Kamis, 16 September 2010

sinopsis personal taste episode 9



Jin Ho keluar dari RS, Kae In tidak melihatnya. Jin Ho sedikit terguncang. Ia baru menyadari perasaan-nya pada Kae in dan tidak tahu harus bagaimana.

Di kantor, Sang Jun mencemaskan Jin Ho yang sama sekali tidak bisa dihubungi setelah keluar kantor tadi. Apa ada yang terjadi? Sang jun merasa ini tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Tae Hoon merasa ini pasti masalah wanita.

In hee datang dan Sang Jun berkata Jin Ho pergi dan belum pulang sejak tadi, ia mengundang In hee minum teh. In hee tentu saja tidak menolak.

Chang Ryul mengantar Kae in pulang dan ia mendapat telp dari ayahnya. Chang ryul berkata ia mengantar Kae in dulu dan akan menemuinya, Kae in tidak mengatakan apa2 mengenai percakapannya dengan ayah Chang ryul.

Kae in mengirim SMS pada Jin ho, tapi Jin ho ragu2 membukanya. Chang Ryul ingin berhenti di SPBU dulu agar Kae in bisa makan, Jin Ho juga mengisi bensin. Saat mobil Jin Ho pergi, mobil Chang Ryul masuk.

Sang Jun mengajak In Hee makan malam, In hee terus menuang arak dan Sang Jun mulai mabuk. Sang Jun berkata kau sama sekali tidak minum? In hee terus memancing apa Jin Ho kencan dengan seseorang. Sang Jun karena mabuk mulai banyak bicara.

Sang Jun berkata Jin ho itu benar2 normal, pengakuannya waktu itu hanya suatu kesalahan saja.

Kae In dan Chang Ryul sampai di Sang Go Jae, Kae in melarang Chang Ryul masuk. Chang ryul berkata ia hanya ingin menunggu sampai kae in tidur dan setelah itu ia pergi, that's all. Tapi Kae in menolak. Chang Ryul heran, mengapa kau bisa demikian berubah dalam sekejap?

Kae in berkata ini karena Chang Ryul, sekarang aku lebih mencintai diriku sendiri. Chang Ryul berkata ia akan menjadi pria yang akan mencintai Kae in sepenuhnya.

Young Sun datang dan ia langsung memukul pundak Chang Ryul. Apa yang kau lakukan di sini hah? Chang Ryul membungkuk halo, nanti aku akan memberi salam lebih resmi. Resmi apa, kata Young sun. Kae in berkata Chang Ryul kau harus pergi.

Jin Ho kembali ke kantor dan Kae in terus menelp-nya. akhirnya Jin Ho mengangkat telpnya.

Kae in berkata ia tadi kejatuhan papan dan pingsan, Jin Ho tidak terlalu antusias mendengarnya, lalu?! Kae in jadi merasa aneh, kau tidak apa2? Suaramu kedengaran aneh. aku tidak terlalu luka kok. Jin ho menjawab aku tidak apa2. Jin ho berkata ia nginap di kantor dan Kae in tidak perlu menunggunya.

Young Sun mendengar percakapan itu dan berkata paling tidak Jin Ho harus memperlihatkan sedikit perhatian pada Kae In. Young Sun menegur Kae in apa ia masih mau kembali pada Chang Ryul? Kae in meyakinkan Young Sun ia tahu yang ia lakukan.

In Hee menelp Jin Ho dan pura2 ketakutan karena ada pencuri di apartemennya. Jin Ho datang dan In hee langsung memeluknya.Bahkan In hee sampai membuat berantakan apartemennya agar terlihat benaran. In Hee beralasan ia tidak bisa menelp Chang ryul maupun Kae in.

Jin Ho memeriksa dan merasa apartemen In hee aman, dan ia akan pergi. In hee meminta Jin Ho tinggal. Jin Ho menolak dan berkata tidak nyaman. In hee mulai memancing, bukankah sebenarnya tidak masalah bagi Jin Ho karena selama ini ia tinggal dengan Kae in. Jadi kalau dengan Kae in tidak apa2 tapi aku tidak?

Akhirnya Jin Ho mengalah dan ia berkata akan tidur di sofa In hee. In Hee berkata Jin Ho sepertinya sangat tidak nyaman berada di dekatnya. Jin Ho tidak tahan lagi dan ia langsung pergi. Jin ho berkata sudah mau pagi.

Kae In menunggu di rumah, ia tidak bisa tidur, memeluk boneka Jin no-nya. Ia bertanya-tanya mengapa Jin Ho bersikap seperti ini dan ia minta jawaban dari boneka itu haha..oh lion ..

Paginya, Kae in mengintip ke kamar Jin Ho yang ternyata kosong. Bahkan Kae in membuka laci baju Jin Ho untuk mengecek. Lalu bergumam, "Dia pasti berpikir aku wanita aneh." Kae In berencana membawa baju dalam untuk Jin Ho haha, akhirnya Kae in berkata ah tidak apa2 ini kan antar teman.

Di kantor, Sang Jun mengaku kemarin ia makan malam dengan In hee dan mabuk, ia membicarakan Jin Ho hanya tidak ingat omong apa. Sang Jun mendesak Jin Ho untuk mengambil foto Sang Go Jae dan Jin ho menolaknya karena dilarang Kae In.

Sang Jun tidak peduli, ia bahkan mau menyelinap untuk mengambil gambar Sang go Jae. Sang Jun melihat Jin Ho ragu2. "Apa ini karena Kae In?" Jin Ho diam saja. Sang Jun mulai mengerti.

Tiba2 Kae in masuk ke kantor Jin Ho, dan mendelik pada Jin Ho. Tapi cuma bercanda. Kau harus menjelaskan padaku kemana kau. Kae in bahkan membawakan pakaian dalam untuk Jin Ho dan juga kaus kaki. Jin Ho kaget, kau membuka laciku? Kae in berkata kita teman kan?

Kae in tanya apa Jin ho merasa bersalah karena tidak ada di sisinya ketika ia luka? Jin Ho menyangkalnya tapi jelas Jin ho tersentuh.

Jin Ho tanya, mengapa aku harus mencemaskanmu? Bukankah Kae in seharusnya lebih fokus pada balas dendamnya? Kae in menjawab, kau tidak tertarik pada apapun kecuali keberhasilan pekerjaan-mu iya kan? Jin Ho mengiyakan. Kae in lalu pergi. Jin Ho tidak menyusulnya.

Di museum, Kae In mengecat balok2 sambil ngomel. Do Bin masuk, dan ia tanya kenapa dahi Kae In? Kae in berkata ia terbentur tapi tidak apa. Do Bin tanya apa yang dibuat Kae In, kok bentuknya sama? Kae in menjelaskan ia membuat partisi. Nanti akan digabung menjadi tembok. Do bin berkata bagus juga warnanya macam2 anak2 pasti suka. Kae in membenarkan, ia dengar warna akan memacu kerja otak anak2. Do bin suka, "Good idea."

Kae in mentraktir Choi Do Bin kopi. Kae in mengucapkan terima kasih atas usaha Do Bin. Do bin tanya apa Kae in tahu rasanya keuntungan dari cinta bertepuk sebelah tangan ? Mereka mulai membuat daftar, tidak perlu mengeluarkan uang untuk orang itu, atau mengharapkan apapun.

Do Bin merasa Kae in punya pengalaman bertepuk sebelah tangan. Kae in merasa ia tidak yakin dengan ini, tapi ia tidak boleh membebani pria itu. Do bin juga merasa sama.

Jin Ho datang ke museum dan In Hee melihatnya. Kae in melihat mereka dan mendengar saat In hee tanya apa Jin Ho lelah karena menginap di rumahnya semalam, sepertinya Jin Ho tidak cukup tidur.

Ayah Chang Ryul mendesak agar Chang Ryul segera kembali dengan Kae in, ia juga berkata Kae In seharusnya bisa mengerti pesannya. Chang Ryul langsung kaget, apa yang ayah katakan pada Kae In? Ayah Chang Ryul mengaku, ia berkata ia tahu siapa ayah Kae In, maka ia akan diperlakukan dengan baik. Chang Ryul kesal sekali.

Do Bin memanggil Jin Ho karena ia akan memberikan bahan yang bisa membantu Jin Ho. Do Bin berkata ini bukan hal penting hanya ingin bertemu sebagai teman. Do Bin merasa lebih berani karena sudah didorong Kae in, maka ia mengusulkan agar bisa lebih dekat lagi. Do Bin mengutip kata2 Kae in mengenai cinta bertepuk sebelah tangan dan berkata bahwa tindakannya ini perlu keberanian.

Chang Ryul datang dan memberikan bunga pada Kae in, tepat saat Jin Ho dan In hee keluar untuk melihat semuanya. In Hee mendekati mereka dan langsung memberi selamat pada Kae in, lalu In hee senang karena Chang ryul sudah pulih.

Wajah Jin Ho terlihat kaku, ia tahu Kae in melakukannya untuk balas dendam, tapi Jin ho menyaksikan sendiri Kae in didekati orang lain dan ia terluka.

Jin Ho akhirnya pergi makan dengan In Hee, yang ngoceh terus. Tapi Jin Ho tidak tertarik mendengarnya.

In hee mengundang Jin Ho minum untuk berterima kasih atas bantuan Jin Ho kemarin, tapi Jin Ho menolak. Lalu In hee sengaja mengeluarkan pil, ia beralasan ini adalah pil penenang karena ia gelisah karena kejadian pencurian kemarin malam. In hee masih takut sendirian malam ini, apa Jin Ho mau datang lagi semalam lagi?

Jin Ho mengantar In hee dan memeriksa apartemennya dan Jin ho memastikan semuanya aman. Jin ho akan pergi dan In hee menggunakan taktiknya lagi dan mencium Jin Ho!

Jin Ho marah dan mendorong In hee, kau memilih pria yang salah! In hee masih tanya, "Apa kau tidak menyukai wanita atau hanya aku?" In hee menyatakan ia akan memegang erat Jin Ho, karena pada dasarnya kita ini sama. Menggunakan apapun untuk mencapai tujuan kita.

Chang Ryul mengantar Kae In pulang dan berkata ia dengar Kae in bertemu ayahnya. Chang Ryul berkata ia tidak melakukan ini karena ayahnya dan minta Kae in percaya padanya.

Sang Jun memutuskan untuk pergi ke Sang go Jae. Tae Hoon menolak ide Sang Jun dan Sang Jun membujuknya dengan memegang wajah Tae Hoon, hye Mi melihatnya lagi dan ia benar2 berpikir Sang Jun itu gay.
Hye Mi mengikuti mobil mereka dengan taksi dan ia akhirnya tahu dimana Jin Ho tinggal.

Tae Hoon dan Sang jun menahan Hye Mi dan membawanya masuk ke mobil. Hye Mi melihat jendela dan melihat Kae in yang sedang membuang sampah. Hye mi langsung murka, Jin Ho tinggal dengan wanita lain?

Hye mi mau keluar tapi Tae Hoon dan Sang Jun menahannya. Sang Jun akhirnya kehilangan kesabaran dan menyuruh keduanya pulang. Sang jun punya urusan dan ia akan melakukannya sendiri.

Hye Mi menangis dan berkata pada ibu Jin Ho bahwa Jin ho tinggal dengan seorang wanita. Tae Hoon buru2 menjelaskan bahwa Jin ho terpaksa melakukan ini karena karirnya. Hye mi bersumpah akan membongkar alasan Jin Ho tinggal di rumah itu.

Sang Jun masuk dan mengarang cerita bahwa Jin ho meninggalkan dokumen penting, Sang jun minta diantar keliling Sang Go Jae. Kae in melihat dengan bingung dan Sang Jun buru2 menjelaskan bahwa ia mimpi tinggal di tempat seperti ini bersama istri dan anaknya. Kae in tambah bingung, bukankah Sang jun gay?

Sang Jun buru2 membuat alasan lagi, itu mimpi ibunya untuknya. Dan Kae in jadi simpati. Sang jun minta teh panas, Kae in menyiapkannya dan Sang Jun langsung mengeluarkan kamera dan mengambil gambar dg cepat.

Jin ho pulang dan melihat Sang Jun dan melihatnya mengambil gambar. Sang jun menyadari Jin Ho melihatnya dan merasa Jin ho segan melanjutkan penyelidikannya tentang Sang go Jae. Sang jun mengingatkan Jin ho mengapa dia tinggal di sini, apa perasaannya pada Kae in membuatnya tidak bisa membedakan antara bisnis dan urusan pribadi?

Jin Ho menjawab, ya, aku tidak bisa membedakan lagi mana bisnis mana urusan pribadi. Ini pernyataan tidak resmi Jin ho kalau ia mencintai Kae in. Sang jun melihat Jin Ho sangat terganggu dan tanya apa Jin Ho bisa melepaskan pekerjaan ini demi wanita itu.

Jin Ho menemui Kae in dan berkata ada yang harus ia katakan, "Aku datang ke Sang go Jae..." dan Sang Jun muncul mengganggu mereka, ia berkata ada kucing masuk, Kae in langsung keluar mencari kucing itu dan Sang jun minta Jin Ho jangan mengatakan apa-apa.

Setelah Sang Jun pergi, Jin Ho dan Kae in tegang. Kae in memikirkan Jin ho menginap di rumah In hee dan Jin Ho memikirkan bunga dari Chang Ryul. Jin Ho mengucapkan selamat pada Kae in dan tanya apa Kae in bisa mengakhirinya dengan mudah, kalau dilihat dari ekspresinya saat mendapatkan bunga, Kae in sepertinya suka. Kae in berkata ia akan mengakhirinya jika Jin ho berkata sudah berakhir. Jin ho berkata itu terserah Kae in.

Jin Ho mematikan ponselnya agar In hee tidak telp, tapi In hee justru menelpon Kae In. Kae in memberikan ponselnya pada Jin ho. Setelah Jin ho selesai, ia kesal dan berkata apa Kae in tidak bisa berkata bahwa Jin Ho tidak mau terima telp? Kae in juga kesal, bagaimana aku bisa tahu itu?

Kae in berkata ia tahu Jin Ho menginap di apartemen In hee. Jin Ho jadi heran. Jin Ho menjelaskan kemarin ada pencuri di apartemen In Hee, Kae in berkata meskipun demikian, saat ia mendengarnya, hatinya sakit. Teman baiknya dicuri oleh In Hee lagi. Jin ho meyakinkan Kae in itu tidak akan terjadi.

Tiba2 Chang Ryul menelp. Kae in menjawabnya dan Jin Ho merasa Kae in jatuh hati lagi pada Chang Ryul dan Jin Ho pergi dengan membanting pintu! Aww he's jealous haha..I like the cheesy part like this.

Malamnya, mereka sama2 tidak bisa tidur. Paginya Kae in bicara dengan penjual kayu, ia tanya dimana diantara kedua pria itu adalah pacar Kae in. Kae in heran. Kae in mendapat laporan kalau pria kedua berkata ia adalah teman Kae in tapi nada suaranya terdengar seperti seorang kekasih yang cemas setengah mati.

Kae in tahu pria itu pasti Jin Ho dan ia memanggil Jin Ho untuk piknik di taman. Kae In menyiapkan makan siang untuk Jin Ho.Kae in berkata ia selalu ingin melakukan ini dengan teman prianya , Jin ho mendengus bukankah seharusnya Kae in melakukan dengan Chang ryul?

Kae in mengucapkan terima kasih karena Jin Ho sudah datang ke RS. Kae in heran bagaimana Jin Ho menemukan toko kayunya? Jin ho berkata ia menelp semua toko kayu sampai ia menemukan yang tepat.

Kae in tanya bagaimana jika ia menjadi pria? apa Jin ho akan merasakan yang lain dengannya? Jin ho berkata ia tidak bisa membayangkan itu.

Kae in menempelkan nori sebagai kumis palsu dan mau tidak mau Jin Ho tertawa dan kebekuan-nya cair. Mereka menghabiskan waktu dengan senang2.

Penyelidik yang di sewa Chang Ryul lapor, tidak ada bukti Jin Ho itu gay. Chang Ryul langsung menelp Kae in yang tentu saja tidak mengacuhkan telp Chang Ryul. Kae in jalan2 dengan Jin Ho.
Kae in pura2 jadi pria dan ia juga minta Jin Ho mencoba pakai baju wanita "atas nama persahabatan". Jin ho membalas, "Aku lebih memilih mati atas nama persahabatan." Kae in langsung berlutut satu kaki dan Jin Ho berlalu karena malu.

Kae in berkata sendiri, "Aku berpikir begitu lama apa yang bisa kulakukan untuk berterima kasih padamu. Aku ingin berkata aku mencintaimu. Tapi aku tidak punya keberanian, jadi aku memutuskan untuk menjadi pria. Seperti aku bersamamu, aku ingin melihatmu gemetar karena aku. Ini adalah Park Kae in peramal cuaca."

Dalam perjalanan pulang Kae in berkata ia ingin menjadi pria. Jin ho berkata, "aku suka Park Kae in apa adanya."

Chang Ryul gelisah dan ia mencari Kae in, Chang Ryul menelp In hee apa ia bersama Jin Ho. Chang Ryul berkata selama ini Jin ho hanya pura2 jadi gay. Keduanya pergi ke Sang go jae.

Chang Ryul kesal, Jin Ho tinggal bersama Kae in di rumah yang sama, ini tidak bisa dibiarkan.

Maka begitu Jin Ho-Kae in pulang, Chang Ryul langsung memukul Jin Ho.

Chang Ryul, "Beraninya kau mencampuri hidupku. Apa yang kau lakukan pada Kae in? Kau brengsek kotor?"

Jin ho berkata ia tidak melakukan apapun, Chang ryul marah dan mau memukul Jin ho lagi, tapi kali ini Jin ho sudah lebih siap.

In hee mulai membela Jin Ho, Jin ho menghindari perkelahian, tapi Chang Ryul mau memukul lagi, kali ini Jin Ho memukulnya. Chang Ryul jatuh ke tanah.

Kae In otomatis langsung mendekati Chang ryul dan tanya apa ia tidak apa2. Jin Ho melihat mereka dengan pandangan terluka.

Tidak ada komentar: