun Joo memanggilnya guru dan menggunakan kalimat resmi ketika sedang bicara. Eun Joo bangkit dan sudah akan meninggalkan ruangan. Tapi tidak jadi dan duduk lagi.
Eun Joo mau memanggil Ki Hoon guru namun dengan nada seperti memanggil ‘bajingan’. Dia juga berkata tidak akan meminta guru baru sebab Ki Hoon guru yang cukup pintar. Dia akan belajar serius sebelum waktunya habis. Ki Hoon bilang jika dia tidak suka nada bicara Eun Joo namun akan menerimanya sebagai awal perubahan gadis itu.
Ki Hoon bertanya apa yang dimaksud Eun Joo dengan waktunya yang hampir habis. Eun Joo menjelaskan kalau dia tidak tahu sampai kapan akan bertahan di rumah itu dan sebaiknya melakukan semua hal selagi bisa. Kemudian dia menangis.
Hyo Sun tidak bisa menemukan Eun Joo dan Ki Hoon dimana-mana, jadi dia berlari ke ayah dan ibu untuk memberitahu hal ini. Kang Sook dengan cerdas memanfaatkan momen ini untuk menipu Dae Sung. Dia mengatakan kalau beberapa anak sering mengolok-olok Eun Joo karena punya nama keluarga yang berbeda dengan Hyon Sun. hal ini adalah akibat dari belum sah-nya perkawinan mereka.
Ki Hoon menemukan Eun Joo di gudang anggur. Dia duduk di samping Eun Joo dan mengatakan kalau dirinya juga sama seperti Eun Joo. Dia tidak memperlakukan gadis itu seperti anak kecil dan mengatakan kalau semuanya akan baik-baik saja.
Hyo Sun menemukan Ki Hoon dan Eun Joo kembali melanjutkan les. Dia bergabung dan mencoba merasa di terima. Dia mulai bertanya tapi Ki Hoon mengabaikannya. Hyo Sun sadar pada hubungan diantara Ki Hoon dan Eun Joo dan merasa terperangkap bersama mereka disana.
Keesokan harinya Hyo Sun mencoba mendapatkan perhatian Ki Hoon. Tapi terlihat jelas kalau perhatian Ki Hoon tidak bisa lepas dari Eun Joo. Hyo Sun kecewa dan cemburu pada hubungan antara kedua orang itu.
Ki Hoon mendapat kunjungan lagi. Kali ini dari kakaknya. Dia meminta Ki Hoon untuk segera pergi dan berhenti mengahncurkan nama baik keluarganya. Dia juga menawarkan akan memberika uang pada Ki Hoon bila mau pergi dan meneruskan kuliah di luar negeri saja. Yang jelas, dia tidak boleh ada di kota itu lagi.
Ki Hoon berkata kalau dia tidak perlu uang kakaknya. Dia mengucapkan terima kasih dan dia tidak akan menandatangani apapun. Dia akan menjalani hidupnya sesuai dengan keinginannya.
Ki Hoon merenung di ruang menyimpanan anggur. Dia berkata hanya anggur beras itu temannya. Tapi kemudian dia melihat pensil rambut Eun Joo dan menambahkan kalau gadis itu juga temannya.
Ki Hoon pergi berbelanja untuk membelikan Eun Joo pensil rambut yang baru untuk mengganti pensil rambut yang lama itu. Ada interaksi aneh antara Ki Hoon dan penjualnya. Dia segera pulang dan tak sabar ingin menghadiahi Eun Joo sesuatu.
Di bagian lain kota, Kang Sook sedang menunggu dengan gelisah saat Dae Sung meresmikan pernikahan mereka dengan mendaftarkannya ke negara. Dia kemudian terlihat sangat tidak percaya dan gembira saat melihat document resmi itu. Dia menangis dan menyelamati dirinya.
Hyo Sun dan Eun Joo sampai di rumah pada malam hari. Hyo Sun sedang mabuk dan tahu dari Eun Joo kalau ibu berbohong soal ejekan yang diterima Eun Joo karena nama keluarga mereka. Hyo Sun masih mabuk dan ingin bertanya pada ibu tentang hal tersebut. Dia akan segera melakukannya ketika ayah dan Ki Hoon tiba. Cowok itu menyembunyikan hadiah buat Eun Joo di belakang punggungnya.
Eun Joo tidak mau terganggu karena hal itu jadi dia mneggoyangkan tangan Hyo Sun. Karena masih mabuk, jadi dia jatuh ke tanah. Meski, hal itu bukan salah Eun Joo.
Eun Joo sadar kalau hal ini terlihat buruk. Dia membeku. Kang Sook yang melihat ayah sudah datang berpikir cepat: dia menampar Eun Joo dan segera merangkul Hyo Sun. Dae Sung dan Ki Hoon memandangi Eun Joo yang membeku. Dia sadar bahwa dia baru saja ditampar oleh ibu karena Hyo Sun.
Eun Joo jelas sekali merasa tidak nyaman dengan semua kemewahan itu. Dia sebelumnya belum pernah merasakan semua hal mahal. Bahkan waktu masuk ke dalam toilet, dia tidak tahu bagaimana mengoperasikan kran otomatis. Dia juga tidak nyaman pada Hyo Sun yang kaya dan memperhatikannya.
Eun Joo keluar dan menemui Ki Hoon yang sedang menikmati minuman. Dia senang melihat gadis itu dan tersenyum padanya ketika mengundangnya untuk bergabung. Eun Joo curiga dan bertanya apa mau Ki Hoon dengan tersenyum seperti itu. Ki Hoon tidak tahu bagaimana harus menjawab karena dia bahkan tidak sadar kalau sedang tersenyum. Jadi dia hanya bilang kalau ada banyak alasan tersenyum dan itu bukan berarti dia menginginkan sesuatu dari Eun Joo.
Eun Joo kabur, meninggalkan Ki Hoon yang terkejut dan terabaikan. Kemudian dia bernyanyi untuk dirinya sendiri. Di dalam suaranya ada sesuatu yang seolah-olah berbicara pada Eun Joo di saat gadis itu sedang menguping dari kejauhan.
Eun Joo dan Hyo Sun duduk di kelas yang sama meski Eun Joo sebenarnya lebih tua. Hyo Sun dan kawan-kawannya memberikan sambutan hangat pada si anak baru dan bertanya apakah mereka harus memanggilnya kakak. Eun Joo menjawab bahwa mereka lebih baik tidak memanggilnya sama sekali.
Sementara itu, Ki Hoon mendapatkan kunjungan tidak terduga dari seorang penjahat yang berkendara motor. Penjahat itu memukul Ki Hoon yang membuatnya ambruk ke tanah. Dia juga mengancam Ki Hoon untuk berhenti ikut campur. Kemudian melemparkan beberapa foto yang menunjukkan kalau Ki Hoon sedang bekerja di pabrik keluarga Hyo Sun. Sebenarnya, Ki Hoon ini anak orang kaya.
Ketika dia sendirian sikap tenangnya menghilang. Dia merasakan marah selama bertahun-tahun karena dia adalah anak yang terbuang dan lari dari keluarganya. Hal inilah yang membuatnya terhubung dengan Eun Joo.
Kembali ke sekolah. Hyo Sun sangat senang karena mendapat kabar kalau orang tuany sudah kembali dari bulan madu. Eun Joo tidak bisa mengabaikan berita ini. Waktu Ki Hoon memintanya untuk pulang bersama, dia menolak. Hyo Sun kecewa namun Ki Hoon segera memberitahunya kalau gadis seperti Eun Joo tidak bisa dipaksa melakukan hal apapun. Saat Ki Hoon dan Hyo Sun berlalu, lagi-lagi Eun Joo melihat senyum di bibir Ki Hoon.
Seluruh kota menyambut pesta perkawinan Kang Sook dan ayah Hyo Sun. Kang Soo harus memberi hormat pada semua keluarga suami barunya. Paman Hyo Sun terlihat tidak setuju. Begitu pula dengan bibinya Dae Sung (ayah Hyo Sun). Setelah upacara, wanita tua itu bertanya tentang keberuntungannya pada Kang Sook. Untuk pertama kalinya juga, Kang Sook melihat tatapan Eun Joo di arah belakang.
Pada saat ini pula Hyo Sun menyadari tatapan aneh Ki Hoon pada Eun Joo. Dia segera berlari ke cowok itu. Namun, Ki Hoon ternyata tetap tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari Eun Joo. Hyo Sun sadar kalau dia bukanlah satu-satunya di hati Ki Hoon.
Kang Sook beristirahat karena kelelahan. Dae Sung masuk dan langsung memijat kaki istrinya. Kang Sook benar-benar merasa bak tuan putri. Dia juga terkejut oleh sikap Dae Sung itu. Tiba-tiba saja Hyo Sun masuk dan membuat Dae Sung beranjak pergi, membiarkan Kang Sook menjelaskan pada anak tirinya kalau harus mengetuk pintu dulu sebelum masuk.
Sementara itu, Eun Joo mencari sebuah ruangan untuk bersembunyi dan mengerjakan PR. Dia diganggu oleh percakapan antara Dae Sung dan bibinya, yang tidak suka pada kehadiran Kang Sook. Dia juga menyarankan agar pernikahan ini tidak usah diresmikan. Namun, Dae Sung berkata agar bibinya berhenti berkomentar dan menegaskan kalau Kang Sook dan Eun Joo adalah keluarganya sekarang.
Ini berita besar buat Eun Joo. Dia sudah terbiasa pada bibi yang cerewet dan tidak percaya. Tapi, Dae Sung berbeda. Dia bukan tipe pria yang akan melakukan kekerasan. Dia sabar dan setia. Eun Joo jadi penasaran.
Ki Hoon menemukan Eun Joo di tempat persembunyiannya. Dan ketika Eun Joo beranjak pergi, dia membalik sepatu gadis itu. Ki Hoon mengatakan kalau pestanya akan berlangsung lama. Dia juga menawarkan tempat untuk bersembunyi pada Eun Joo. Awalnya dia menolak tapi kemudian setuju juga.
Pestanya berlangsung sampai larut. Dae Sung begitu bangga melihat Hyo Sun memperkenalkan ibu barunya pada seluruh warga setempat. Hyo Sun terlihat sangat-sangat gembira.
Ki Hoon membawa Eun Joo ke tempat persembunyiannya di gudang anggur beras. Dengan tenang Eun Joo melanjutkan PR-nya. Cowok itu bahkan menawarkan meja dan kursi jadi Eun Joo tidak perlu meringkuk di pojok. Tentu saja, Eun Joo menolak tawaran itu. Dia mencemooh sikap dingin Ein Joo tapi tidak mengatakan apa-apa lagi.
Hyo Sun sudah mencari Ki Hoon dan Eun Joo kemana-mana. Akhirnya dia menemukan mereka di ruang penyimpanan. Dia melihat dari jendela dan langsung sadar kalau dia tidak ingin membagi Ki Hoon dengan siapapun.
Tapi, keesokan paginya Hyo Sun malah mengobrol seru dengan Eun Joo. Dia bercerita kalau di sekolah ada cowok yang tidak membalas sms-nya. Dia bertanya-tanya apakah sms itu tidak sampai. Apakah dia harus mengganti nomer hp-nya. Eun Joo mengatakan bahwa sms itu pasti sampai. Hanya saja, diabaikan. Hyo Sun awalnya tidak menerima penjelasan itu namun akhirnya berpikir bahwa itu mungkin saja terjadi.
Dalam perjalanan ke sekolah, mereka melihat cowok itu. Eun Joo mengobrol dengan cowok itu dan menanyakan kenapa dia tidak membalas sms Hyo Sun. dia juga berkata kalau sebaiknya bersikap jujur bila tidak menyukai Hyo Sun.
Hari itu, Hyo Sun sedang ada kelas tari dan dia menerima sms dari cowok itu. Dia pulang ke rumah sambil menangis dan mengatakan kalau cowok itu tidak mau mengiriminya sms lagi. Dia berterima kasih pada Eun Joo karena sudah membantu.
Ibu memeluk Hyo Sun yang sedang menangis dan Eun Joo memerhatikan dengan penuh cemburu. Ayah memperhatikan Hyo Sun dan sadar gadis itu pasti merasa kesal melihat hubungan antara ibu dan Hyo Sun.
Ayah memutuskan untuk mendekati Eun Joo. Jadi malam itu dia meminta gadis itu untuk menemuinya dan mengatakan kalau dia sudah bertemu dengan wali kelasnya yang mengatakan kalau Eun Joo sangat pintar. Dae Sung terlihat sangat tulus. Dia juga bertanya, Eun Joo ingin menjadi apa. Karena tidak ada jawaban, maka ayah berkata apakah dia ingin menjadi penari seperti Hyo Sun atau belajar piano.
Ayah berjanji akan membantu Eun Joo meraih impiannya dan dia benar-benar tulus. Eun Joo tidak bergerak. Tapi terlihat jelas kalau dia sebenarnya tersentuh sebab, meski ini bukan pertama kalinay ada yang manawarkan janji kosong padanya, tapi ini pertama kalinya ada yang bersikap tulus padanya. Ayah juga berkata kalau Eun Joo bisa bergantung padanya. Meski Eun Joo diam, tapi dia seperti terlihat akan memberi kesempatan.
Di kelas matematika keesokan harinya, guru membuat soal matematika di papan dan meminta seorang siswa untuk mengerjakannya. Hyo Sun dengan bangga mengumumkan Eun Joo untuk mengerjakan. Eun Joo mendongak memandangi gurunya dan menolak mengerjakan soal itu.
Hari itu, Eun Joo mencari ayah dan mengumumkan sesuatu. Eun Joo telah mengingat semua soal dan jawaban dari tes matematikanya. Tapi dia tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya. Ayah bingung karena dia tahu nilai Eun Joo selalu tinggi. Eun Joo akhirnya menunjukkan semua hafalannya. Dia mengatakan kalau dia tidak tahu mengerjakan soal-soal itu karena sering tinggal kelas dan dia tidak tahu dasar matematika.
Eun Joo meminta guru les matematika. Ayah mau mencarikannya guru les matematika dan bahasa. Eun Joo berkata dia tidak perlu les bahasa. Dia yang terbaik di kelasnya. Tapi, ayah dengan lembut berkata kalau dia harus berbicara lebih sopan pada orang yang lebih tua. Eun Joo mengakuinya.
Eun Joo dan Hyo Sun sedang menunggu guru les mereka. Dan seperti biasa, Hyo Sun selalu mencoba mengajak Eun Joo ngobrol. Eun Joo diam saja. Tidak memedulikan Hyo Sun yang cerewet. Guru mereka datang dan ternyata itu adalah Ki Hoon. Eun Joo mencemooh dan Hyo Sun mengumumkan kalau Ki Hoon adalah guru les terbaik sebab dia adalah mahasiswa sebuah universitas top dan hanya bekerja disini sebagai pegawai paruh waktu.
Les dimulai. Hyo selalu mencari alasan agar tidak belajar. Sementara Eun Joo belajar dengan giat. Eun Joo bersikap ketus ketika bertanya pada Ki Hoon jadi dia memutuskan agar Eun Joo memanggilnya guru dan menggunakan kalimat resmi ketika sedang bicara. Eun Joo bangkit dan sudah akan meninggalkan ruangan. Tapi tidak jadi dan duduk lagi.
Eun Joo mau memanggil Ki Hoon guru namun dengan nada seperti memanggil ‘bajingan’. Dia juga berkata tidak akan meminta guru baru sebab Ki Hoon guru yang cukup pintar. Dia akan belajar serius sebelum waktunya habis. Ki Hoon bilang jika dia tidak suka nada bicara Eun Joo namun akan menerimanya sebagai awal perubahan gadis itu.
Ki Hoon bertanya apa yang dimaksud Eun Joo dengan waktunya yang hampir habis. Eun Joo menjelaskan kalau dia tidak tahu sampai kapan akan bertahan di rumah itu dan sebaiknya melakukan semua hal selagi bisa. Kemudian dia menangis.
Hyo Sun tidak bisa menemukan Eun Joo dan Ki Hoon dimana-mana, jadi dia berlari ke ayah dan ibu untuk memberitahu hal ini. Kang Sook dengan cerdas memanfaatkan momen ini untuk menipu Dae Sung. Dia mengatakan kalau beberapa anak sering mengolok-olok Eun Joo karena punya nama keluarga yang berbeda dengan Hyon Sun. hal ini adalah akibat dari belum sah-nya perkawinan mereka.
Ki Hoon menemukan Eun Joo di gudang anggur. Dia duduk di samping Eun Joo dan mengatakan kalau dirinya juga sama seperti Eun Joo. Dia tidak memperlakukan gadis itu seperti anak kecil dan mengatakan kalau semuanya akan baik-baik saja.
Hyo Sun menemukan Ki Hoon dan Eun Joo kembali melanjutkan les. Dia bergabung dan mencoba merasa di terima. Dia mulai bertanya tapi Ki Hoon mengabaikannya. Hyo Sun sadar pada hubungan diantara Ki Hoon dan Eun Joo dan merasa terperangkap bersama mereka disana.
Keesokan harinya Hyo Sun mencoba mendapatkan perhatian Ki Hoon. Tapi terlihat jelas kalau perhatian Ki Hoon tidak bisa lepas dari Eun Joo. Hyo Sun kecewa dan cemburu pada hubungan antara kedua orang itu.
Ki Hoon mendapat kunjungan lagi. Kali ini dari kakaknya. Dia meminta Ki Hoon untuk segera pergi dan berhenti mengahncurkan nama baik keluarganya. Dia juga menawarkan akan memberika uang pada Ki Hoon bila mau pergi dan meneruskan kuliah di luar negeri saja. Yang jelas, dia tidak boleh ada di kota itu lagi.
Ki Hoon berkata kalau dia tidak perlu uang kakaknya. Dia mengucapkan terima kasih dan dia tidak akan menandatangani apapun. Dia akan menjalani hidupnya sesuai dengan keinginannya.
Ki Hoon merenung di ruang menyimpanan anggur. Dia berkata hanya anggur beras itu temannya. Tapi kemudian dia melihat pensil rambut Eun Joo dan menambahkan kalau gadis itu juga temannya.
Ki Hoon pergi berbelanja untuk membelikan Eun Joo pensil rambut yang baru untuk mengganti pensil rambut yang lama itu. Ada interaksi aneh antara Ki Hoon dan penjualnya. Dia segera pulang dan tak sabar ingin menghadiahi Eun Joo sesuatu.
Di bagian lain kota, Kang Sook sedang menunggu dengan gelisah saat Dae Sung meresmikan pernikahan mereka dengan mendaftarkannya ke negara. Dia kemudian terlihat sangat tidak percaya dan gembira saat melihat document resmi itu. Dia menangis dan menyelamati dirinya.
Hyo Sun dan Eun Joo sampai di rumah pada malam hari. Hyo Sun sedang mabuk dan tahu dari Eun Joo kalau ibu berbohong soal ejekan yang diterima Eun Joo karena nama keluarga mereka. Hyo Sun masih mabuk dan ingin bertanya pada ibu tentang hal tersebut. Dia akan segera melakukannya ketika ayah dan Ki Hoon tiba. Cowok itu menyembunyikan hadiah buat Eun Joo di belakang punggungnya.
Eun Joo tidak mau terganggu karena hal itu jadi dia mneggoyangkan tangan Hyo Sun. Karena masih mabuk, jadi dia jatuh ke tanah. Meski, hal itu bukan salah Eun Joo.
Eun Joo sadar kalau hal ini terlihat buruk. Dia membeku. Kang Sook yang melihat ayah sudah datang berpikir cepat: dia menampar Eun Joo dan segera merangkul Hyo Sun. Dae Sung dan Ki Hoon memandangi Eun Joo yang membeku. Dia sadar bahwa dia baru saja ditampar oleh ibu karena Hyo Sun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar