Bu Ki dan Shin Young lari dari kejaran reporter, tapi Da jung ditahan dan berusaha agar wajahnya tidak terlihat. Akhirnya, mereka berhasil mencapai mobil dan lari. Bu Ki melotot pada Da Jung atas kesulitan yang ditimbulkannya.Ketiganya lalu menuju sauna dan berendam di air hangat untuk menenangkan syaraf mereka.
Da jung mencoba menghibur kedua temannya. Ia berkata punya teman di MBS, maka ia akan berusaha agar ini tidak tersebar. Shin Young mulai relaks dan tertawa, tapi ia berhenti dan sadar jika rekaman itu tersebar, maka ia akan terhina. Ia adalah direktur perencanaan penyiaran! Da Jung tertawa juga tapi Shin Young berkata, "Apa yang kau tertawakan?"
Da Jung diam, tapi kemudian ia tanya, “Apa kalian pikir upacara tadi berhasil? Pria-pria itu akan datang, benar?” Ketiganya menuju rumah dan Sang Woo menunggu di luar apartemen Shin Young lagi. Ketiga wanita itu melihatnya dengan sebal. Shin Young dingin pada Sang woo dan Sang Woo berkata ia akan bicara dengan Bu Ki. Bu Ki mau menemui Sang Woo dan berkata bahwa ia tidak suka mereka rujuk lagi. Menurut Bu Ki, Shin young sebaiknya berkencan dengan orang yang lebih matang, bukan seorang yang akan merasa kesal karena Shin young harus pergi belajar.
Da Jung ikut nimbrung dan mendengar dengan simpatik saat Sang Woo mengaku bahwa ia memang salah, dan Da Jung berkata ia mengerti dan berharap Sang Woo sukses.
Sang Woo menunggu Shin Young tapi Shin Young tidak mau keluar. Saat Shin Young keluar untuk pergi ke toko, Sang woo mendekatinya lagi. Ia mengaku ia memang kejam pada Shin Young dan ia malu karena berpikiran picik. Shin young berkata ya hiduplah dengan rasa malu itu. Sang Woo berkata ia sudah membatalkan pernikahannya, dan ia mengaku bahwa hidupnya tidak seperti yang ia inginkan. Tapi Shin Young tidak terpengaruh, ia tetap tidak ingin kembali dengan Sang Woo.Sang Woo berkeras ia akan menunggu. Sang Woo percaya Shin Young akan kembali padanya, lagipula, “Kau tidak akan kemana-mana.”
Shin Young kesal, ia menatap Sang Woo, “Kau! menikah dengan wanita yang lebih tua daripada aku, lebih jelek, lebih gemuk, punya hutang banyak, dengan anak dan watak jelek!” Shin young berkata, “Itu yang akan terjadi padamu!”
Ketiga sahabat itu kumpul lagi untuk minum anggur, masalah Shin Young adalah tidak ada banyak pria dalam hidupnya, ia kencan dengan Sang Woo ketika lulus kuliah dan saat ia berusia 30 tahun. Tidak ada banyak pria di sekitarnya.
Da Jung berkata masalah nya adalah semua pria yang ia inginkan tidak mengacuhkannya, sementara ia dikejar oleh pria yang tidak ia sukai.
Shin Young mengunjungi Ban Seok dan berkata ia berterima kasih atas semua perawatan Ban Seok selama ini. Ban Seok mengaku pada Min Jae bahwa ia suka dengan Shin Young. Maka Ban Seok mulai dengan pendekatannya. Ban seok berkata pada Shin Young bahwa ia akan menghadiri seminar di Inggris, tapi jika Shin Young ada masalah Shin Young boleh menelepon-nya. Lalu Ban Seok memberikan kartu namanya.
Di kelas, shin young memberikan kuliah mengenai cara-cara interview. Tapi ia terganggu oleh Min jae yng membawa kamera dan mengambil gambarnya. Sinar blitz membuat Shin young hilang konsentrasi dan tanya mengapa Min Jae mangambil fotonya. Min Jae menunjuk pada papan tulis dan berkata, ia memotret itu, bukan dirinya. Min Jae senang dengan reaksi Shin young “Kau tidak berpikir aku mengambil fotomu karena aku tertarik pada kecantikanmu kan ?” Shin young merasa malu, ia tidak menjawab, lalu Min Jae berkata, “Maaf karena membuatmu kecewa.”
Shin young melanjutkan kuliahnya dan Min Jae terus saja mengambil gambar dengan kameranya. Shin young menghapus papan tulis, tapi Min Jae tetap saja mengambil gambar.Ternyata Min Jae mengambil foto untuk Ban Seok. Keduanya melihat foto Shin young dan Ban Seok berkata bahwa Shin young terlihat lebih cantik di foto. Min Jae berkata, “Apa yang cantik?” Tapi Ban seok tidak terpengaruh dan ia hanya berkata, “Tunggulah 10 tahun lagi, maka kau akan memiliki selera.”
Ban Seok bangga dengan dirinya sendiri karena ia sudah memberikan no HPnya pada Shin Young, dan saat ia tanya pada Min Jae apakah Shin young akan meneleponnya, Min Jae berkata Ban Seok harus telpon Shin Young duluan. Ban Seok ragu-ragu, lalu Min Jae berkata, “maka matilah sebagai bujangan tua.” Ban Seok melihat foto Shin young, Ban Seok memujinya bukankah ia terlihat cantik di sini? Mendengar ini ekspresi Min Jae sedikit berubah, iya jawabnya, tapi Min Jae mulai terganggu.Paginya semua berjalan lancar di kantor, sampai senior Shin young, Myung Seok berkata, “Aku dengar kau menemui dukun.”
Shin Young mencoba tertawa, tapi reporter MBS itu adalah kawan lama Myung Seok maka Shin Young ketahuan bohongnya. Jika Shin young muncul di program TV saingan mereka, maka akan menjadi sangat memalukan. Shin Young berharap Myung Seok membantunya menahan berita itu. Shin young dan rekannya Hye Jin berdiskusi mungkin mereka bisa menawarkan satu dari cerita mereka sebagai pertukaran.
Myung Seok setuju untuk membantu dan menelepon. Kemudian Myung Seok berkata MBS setuju untuk tidak menyiarkannya karena dia sudah menjelaskan bahwa Shin Young sedang mengerjakan ceritanya tapi timnya terganggu.Shin Young lalu harus menyelesaikan beritanya. Timnya sedang mencoba mewawancarai pelatih tinju dari peraih medali perak di Asian Games.
Tapi permintaan mereka ditolak. Shin Young akhirnya pergi ke gym untuk membujuknya agar setuju. Pelatih itu berkata, jika Shin young bisa mengalahkannya di ring tinju, ia akan melakukannya.
Shin Young tentu saja kalah, tapi ia tidak menyerah, ia janji akan datang lagi besok pagi. Di London, Ban Seok menelepon Shin Young. Awalnya ia ragu-ragu akhirnya ia memeberanikan diri dans etelah berbicara, yang keluar adalah kata-kata yang kaku dan formal. Ban Seok berkata ia hanya mengecek kondisi Shin young. Ban Seok juga berkata ia punya oleh-oleh untuk Shin young dan ingin bertemu saat ia pulang nanti.
Shin Young sibuk pada hari kedatangan BanSeok. Shin Young tidak enak dan menemui Ban Seok di airport. Shin young bertanya pada Bu Ki apa Ban Seok suka padanya. Bu Ki berkata jangan terlalu skeptis, temui saja dia dan lihat apa yang terjadi.
Ketika keduanya bertemu, mereka sangat kaku dan canggung. Ban Seok bercerita mengenai seminarnya dan Shin Young bergumam bahwa ia menyukai London, pasti menyenangkan kembali ke sana. Ban Seok berkata, Bersama? lalu ia sadar bukan itu maksud Shin Young.
Shin Young menurunkan BanSeok di RS, Ban Seok janji membalas kebaikan Shin Young dengan ajakan makan malam. Ban Seok memberikan oleh-oleh dan mengingatkan Shin Young agar minum obatnya. Ketiga sahabat itu berkumpul dan dengan penuh keingin tahuan yang besar mereka membuka kotak itu..yang isinya adalah coklat. Tanpa kartu.
Da Jung berkata bahwa ada sesuatu di dalam coklat..mungkin cincin. Bu ki setuju, pria yang tidak berpengalaman dalam berkencan cenderung melakukan hal seperti itu atas nama romantisme. Shin young memakan coklat dan merasakannya siapa tahu ada sesuatu. Kedua temannya mengikutinya. ketika mereka tidak menemukan apa-apa, mereka lalu mencarinya di coklat-coklat yang lain.
Tapi tidak ada cincin, hanya coklat.
Sekarang mereka bingung dan sedikit tersinggung. "Hanya..itu ? Ban Seok menelepon dari London hanya untuk memberinya coklat ? Apa ia hanya ingin menghemat ongkos taksi?"
Shin Young mulai marah dan Da Jung membelanya, tidak mungkin ia bisa berkencan dengan pria seperti ini, yang tidak punya akal sehat. lalu Shin Young harus mengajarinya berkencan, langkah demi langkah. Da Jung berkata bahwa wanita yang menikahinya akan punya waktu untuk itu.
Bu Ki memerintah teman-temannya untuk mengenakan baju olah raga, mereka akan lari. Mereka lebih baik olah raga untuk membakar semua coklat yang sudah masuk ke badan mereka. Lain kali, mereka sebaiknya menghancurkan saja permen itu daripada benar-benar memakannya.
Shin young berkata dalam hati, “Ini adalah perasaan yang menginginkan pria setelah begitu lama dalam kesepian. Hanya wanita yang memiliki tas mewah dan pacar berbakat yang mungkin melemparkan berlian pada kami sekarang. Musim dingin berikutnya tidak akan dingin, karena ia akan datang. Aku melihat pada mantel tipisku yang kubeli untuk itu. Di musim dingin yang tampaknya tidak akan berakhir, aku Lee Shin young, berlari di tengah malam untuk melelehkan hatiku yang beku.”
Seperti yang dijanjikannya, Shin young kembali ke ring tinju untuk mewawancarai pelatih, ia melakukan ini terus menerus dan akhirnya berhasil. Pelatih itu menyerah dan membuat Shin young sukses dalam beritanya.
Shin young merayakan hari baiknya dengan shopping sepatu dan bersantai di sauna. Sayangnya, hari yang indah itu dirusak oleh tayangan program MBS mengenai 3 orang wanita berusia 34 th yang putus asa dan jatuh dalam penipuan paranormal.
Ban Seok bangga dengan dirinya karena berhasil mendekati Shin Young, tapi watu berlalu dan ia tidak mendapat respon. Ban Seok kesal dan berkata ia tidak akan pernah mengikuti nasihat Min Jae lagi. Min Jae berkata bahwa nasihatnya adalah untk menelepon Shin young dari London dan dalm waktu singkat, lalu tidak meneleponnya lagi saat di Korea.
Ini akan membuat Shin young penasaran dan akan kembali untuk berobat karena keingintahuannya. Min Jae berkata pendekatan Ban seok terlalu lemah, paling tidak Ban Seok seharusnya memberikan scarf dari disainer terkenal untuk Shin young.
Ban Seok berkata, wanita semuanya materialistis, maka ia menyerah. Ban seok berkata ia salah menilai Shin young.Min Jae melihat ini sebagai kesempatan. Ia berkata, “Bagaimana jika dia tidak seperti itu? Jika aku bisa membuatnya jatuh cinta padaku, apa yang akan kau lakukan?”
Ban seok tertawa, ia tidak menganggap Min Jae dengan serius. Min Jae mengajukan taruhan. Ban seok menerimanya, karena ini juga tidak terlalu buruk. Jika min Jae berhasil, maka Ban Seok akan berhutang budi padanya. Jika Min jae gagal, maka ia harus meninggalkan musik.
Min Jae sangat percaya diri, dan pertama-tama Min Jae harus menyingkirkan Shin Young.
Di hari terakhir Shin Young mengajar, Min Jae datang terlambat dengan muka seperti sakit. Shin Young tanya "Apa kau sakit?", Min Jae menjawab dengan lemah bahwa "Meskipun ia sakit, ia harus datang pada hari terakhir." Saat Min Jae berbalik, ia tersenyum dengan menang.
Min Jae menggunakan concealer di bibirnya agar kelihatan pucat.Min Jae lalu membuat Shin Young semakin penasaran dengan meninggalkan kelas tanpa bicara dengannya. Min Jae hanya memberikan amplop polos dengan membungkuk. Saat Shin young membukanya, ia hanya menemukan fotonya.
Lebih mengejutkan lagi, Shin young juga melihat Min Jae di kantor UBN. Saat Min jae berjalan di lorong ke arah Shin young, Shin Young bersiap dan menunggu Min Jae mendekat dengan senyuman, tapi Min Jae hanya mengangguk sopan ke arah Shin Young dan berlalu di sampingnya.
Tapi saat Shin Young ngobrol dengan produser lain, ia melihat Min Jae berbicara dengan akrab dengan seorang wanita lain. Shin young agak terganggu. Shin Young segera menyudahi pembicaraannya dan menemui Min Jae, hanya orangnya sudah tidak ada. Shin Young tanya rekannya, apa Min Jae mencarinya dan ia kecewa saat mendengar bahwa Min Jae tidak mencarinya.Tapi perhatian Shin Young terpecah dengan masalah lain saat Myung Seok kembali dari tugas luar kota.
Dengan marah, Shin Young minta bertemu di studio kosong. Min Jae justru melihat mereka. Shin young tanya mengenai cerita mengenai dukun itu. Bukan saja Myung Seok bohong karena berkata bahwa ceritanya dihentikan, Myung Seok juga mengambil cerita yang ia tawarkan pada TV lain itu sebagai pengganti dan menggunakannya sendiri.
Myung Seok awalnya menyangkal dan pura-pura tidak bersalah, tapi ia akhirnya berkata bahwa Shin Young adalah pecundang paling parah di UBN. Shin Young tetap saja bertahan, tidak mengacuhkan saat orang-orang ingin ia mundur secara sukarela, masih single di usianya. Myung Seok mengusulkan agar Shin Young pergi saja. Kalau tidak, Myung Seok akan memastikan bahwa Shin Young akan merasa seperti di neraka dalam kantor ini.
Shin Young tidak terpengaruh ia berkata, “Aku sudah melakukan ini dan bertahan di sana selama 10 th, dan semakin kuat. Kau tidak akan bisa memecatku dengan begitu mudah.” Myung Seok mungkin berpolitik ke sana sini tapi Shin Young akan membuat program yang kuat yang akan sangat sukses sehingga orang tidak akan meremehkannya.
Shin Young lalu keluar dengan marah dan berderai air mata. Min Jae melihatnya dengan sedikit muram, ia merasa empati. Min Jae menunggu Shin Young di lobby dan menyusulnya saat ia keluar.
Tidak seperti sebelumnya ketika Min Jae berakting dingin, sekarang ia ramah pada Shin Young. Min Jae menjelaskan ia ke sini untuk bertemu produser, karena ia dan temannya akan menjadi sutradara musik untuk suatu program. Min Jae juga tanya, “Apa kau tahu ada rekaman dari penari balet Lee Cho hee yang sedang menyanyi?” Shin Young segera tertarik, rekaman dari penari terkenal yang sudah berusia lebih dari 1/2 abad? Itu patut dicatat.
Min Jae sebenarnya memberinya ide. Saat mereka minum kopi, Min Jae menjelaskan sebelum Lee Cho Hee terkenal, ia rekaman di Jepang dengan nama samaran. Min Jae tahu ini karena presiden rekaman itu mengatakan padanya. Rekaman itu dimiliki oleh temannya.
Pikiran Shin Young berputar, bagaimana membuktikan bahwa rekaman itu otentik? Min Jae menyarankan untuk membandingkan rekaman itu dengan suaranya sekarang dengan bantuan analisis laboratorium fonetik. Akhirnya, mereka bersama mencari rekaman tua itu.
Shin young berkata ia bisa melakukannya sendiri, tapi Min Jae berkata ia juga terlalu senang membantu dan ada di dekat Shin Young, Min Jae berkata ia hebat dalam mendengarkan suara2, dan ia bisa merasakan bagaimana perasaan seseorang hanya dari nadanya.
Untuk mengujinya, Shin Young tanya bagaimana perasaannya sekarang. Min Jae senyum tapi tidak mau menjawab. Shin Young tanya mengapa, Min Jae nyengir, “Karena aku pikir kau menyukaiku.” Shin Young membalas, “Sepertinya kau berharap demikian.”Min JAe dan Shin young akhirnya menemukan rekaman lama itu dan membawanya ke lab untuk diuji.
Membandingkan aria-nya, ahli suara itu menyatakan bahwa ada 99% kemiripan suara dengan suara penari itu. Saat mereka break, Shin Young berterima kasih pada Min Jae untuk bantuannya dan janji akan mentraktir makan enak saat program-nya tayang. Min Jae janji akan mentraktir Shin Young kapan2 juga, karena ia baru mendapat gaji penulis lagu saja.
Saat Shin Young bangun untuk membayar, kasir berkata, “Pacarmu sudah membayarnya.” Bukannya meluruskan kesalah pahaman itu, Min Jae hanya senyum dan berkata agar Shin young membelikan sesuatu yang enak kapan2.
Sang Woo menunggu Shin young di apartemennya, Da Jung mendengar keluh kesahnya. Shin Young langsung berubah wajahnya saat melihat Sang Woo, ia menegur temannya karena membiarkan Sang woo masuk. Shin Young minta Sang woo pergi, saat Sang woo bertahan, ia tidak mempedulikan Sang Woo.
Da Jung tanya foto di tas Shin Young. Shin Young tanya apa ia tahu penulis lagu independen Ha Min Jae, keduanya tahu. Bahkan Sang woo pernah melihat pertunjukan-nya. Shin Young berkata bahwa Min Jae yang mengambil foto itu. Sang Woo bukan saja tidak percaya pada Shin Young, tapi mendengar bahwa Shin Young yakin Min Jae menyukainya hanya membuat Shin young tampak menyedihkan.
Ini memicu kemarahan shin young, Shin young minta Sang woo pergi segera. Sang Woo tanya, tidak seharusnya Shin Young mengusirnya saat ia memohon seperti ini, Shin young membalas, “kalau begitu jangan memohon.”
Sang Woo tanya, “Dimana kau akan menemukan orang sebaik aku di usiamu sekarang ini?” dan menasihatinya agar Shin young bisa berpikir rasional karena ia tidak lagi berusia 20-an. Penyebutan usia ini membuat kedua wanita itu meradang dan mereka berkata bahwa zaman sudah berubah, dan mengancam wanita dengan usia mereka itu kuno.
Shin young bahkan berkata, “Aku bisa mengencani Ha Min Jae, bukannya pria tua seperti mu!” Sang Woo bertanya, “Mengapa Min Jae harus berkencan dengan tante-tante sepertimu?”
Saat di gym, Ban Seok berharap Min Jae akan gagal dalam tantangan menaklukkan Shin Young. Sebaliknya Min Jae yakin ia sukses dan akan mengirim foto sebagai bukti nanti malam. Ban Seok kaget. Apa ini berarti mereka benar-benar berkencan? Min Jae hanya berkata agar Ban seok duduk saja dan menunggu fotonya.
Min Jae mampir di studio saat Shin Young menyiapkan untuk filmnya yang akan ditayangkan minggu depan. Mereka minum-minum untuk merayakan kesuksesan programnya, ia mengundang Min Jae ikut.
Semua kru minum-minum, Min Jae berjuang untuk minum, Shin Young membantunya. Shin Young sedang senang, ia berkata akan minum untuk Min Jae dan minum birnya. Terus, dan terus minum. Shin Young lalu memegang kepalanya dan merasa pusing. Min Jae tanya apa Shin young baik2 saja, Shin Young minta air, ia berkata hanya akan membantu Min Jae.
Tapi ini sebenarnya juga akting, karena saat Min Jae berjalan menjauh, Shin Young langsung mengeluarkan cerminnya dan memakai lipgloss.Ketika Min Jae kembali, Shin Young akting mabuk lagi.
Ternyata ini disebabkan karena Shin young ingin membuktikan pada Sang woo, “Jika aku kencan dengan Ha Min Jae, jika aku membuatnya menyukaiku, apa kau akan pergi?” Sang woo yakin itu tidak akan terjadi maka ia menjawab, “Baik.”
Seperti Min Jae mengajukan tantangan pada Ban Seok, Shin Young juga menantang Sang Woo. Sekarang Ban Seok duduk dengan gelisah menunggu kiriman foto, dan Sang Woo menunggu di depan apartemen Shin Young, apa benar Shin young akan diantar pulang oleh Min Jae malam ini.
Di Bar, semua menarik Min Jae dan Shin Young ke lantai dansa, dan Min Jae mengeluarkan HP-nya dan mengambil foto mereka berdua saat berdansa. Sebenarnya mereka foto bersama semua teman-teman Shin Young, tapi Shin Young pura-pura pusing dan melemparkan dirinya tepat ke pelukan Min Jae, yang langsung mengambil foto mereka berdua. Shin Young mendesah bahwa ia merasa tidak enak badan dan Min Jae tanya apa Shin Young mau ia antar pulang.
Shin young berjalan terhuyung-huyung dan pura-pura mabuk ia berkata ia baik-baik saja dan bisa pulang sendiri, tapi Min Jae mengerti kalau Shin Young menggodanya dan memberinya kesempatan. Min Jae dengan senang hati menggendong Shin Young di punggungnya dan siap menuju pintu keluar, keduanya terlihat senang karena mereka masing-masing punya agenda, ketika tiba-tiba boss Shin Young tiba di pesta tepat waktu dan merusak suasana.
Boss Shin Young berkeras berkata bahwa Min Jae tidak perlu menggendongnya di punggungnya sendiri, Shin Young terlalu berat dan lagi boss Shin Young sudah siap untuk kejadian seperti ini. Atas permintaan-nya, datanglah dua orang pria membawa tandu.Min Jae protes, tapi boss Shin Young dan rekan-rekannya sangat gigih dan akhirnya Min Jae harus menyerah dan meletakkan Shin Young di atas tandu.
Dan karena Shin Young pura-pura pingsan, Shin Young tidak bisa melakukan apa-apa kecuali terus pura-pura pingsan. Dan ia dibawa keluar dengan cara yang sangat memalukan. Kemudian saat tiba di luar, ia melompat dari atas tandu dan lari ke dalam taksi.Sang Woo yang menunggu di depan apartemen Shin Young dicurigai sebagai penguntit oleh petugas security dan ia diusir tepat saat Shin Young datang.
Shin Young melihat semuanya dan menyembunyikan diri, ia benar-benar lega karena tidak harus muncul sendirian setelah menyombong bahwa ia akan pulang dengan Ha Min Jae.Paginya, Ban Seok bertemu Min Jae di gym, dan Ban Seok tidak puas dengan bukti yang diberikan Min Jae. Karena foto yang dikirim oleh Min Jae blur dan tidak jelas. Ini karena Shin Young sibuk bersandar pada Min Jae dalam usahanya untuk menggoda Min Jae.
Min Jae berkeras itu Shin Young, ia bahkan memanggil Shin Young dengan sebutan Shin Young ssi, yang membuat Ban Seok berpikir bahwa Min Jae benar-benar menyukai Shin Young. Dan taruhan ini hanya alasan saja.
Ban Seok berkata, ia akan kecewa jika Shin Young melewatkan dirinya dan jatuuh ke pelukan anak kecil seperti Min Jae. Min Jae tersinggung dan menjadi sangat serius, “Kak, kau sudah berumur begitu banyak dan kau tidak tahu mengenai ini? Cinta bukan sesuatu yang dapat dikendalikan oleh seseorang.”Ban Seok akhirnya tanya apa yang direncanakan Min JAe jika Shin Young benar-benar jatuh cinta dengannya, “Apa kau akan berkata, maaf, itu hanya taruhan saja?”
Min Jae menjawab itu akan ia putuskan nanti jika saatnya tiba. Ban Seok benar-benar tidak percaya, dan berteriak, “Setelah ia benar-benar suka denganmu?”Min Jae menjawab, “Setelah ia jatuh terlalu dalam dan tidak bisa keluar.” Ban Seok marah dan memaki Min Jae.
Pagi yang sama di apartemen shin Young, Da Jung sudah menyiapkan sarapan yang lezat untuk mereka. Shin Young menyeret dirinya bangun dan makan. Shin Young tanya buat apa menyiapkan sarapan yang istimewa ini, Da Jung menjawan ia suka melakukan hal-hal seperti ini, ia hanya tidak punya suami untuk diberi sarapan. Da Jung tanya apa Shin Young pulang sendiri, dan saat Da Jung dengar bahwa Shin Young memang digendong untuk beberapa saat.
Da Jung tanya dengan semangat, “Bagaimana rasanya?” Shin Young, “Menyenangkan.” Da Jung heran, “Apa yang akan terjadi jika kau akhirnya benar-benar berkencan ?” Shin Young, “Tidak, tidak seperti itu. Dia bukan satu atau 2 tahun lebih muda dariku.”
Da Jung sangat optimis, ia memberi contoh dengan pasangan Demi Moore dan Ashton Kutcher yang selisih 16 th. “Jika ia melakukannya, mengapa kau tidak?” Kau seharusnya mengencani Sang Woo dan Min Jae. Shin Young tanya, “Apa ini karena kencan butamu yang buruk?” Da Jung berkata bahwa ia sudah menetapkan tanggal pernikahan 22 Oktober. Ia sudah merencanakan semua detil pernikahannya dan sekarang yang ia butuhkan adalah pria.
Shin Young “Kau tidak perlu pria. Kau sudah memiliki semua detilnya. Kita bisa bersama dan menikah.” Da Jung menambahkan dalam rencana imaginasinya, nanti Shin Young yang akan menangkap bunganya.
Da Jung berkata ia mungkin terlalu sempurna untuk mendapatkan seorang pria. Ia akan menunjukkan beberapa kekurangannya lain kali. Kemudian Bu Ki datang dengan panik dengan koran di tangan.
Sepertinya orang lain menyerobot cerita mengenai musisi yang seharusnya menjadi pokok cerita Shin Young. Boss nya menyingkirkan Shin Young karena tidak menyajikan cerita itu pada berita jam 9. Shin Young minta kesempatan lagi untuk merekam ulang tapi bossnya justru membatalkan semuanya.Senior Shin Young yang menyebalkan berterima kasih pada Shin Young karena mereka memberikan kavling waktu Shin Young padanya untuk acara berita live. Ia juga bertanya, “Kapan kau akan menikah pada Shin Young?”
Shin Young berjalan pergi tanpa berkata apa-apa, air matanya mengembang di pelupuk matanya.Shin Young pergi ke toilet dan menangis diam-diam, lalu ia berhenti. Ia mengeluarkan pena dan memberi tanda di dinding toilet. Ia berkata, “Dalam 10 th, aku sudah menangis banyak.” Dan ternyata di dinding itu, memang banyak tanda, setiap kali Shin young menangis ia memberi tanda, dan ia meletakkan tangannya di atas tanda itu dan berkata, “Tidak apa, aku akan memenuhi dinding ini, aku punya banyak waktu.”
Min Jae sudah menunggu Shin Young saat Shin Young keluar dari toilet dengan koran di tangan. Min Jae tanya ada apa, dan apa Shin Young menangis karena kehilangan cerita ini. Shin Young menyangkal sudah menangis dan minta maaf karena menghilangkan cerita yang ditemukan Min Jae untuk-nya. Min Jae tanya apa Shin Young tidak apa pulang sendiri kemarin, dan ia mengajak makan malam untuk membuat Shin Young senang.
Shin Young menerimanya. Min Jae membuat Shin Young berjanji agar tidak menghilangkan ceritanya lagi, dan jika ia menghilangkan-nya, tidak perlu menangisinya. Min Jae mengulurkan jari kelingkingnya untuk membuat janji. Shin Young melihat ke arah Min Jae dengan sedikit ragu lalu ia tersenyum dan tersentuh oleh ketulusannya. Ia pun mengulurkan kelingkingnya dan membuat janji.
Min Jae tersenyum dan menggodanya, saat Shin Young mabuk dengan hidung merahnya, ia benar-benar terlihat seperti pelayan tua pemabuk. Shin young langsung melepaskan jarinya dan marah-marah, Min Jae tertawa di koridor. Shin Young berhenti dan menoleh ke belakang, Min Jae hanya berdiri saja di sana, tersenyum padanya. Shin Young sedikit bingung dengan Min Jae.
Da Jung mengalami hari yang melelahkan di tempat kerjanya, maka ia pulang dan minum-minum, ia tertidur dan mimpi buruk. Dalam mimpi, ia dan Shin Young sudah tua dan masih single dan tinggal bersama. Ia bangun dan menangis dan berkata, mengapa tidak ada pria yang mencintainya.
Shin Young menjawab, “Bukannya tidak ada pria yang mencintaimu. Hanya tidak ada yang tinggi, terpelajar, bukan anak pertama, pria tampan yang bicara tanpa aksen dan punya apartemen besar, yang mencintaimu.” Da Jung membalas, “Itu sama saja!”
Shin Young mengunjungi Min Jae yang sedang berlatih di studio. Shin Young mengintip Min Jae dan terlihat Shin Young memang tertarik dengan Min Jae.
Min Jae istirahat dan ngobrol dengan Shin Young. Mereka setuju untuk bertemu lagi nanti malam untuk kencan makan malam. Shin Young menyebutnya makan malam persahabatan tapi Min Jae berkeras itu kencan, dan Min Jae tanya apa Shin Young dandan untuknya. Shin Young menyebut Min Jae anak sombong, lalu Min Jae minum kopi Shin Young, membuat lipsik Shin Young yang ada di gelas menempel di bibir Min Jae. Min Jae “Ini berarti kita sudah berciuman. Apa kau akan bertanggungjawab untukku?”
Lalu Shin Young mengejar berita baru. Kali ini mengenai seorang wanita yang dipukuli pacarnya di sebuah klub. Tapi pacarnya itu adalah anggota kongres yang tersangkut skandal uang, membuat ini menjadi besar jika Shin Young bisa mewawancarai wanita itu, Tapi wanita itu menolak meskipun Shin Young sudah meyakinkannya.
Setelah menghabiskan waktu berkemah di luar kediaman korban tanpa hasil, Shin Young menemui Bu Ki di restorannya. Saat mereka minum kopi, HP Bu Ki berdering tapi ia mengabaikannya. Bu ki mengaku ia berkencan dengan pria yang hebat, saat Shin Young tanya mengapa ia tidak mengangkat telpnya. Bu Ki menjawab, “Karena ia sudah punya isteri.”
Bu Ki berkata ia akan menemui istri pria itu dan berkata bahwa suaminya berkeliling kota dan pura2 masih lajang. Shin Young menyebut Bu Ki sudah gila dan minta ia tidak melakukannya.
Tapi Bu Ki tidak mendengarnya. Ia menyukai wanita itu, dan ingin membuka pikiran wanita itu dengan cara Bu Ki.
Isteri pria itu bernama Sang Mi, ia berlatih tari dansa ala Latin. Bu Ki menemuinya di studio dan berkata dengan tenang, “Suamimu adalah perayu dan ia jatuh cinta padaku.” Wanita itu, meskipun kaget, tetap terkendali dan tenang seperti Bu Ki. Dan kemudian ia ikut rencana Bu Ki untuk menerima bunga yang akan diberikan oleh suaminya pada Bu Ki sebagai bukti ketidak-setiaan suaminya.Shin Young pulang dan ia menemukan Sang Woo didepan apartemennya lagi. Shin Young minta Sang Woo jangan menguntitnya terus, Sang Woo menarik Shin Young dan minta tolong ditemani mencari apartemen, ia akan pindah ke lokasi apartemen Shin Young. Shin Young protes tapi pergi juga bersama Sang woo.
Sang woo tetap ingin kembali dengan Shin Young tapi Shin Young berkata bukankah ia sudah bilang ia kencan dengan Ha Min Jae. Sang Woo tanya apa benar, Shin Young bahkan berkata ia akan mengenalkan mereka.Malam itu, Shin Young ketiduran dan ia terlambat untuk makan malam dengan Min Jae, Shin Young telp dan tanya apa Min Jae masih ingin pergi. Min Jae berkata mereka pergi lain kali saja dan menutup telpnya. Ia berkata pada teman-teman satu band-nya bahwa kau harus sesekali jual mahal.
Sang Mi, duduk di rumahnya menunggu suaminya pulang. Dia tiba, dengan bunga di tangan, ia berkata bunga itu adalah hadiah untuk isterinya.
Sang woo minta Da Jung menemuinya dan ia mohon agar Da Jung membantunya mendapatkan Shin Young kembali. Setelah basa basi dan janji akan mengenalkan Da Jung dengan beberapa pria, Da Jung membawa Sang Woo ke pembukaan restaurant baru Bu Ki.Shin Young dan Bu Ki makan malam di apartemen Bu Ki, saat Da Jung datang dan menjatuhkan dirinya. Kedua temannya mengira ia mabuk tapi ia mengaku sangat bahagia. “Aku akhirnya bertemu dengan dia, pria yang ditakdirkan bersamaku.”
Kedua temannya mencoba bicara dengannya, tapi Da Jung tidak akan mendengar. Mereka akhirnya minta agar Da Jung membawa pria barunya ke pembukaan restaurant.Rencana Min Jae untuk main jual mahal sepertinya tidak terlalu berhasil. Ia mengecek ponselnya setiap menit untuk melihat apa Shin Young meneleponnya, dan akhirnya ia menyerah dan mengirim SMS duluan. Min Jae mencoba menjadwal ulang kencan mereka malam ini, tapi Shin Young berkata ia akan keluar semalaman di depan rumah wanita pacar anggota konggres itu, ia mencoba wawancara.
Shin Young lari2 di sekitar rumah itu mencoba untuk mengusir dingin. Min Jae menelepon. Shin Young menjawab, “Halo..halo” setelah beberapa saat Min Jae tanya, “Apa kau tidak menyimpan nomorku? Lalu mengapa kau tidak menjawab, “Min Jae ssi?” Aku akan menelepon lagi.”Min Jae menutup telp-nya lalu menelepon kembali. Kali ini Shin Young menjawab, “Ha Min Jae ssi.” Tidak senang dengan itu, Min Jae berkata, “Bukan, hanya Min Jae ssi. Aku akan menelepon lagi.”
Shin Young kesal tapi ia mengerti, Min Jae akan terus melakukan ini sampai ia berkata seperti yang diinginkan Min jae. Maka saat Min Jae telp lagi, Shin Young menjawab, “Min Jae ssi,” dan Min Jae tersenyum.
Shin Young dengan keras kepala tetap menunggu di depan rumah wanita itu. Ia mencoba menghangatkan diri. Kemudian, Min Jae muncul dan membawa sesuatu.
Min Jae membawakan penutup telinga, kopi panas, dan ubi bakar, untuk Shin Young dan membuat Shin Young terkesan. Min Jae berkata agar Shin Young menghangatkan diri dulu, dan ia memegang wajah Shin Young dengan tangannya.Kemudian Min Jae merasa kecewa saat tahu ubinya sudah dingin. Maka ia pergi dan kembali dengan gerobak ubi bakar lengkap dengan penjualnya. Ia melingkarkan separuh dari scarf raksasanya ke leher Shin Young dan mereka menunggu ubinya matang dengan berbagi scarf.
Min Jae menggoda Shin Young, ia memanggil dirinya sendiri kakak dan memanggil Shin Young, “Shin Young ssi”. Shin Young minta agar Min Jae tidak memanggilnya seperti itu, tapi Min Jae justru semakin menjadi dan memanggilnya, “Shin Young ah,” sepertinya Shin Young itu lebih muda darinya. Shin Young mendelik, “Kau benar-benar tidak tahu aturan.” Min Jae membalas, “Kau menyukainya, dalam hati kau suka.”
Min Jae bahkan membantu meyakinkan wanita itu bahwa melakukan interview adalah hal yang benar. Shin Young benar-benar terkesan dengan Min Jae.
Kemudian, Shin Young mendapat telp dari wanita itu, ia setuju di-interview besok. Mereka senang sekali dan berpelukan karena bahagia dan Min Jae mengambil kesempatan ini untuk berfoto yang tentu saja langsung dikirim ke Ban Seok.
Da Jung dan Shin Young sedang mencoba-coba baju untuk dikenakan saat pembukaan restaurant Bu Ki, ketika polisi datang dan membawa Da Jung ke pos polisi. Lalu Da Jung pulang, rambutnya berantakan. Kedua teman-nya yang menunggu dengan cemas, berpikir bahwa pacar Da Jung adalah pria beristri dan Da Jung berkelahi dengan isterinya dan rambutnya ditarik oleh wanita itu. Ternyata tidak, pacar barunya adalah penjual obat terlarang dan rambutnya ditarik oleh polisi untuk di test Narkoba.
Maka keduanya mencoba menghibur Da Jung dengan mengajaknya ke salon untuk perawatan kulit kapala. Tentu saja diwarnai dengan keluh kesah mengenai kehidupan Da Jung.
Di pembukaan restaurant Bu Ki, Shin Young mendapati Min Jae menunggunya. Mereka sangat senang bertemu satu sama lain. Shin Young terkesan dengan penampilan Min Jae.
Min Jae berkata ini karena ia akan bertemu teman-teman Shin Young, ia ingin membuat mereka terkesan. Sang Woo melihat mereka dari seberang ruangan. Melihat Sang Woo, Shin Young lebih mendekatkan diri pada Min Jae. Sang Woo mulai minum-minum.
Shin Young minta Min Jae untuk ikut dalam rencananya kalau ia mendekat pada Min Jae. “Bukankah kita dekat?” Tanya Min Jae. Shin Young minta agar Min Jae ikut saja. Min Jae menantang Shin Young untuk melakukannya. Shin Young ragu-ragu, lalu Min Jae mendekat seperti akan menciumnya.”Tidak sejauh itu,” Shin Young tertawa gugup. Min Jae merangkul Shin Young dan Shin Young mengijinkannya.
Min Jae mendekat dan berkata, “Pemenangnya akan mendapat apapun yang ia inginkan,” dan akan mencium Shin Young di depan semua orang.
Shin Young kaget tapi ia tidak bergerak menjauh. Malahan Shin Young memejamkan matanya, bersiap untuk ciuman dan setelah mendekati bibir Shin Young, Min Jae tersenyum pada dirinya sendiri dan mengalihkan kepalanya dan mencium pipi Shin Young. Adegan ini sebelum pesta di restaurant Bu Ki, Ban Seok mencoba setelan jas dan melihat bayangannya di cermin dengan puas, “Mengapa wanita tidak menyadari pria keren seperti aku?” Ban Seok mendapatkan jawabannya beberapa saat kemudian saat kebetulan, Min Jae juga ada di toko itu dan keluar dari kamar ganti, dengan penampilan nyaris sempurna. Ban Seok mengomel, mahasiswa seperti Min Jae, buat apa mencoba setelan jas.
Min Jae membicarakan hubungannya dengan Shin Young, dan bahkan Shin young akan mengenalkan Min jae pada temannya. Ban Seok heran mengapa Min Jae repot-repot membeli jas atau kencan dengan Shin young jika ia berencana untuk mencampakkan Shin Young setelah Min Jae menang taruhan. Min Jae tidak menjawab ia hanya berkata ini cuma alasan untuk membeli baju baru.
Kembali ke pesta, ketika Min Jae mencium pipi Shin Young, Min Jae mengambil anak panah dari papan dan berkata, Jika kau kalah, aku akan benar-benar melakukannya. Shin young kelihatan sedikit kecewa dengan ciuman pipi itu dan melemparkan dart dengan malas.
Sang Woo mendekati mereka dan mengenalkan diri sebagai teman Shin Young, Min Jae dan Shin Young mengira Sang Woo akan memukul Min Jae saat Sang woo menggulung lengan bajunya, tapi ternyata Sang Woo hanya memamerkan otot biseps-nya dan berkata ia adalah fans Min Jae dan minta Min Jae menandatangani lengannya. Min Jae memberikan tandatangan dengan tidak semangat dan Shin young menendang Sang Woo karena tidak sopan.
Saat Shin Young dan Min jae pulang ke rumah, Min Jae menebak bahwa Sang Woo menyukai Shin Young. "Apa Shin Young juga menyukainya?" Shin young berkata "Tidak dan mengaku Sang Woo sebenarnya adalah mantannya. Dan sekarang Sang Woo ingin kembali".
Min Jae sedikit murung dan tanya, “Apakah itu alasannya kau ingin berdekatan denganku? Untuk menyingkirkan dia?” Min Jae menyarankan agar Shin Young berkencan dengan Sang Woo lagi, karena ia sepertinya adalah pria baik. Shin young mengucapkan terima kasih pada Min Jae karena bantuannya, dan Sang Woo sudah mundur sekarang.
Shin Young menawarkan untuk mengantar pulang Min Jae, tapi Min Jae menolaknya. Shin Young mendesak, dan Min Jae mengaku, “Sekarang perasaanku sedang tidak enak karena kau, biarkan aku pulang sendirian. Aku akan meneleponmu.”
Paginya Da Jung punya pengumuman, dia sudah memutuskan untuk tidak menikah. Otomatis kedua temannya tertawa. Tapi Da Jung serius, ia melepaskan harapannya untuk menikah dan konsentrasi dengan karirnya.
Bu Ki berkata bahwa Min Jae sepertinya benar-benar menyukai Shin Young, Shin Young mengakuinya, “Sebenarnya, aku tertarik dengannya juga. Hatiku berdetak kencang dan berdebaran. Aku bertanya-tanya jika aku menemuinya di stasiun dan aku memusingkan apa yang kukenakan ke kantor. Apa aku gila? bagaimana aku bisa merasa seperti ini dengannya?”
Shin Young memikirkan masalah kesenjangan usia dan Bu ki menegurnya karena berpikiran seperti itu, Shin Young seharusnya membiarkan dirinya jatuh cinta. Da Jung protes usia mereka harus menjadi pertimbangan, Bu Ki mendesah, Yang satu ingin apa yang tidak bisa didapatkannya, dan yang lainnya tidak bisa membuka hadiah yang diterimanya.
Di kantor, Myung Seok mengucapkan selamat pada Shin Young yang sukses mewawancarai pacar politisi itu. Shin young juga kaget saat Min Jae berdiri dari grup musisi dan mengucapkan salam padanya. Tapi Min jae masih tidak enak karena kejadian di pesta dan ia terus saja berjalan.
Shin young pusing dengan sikap Min Jae, ia minta saran rekan kerjanya dengan berkata bahwa “seorang teman” punya masalah.Tapi bukannya dapat masukan, rekan kerjanya mengatakan bahwa “teman” Shin Young itu gila, bagaimana dia bisa minta pria yang jauh lebih muda pura-pura dekat dengannya untuk menyingkirkan mantannya? Jika pria muda itu benar-benar menyukai “teman” Shin young, maka tindakannya itu benar2 sangat kasar, dan pria itu akan merasa dimanfaatkan.
Shin young memikirkan saran rekannya dan ia pergi ke bagian musik. Min Jae menemukannya dan tanya apa kau datang karena ingin menemuiku? Shin Young menjawab ya, Min Jae sudah mulai normal kembali, ia sedikit menggoda Shin Young. Shin young bahkan berani tanya, “Aku tebak, kau menyukaiku ya.” Min Jae menjawab, “Aku pasti sangat menyukaimu.”
Shin young minta maaf karena melukai perasaan Min Jae kemarin malam dan menawarkan makan malam. Min jae berkata ia sibuk, Shin young mendesak dan berkata jangan pura-pura jual mahal..tapi sebelum Min jae menjawab, Shin young teralihkan perhatiannya. Sang politisi sedang bicara dengan Myung Seok. Shin Young ingin tahu maka ia langsung pergi dan meninggalkan Min Jae, Min Jae jadi bertanya-tanya, “Apa dia main-main?”
Ternyata Anggota dewan Park ada di studio TV untuk wawancara dalam program Myung Seok. Bukan saja Myung Seok mencuri cerita Shin Young, ia juga mendapatkan interview dari sumber yang lebih besar. Myung seok bahkan memperingatkan Anggota dewan Park bahwa ada reporter lain yang akan mewawancarai pacar anda dan berjanji ia akan menghentikan rumor itu. Shin young menemui bossnya, dan minta agar interviewnya segera ditayangkan.
Direktur berkata ia menjadwal ulang acaranya dan mereka harus membatalkan interview Shin Young. Shin Young bukan anak kemarin sore, ia mengerti bossnya sengaja dari awal. Bossnya memberikan gadis yang terluka itu padanya dan mendorongnya mendapatkan interview, tapi tidak pernah berniat untuk menayangkannya. Justru berencana untuk memancing anggota dewan Park berbicara.
Boss Shin young mengakuinya dan ia menawarkan untuk mengajukan program Shin Young sebagai ganti perlakuan tidak adilnya.
Shin young menemui Myung Seok yang bersiap untuk interview-life, Shin Young memandangi Myung seok beberapa lama, Myung Seok berkata yang terbaik saat ini bagi Shin Young adalah berdiam diri saja. Yang mengejutkan, Shin young memberikan rekaman interview dirinya dengan wanita itu. Myung seok senang, akhirnya Shin young “belajar” bagaimana bekerja dalam tim dan memikirkan kepentingan stasiun dulu!
Shin young hanya memberikan tas plastik pada Myung Seok dan berkata agar Myung Seok memakan ini sebelum siaran. Myung Seok membuka tas plastik itu, isinya permen tradisional yeot dan ia mengerti artinya. Tim Shin young melihat wawancara dengan pahit hati.
Min Jae juga melihatnya dan sadar bahwa Shin Young sudah disingkirkan lagi, ia langsung ke kantor Shin Young dan tanya apa yang terjadi. Kesal dengan reaksi Shin young, Min Jae menaikkan suaranya, apa Shin Young akan menerimanya begitu saja? Shin young seharusnya langsung online dan membocorkan interview dengan wanita itu.
Shin Young mendesah, “Kau masih muda, Ha Min Jae.” Min Jae marah, ia keluar dan bersumpah akan mengacaukan jalannya siaran. Shin young langsung mengejarnya untuk menghentikan Min Jae.
Shin Young "Baiklah, kau yang paling benar. Kau yang paling berani. Aku tahu situasi ini kacau, tapi aku sudah pengalaman dengan hal-hal yang lebih mengesalkan lagi. Kau harus bertanya mengapa aku tidak mengundurkan diri saja. Hiduplah lebih lama lagi. Maka kau akan tahu."
Min Jae "Apa kau setakut itu?" Shin young "Ya, Aku ingin mengundurkan diri sekarang, tapi kemudian aku berpikir apa yang harus aku lakukan besok dan itu menakutkanku. Mengapa aku merasa salah? hiduplah sedikit lebih lama Ha Min Jae. Kau akan menemukan ada kalanya dimana kau harus menundukkan kepalamu dengan rendah hati."
Min Jae hanya berkata, "Pasti enak menjadi lebih tua", Shin Young "Pasti enak menjadi muda."
Seseorang menemui Shin Young, siapa lagi, wanita pacar anggota dewan Park. Shin Young menyatakan penyesalannya dan minta maaf karena interview mereka tidak bisa ditayangkan, sudah dihentikan. Setelah Shin Young selesai menjelaskan, wanita itu mengerti ia sudah dimanfaatkan, dan menyiramkan segelas air ke muka Shin Young, “Kau sama saja seperti dia!”
Kemudian wanita itu pergi.Malamnya, Shin Young pergi minum dengan timnya di pojangmacha, rekan Shin Young membujuknya untuk bergembira, Shin Young harus berpikir realistis. Mereka harus konsentrasi dengan proyek mereka berikutnya.
Tiba-tiba, Min Jae muncul, “Aku tidak mengerti orang-orang yang minum jika mereka kesal.” Shin Young membalas, “Lalu apa aku harus menari?” Min Jae, Min Jae menarik tangan Shin Young dan mengajaknya pergi, dan tidak melepaskannya sampai mereka tiba di tujuannya, yaitu outdoor ice skating rink.
Shin Young protes, tapi Min Jae justru memakaikan sepatu skating, dan berkata dengan riang, “Aku menyembunyikan sepatumu.” mau tidak mau kau harus main skating..lalu menggandeng Shin Young ke arena ice skating. Lama kelamaan keceriaan Min Jae menular, Shin Young mulai relaks dan pikirannya ringan. Seorang fotografer memanggil pasangan itu, dan mengambil foto mereka, ia berkata pada Min Jae, kau pasti mahasiswa ya..dan ia menyebut Shin Young dengan pacar Min Jae yang cantik. Ia memuji mereka sebagai pasangan yang menarik dan mereka pasti seumuran.
Beberapa kali Shin Young melirik Min Jae dan Min Jae membiarkan Shin Young berskating sendirian, dan Shin Young jatuh..Min Jae menangkapnya dan Shin Young jatuh ke atas tubuh Min Jae. Hal ini membuat Min Jae tanya, “Apa kau dengar saat dia menyebutmu sebagai pacarku? Dan bahwa kita seumur? Dan kemudian Min Jae memecahkan suasana aneh itu dengan ketawa, Ah apa aku kelihatan setua itu? Aku lebih baik merawat diriku..haha..”
Di rumah, Min Jae memasang foto itu dalam frame dan meletakkannya di meja samping tempat tidurnya. Shin Young memandangi foto itu dan memasukkan foto itu ke dalam laci meja samping tempat tidurnya.Bu Ki menunggu Sang Mi di cafe, ia ingin membukatikan taruhan mereka. Sang Mi datang tapi ia bohong, ia berkata suaminya tidak membawa bunga pulang. Sang Mi berbicara dengan nada terkendali. Bahkan saat Bu Ki berkata ia tahu Sang mi bohong, Sang Mi hanya berkata bahwa penyelewengan suaminya tidak berharga untuk dipikirkan.
Bu Ki akhirnya hanya berkata, ia tahu pria yang mengaku masih single itu sudah menikah karena kemejanya begitu bersih dan rapi. Dan ia menasihati agar Sang Mi jangan terlalu rapi menyeterika bajunya.Bu Ki mau pulang, saat ia mendekati mobilnya, ia dihadang oleh segerombolan ibu-ibu yang marah dan kasar, mereka menuduh Bu Ki sebagai wanita lain itu. Mereka siap untuk menyerang dan mencabut rambut Bu Ki.
Tapi Bu Ki lebih dari mampu untuk membela dirinya sendiri, ibu-ibu itu bukan tandingan Bu Ki. Bu Ki tahu mereka adalah teman-teman Sang Mi, Bu Ki menelepon Sang Mi lagi dan tanya mengapa Sang Mi menyiapkan jebakan untuknya.
Bu Ki dan Sang Mi, Bu Ki merasa Sang Mi terlalu baik untuk melakukan hal itu. Bu Ki berkata ia tidak punya affair dengan suami Sang Mi, suaminya hanya berusaha mendekati Bu Ki maka Bu Ki tidak pantas diperlakukan seperti itu. Lagipula ia mengatakan yang sebenarnya pada Sang Mi hanya karena perasaan solidaritas saja, karena ia menyukai Sang Mi. Bu Ki memberikan kartu namanya pada Sang Mi, telp dia kalau Sang Mi mau. Atau apapun.
Bu Ki pergi, setelah sendirian, Sang Mi terlihat hancur, berlawanan ketika ia di depan Bu Ki yang tampak terkontrol dan tenang.Da Jung harus pergi ke London untuk suatu perjalanan bisnis. Dalam penerbangan itu, juga ada Ban Seok yang ternyata pergi ke seminar yang sama. Tiba-tiba seorang pramugari tanya apa ada dokter dalam pesawat, Ban Seok berdiri, ternyata ada penumpang yang menderita sakit dada. Ban Seok menolongnya dan selama itu Da Jung tetap tertidur. Ia terbangun saat para penumpang memberi applaus pada Ban Seok yang berhasil menolong ibu yang sakit itu.
Di seminar, Ban Seok mendengarkan terjemahan yang disiapkan oleh Da Jung. Ban Seok tertarik dengan suara Da Jung yang menarik, pasti wanita yang cantik. Ban Seok pergi ke ruang translasi dan ia melihat Da Jung. Ban Seok mau berkenalan, saat Da jung meringis kesakitan, Da Jung mengalami gangguan lambung, dan Ban Seok menolongnya dengan akupuntur, yang langsung menghilangkan sakit Da Jung.
Da Jung berterima kasih dengan sopan. Ketika Ban Seok kembali ke tempat duduknya, ia tertidur dan memimpikan Da Jung.Ban Seok mencoba mencari cara untuk mendekati Da Jung, dengan cara kaku dan kikuk seperti biasanya. Da Jung tahu Ban Seok mau mendekatinya, ia memberi penilaian cepat, sepatu bagus, setelan berkelas, tidak pakai cincin di tangan kiri, semua tanda-tanda bagus.
Ban Seok mengajak makan malam, Da Jung menolak karena ada janji. Ban Seok memberikan kartu namanya..tapi ternyata ia kehabisan, tapi akhirnya Ban Seok tersenyum lebar karena justru Da Jung yang memberikan kartu namanya.Ketika Ban Seok kembali ke Korea, ia mengunjungi Min Jae dan berkata ia bertemu wanita yang cantik tanpa campur tangan Min Jae.
Ban Seok melihat foto Min Jae dan Shin Young di samping tempat tidurnya, Ban Seok mengingatkan Min Jae untuk menyingkirkan foto itu, bagaimana jika ibumu melihatnya? Ibumu pasti marah sekali apalagi kalau tahu betapa tuanya wanita itu. Ban Seok masih berpikir ini permainan, jadi ia mengingatkan Min Jae untuk mengakhiri hubungan segera.
Sang Mi mengeluarkan frustrasinya di studio dance-nya, ia pelatih tari Latin, dan menjelaskan pada partnernya bahwa paling tidak dia dapat mengeluarkan semua emosinya dalam menari, sakit, dikhianati, dan perasaan “yang tertinggal dalam hidupku hanya bertahan”.
Sang Mi stress, dia pergi ke supermarket dan berjalan di lorong, mengambil semua junk food dan anggur tanpa melihat lagi. Pada saat mau membayar, ia berubah pikiran dan mengembalikan semua snacks itu ke rak. Ketika di tengah jalan, ia frustrasi dan meninggalkan kereta dorong begitu saja, Sang Mi meninggalkan supermarket tanpa membeli apa-apa. Ia memanggil taksi, saat ditanya mau kemana, Sang Mi hanya menjawab,”Tidak ada tempat yang ingin kutuju.”
Jadi mereka hanya berputar-putar saja. Sang Mi menemui Bu Ki di salah satu restaurantnya. Bu Ki mengundangnya duduk dan minum kopi. Sang Mi mengaku suaminya memang memberikan bunga Bu Ki padanya. Bu Ki merasa simpati dan ia ingin berteman dengan Sang Mi, jadi ia mengundang Sang Mi ikut kelas memasak di restauran-nya dan mengundang minum bersama. Bahkan ia mau membagi cerita tentang masalahnya juga.
Tapi Bu Ki sudah melanggar batas, Sang Mi berkata, “Mengapa kau harus mengatakan padaku cerita itu? Karena kau kasihan padaku?”Percakapan mereka menyinggung tentang pengulangan waktu, apa kau akan mengulangnya kembali jika mungkin? Bu Ki sangat menikmati hidupnya dan tidak akan mengulang lagi waktu, tapi Sang Mi akan kembali pada malam pertamanya dengan suaminya, karena kehamilannya adalah satu-satunya alasan mereka menikah. Sekarang anak laki-lakinya yang berusia 24 tahun adalah satu2nya harapannya.
Bu Ki berkata, ia juga bisa saja punya anak usia segitu, temannya bahkan berkencan dengan pria berusia 24 tahun Bu Ki menasihati wanita itu tidak menempatkan harapannya pada hal lain.
Sang Mi berkata agar Bu Ki tidak memaksa dirinya sendiri untuk berlaku seolah-olah menyukai Sang Mi. Bu Ki membalas, “Aku tahu kau menyukaiku. Jangan memaksa dirimu sendiri untuk menyingkirkanku.”
Min Jae mulai mengadakan rekaman pertamanya. Shin Young melihat penampilan Min Jae. Shin Young berpikir :
Shin Young “Jika waktu berhenti untukku dan berlalu untuknya jadi besok pagi kami akan berusia sama, bagaimana itu? Aku tidak mau kembali ke usianya. Bagaimana aku bisa mengalami lagi semuanya? Aku suka usiaku sekarang. Hanya saja tidak ada pria yang akan memeluk usia ini, dan aku takut tertarik dengannya. Usiaku bukan suatu dosa. Aku tidak tahu aku bis merasa senang dan grogi pada usia ini. Merasa mabuk setelah kehilangan sensasi berkencan, ini Lee Shin Young.”
Shin Young dan Bu Ki sudah membuat rencana untuk pergi ke sauna bersama, tapi Bu Ki ternyata ada kerjaan di saat-saat akhir. Lalu Bu Ki membawa pulang mesin uap pribadi dan ia mendorong Shin Young untuk memakainya. Setelah Shin Young memasangnya, ternyata itu adalah mesin untuk steam pantat.
Da Jung makan malam dengan Ban Seok, dan ternyata mereka berdua banyak kesamaan.
Terus Da Jung senang kalau ternyata Ban Seok itu anak kedua. Ada banyak alasan mengapa wanita Korea tidak terlalu suka pria tertua, mungkin karena banyak tanggung jawab dan harus serumah dengan orang tuanya, bertanggung jawab merawat orang tuanya jika sudah tua. Bukan cara favorit wanita karir modern menghabiskan hidupnya.
Mereka bahkan sependapat tentang hubungan beda umur. Pria muda kencan dengan wanita lebih tua. Ban Seok bahkan mengatakan ada temannya yang kencan dengan wanita lebih tua karena taruhan.
Mereka benar-benar menikmati malam itu. Ban Seok mengantar Da Jung pulang dengan taksi, saat Da jung turun dan mau masuk ke rumah, ia jatuh di trotoar. Ban Seok langsung keluar dan membantu Da Jung, mengantarnya masuk ke apartemen, dan melihat Shin Young duduk di atas BUTT STEAMER itu sambil menonton TV. Mereka saling mengenali, Mata Shin Young dan Ban Seok melebar karena shock.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar